Teknik Analisis Data Dokumentasi yaitu data tambahan yang mendukung data utama yang didapatkan

mendengarkan. Data dalam bentuk teks : dokumen, pengumuman, surat-surat, spanduk Iskandar, 2009 : 119.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik analisis data dengan model interaktif. Model ini terdiri dari tiga hal utama menurut Miles dan Huberman 1992 dalam Idrus 2009 : 147- 151 yaitu 1 Reduksi data ; proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. 2 Penyajian data ; sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3 Penarikan kesimpulanverifikasi ; penarikan arti data yang telah ditampilkan. Peneliti dapat saja melakukan verifikasi hasil temuan kembali dilapangan. Dengan begitu, kesimpulan yang diambil dapat sebagai pemicu peneliti untuk lebih memperdalam lagi proses observasi dan wawancaranya, serta menggunakan literatur yang ada dan di klarifikasikan dengan FGD . Penelitian yang berkenaan dengan kesiapan yang menggunakan metode wawancara dan kuesioner sehingga dalam metode analisis data mengandung data kualitatif dan data kuantitatif keduanya saling mendukung dan menguatkan suatu kenyataan atau gambaran di lapangan Arikunto, 2006 : 239. Hal ini juga dimaksudkan agar satu sama lain saling melengkapi dan menyertai serta menutupi Universitas Sumatera Utara kelemahan salah satunya yang mungkin akan muncul dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data yang akan dijadikan bahan acuan penelitian. Adapun kuesioner yang menggunakan pengukuran untuk memperoleh jawaban dari permasalahan dengan menggunakan 2 dua alternative jawaban yaitu Ya dan Tidak, sehingga adanya interval nilai score terhadap alternative jawaban sebagai berikut : 1. Jawaban Ya diberi nilai 1; dan 2. Jawaban Tidak diberi nilai 0. Penentuan skala pengukuran nominal dalam penelitian ini digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase. Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat diberi symbol angka-angka sebagai berikut : jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi angka 0. Skor tertinggi 1 menunjukkan bahwa responden sangat tertarik, skor terendah 0 menunjukkan bahwa responden tidak memiliki target, Arikunto, 2000. Rumus untuk mengukurnya adalah dengan menjumlahkan Arikunto, 2006. Sedangkan untuk menghitung persentasi jawaban digunakan rumus : Universitas Sumatera Utara Persentase = fn x 100 Keterangan : n = Jumlah responden f = Frekuansi jawaban Sedangkan untuk menentukan kriteriakategori hasil penghitungan berpedoman kepada pendapat Arikunto 1998 sebagai berikut : a. Kriteria Kategori baik, jika hasil pengukurannya = 76 sd 100 b. Kriteria Kategori cukup, jika hasil pengukurannya = 56 sd 75 c. Kriteria Kategori kurang, jika hasil pengukurannya = 40 sd 55 d. Kriteria Kategori tidak baik, jika hasil pengukurannya = kurang dari 40

3.9 Jadwal Penelitian