2.10 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang dekat dengan air bersih, berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah, dekat dengan sarana pembersihan, serta berada ditempat dimana air hujan dan air kotor tidak mengenang. Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : bebas dari kelembapan; mudah diadakan perbaikan; mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci,
mandi dan buang kotoran; serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan, meracik dan memasak makanan.
1. Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni Wahid dan Nurul 2008 : 289 - 290, antara lain sebagai berikut :
2. Dalam segala hal harus kering
3. Dalam keadaan rumah diperbaiki
4. Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5. Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah
tangga
6. Mempunyai kamar mandi
7. Mempunyai tempatkamar cuci, dengan pembuangan air limbah yang baik
8. Mempunyai sistem drainase yang baik
9. Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan didalam atau diluar
10. Cukup fasilitas untuk menyimpan, meracik, dan memasak makanan
11. Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12. Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
Wahid dan Nurul 2008 : 289 - 290 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. 2.
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau.
3. Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi
geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan.
4. Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah.
5. Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan.
6. Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan
memajukan sistem bangunan kering.
7. Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu
mengalirkan uap air.
8. Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai
bahan bangunan dan struktur bangunan.
9. Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal.
10. Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah
lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin mengutamakan energi terbarukan.
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni termasuk anak-anak, orang tua, maupun orang cacat
tubuh.
2.11 Pengelolaan Lingkungan Hidup