Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan, yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak. 6.
Good governance dan partisipasi publik :
masa orde baru di Indonesia ditandai oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan, terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan. Akibatnya, keputusan-keputusan yang menyangkut kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik, sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota.
Dalam
Wahyuni Zahrah USU : 2009.
2.15 Kemiskinan
1. Kemiskinan memiliki banyak definisi. Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif. Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi, kemiskinan sejatinya menyangkut pula dimensi material, sosial, kultur, institusional dan struktural. Piven
dan Cloward 1993 dan Swanso 2001 dalam Edi Suharto, 2009 : 15 - 16 yaitu :
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti makanan, pakaian dan
perumahan.
Universitas Sumatera Utara
2. Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Seperti pendidikan, kesehatan dan informasi.
1. Berdasarkan studi SMERU, Suharto 2006 : 132 dalam Edi Suharto 2009 : 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan :
2. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar pangan, sandang dan
papan
3. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4. Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial anak telantar, wanita korban
tindak kekerasan rumag tangga, janda miskin, kelompok marjinal dan terpencil
5. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai
dan berkesinambungan. Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya kesehatan, pendidikan,
sanitasi, air bersih dan transportasi.
1. Secara konseptual, kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu :
2. Faktor individual. Terkait dengan aspek patologis, termasuk kondisi fisik dan
psikologis si miskin. Orang miskin disebabkan oleh perilaku, pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya.
3. Faktor sosial. Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang
menjadi miskin. Misalnya, diskriminasi berdasarkan usia, gender, etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin. Termasuk dalam faktor ini adalah
kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi.
4. Faktor kultural. Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan.
Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau “budaya kemiskinan” yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan
hidup atau mentalitas. Sikap-sikap negatif seperti malas, fatalisme atau menyerah pada nasib, tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja.
Faktor struktural. Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil, tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok
orang menjadi miskin. Sebagai contoh, sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani, nelayan, dan pekerja
sektor informal terjerat oleh, dan sulit keluar dari, kemiskinan. Sebaliknya, stimulus ekonomi, pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan
pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan. Edi Suharto 2009 : 18.
Universitas Sumatera Utara
1. Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi, David Cox 2004 : 1-6
dalam Edi Suharto 2009 : 18-19 membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi yaitu :
2. Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi. Globalisasi melahirkan negara
pemenang dan negara kalah. Pemenang umumnya adalah negara-negara maju. Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh
persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi.
3. Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan. Kemiskinan subsistem
kemiskinan akibat rendahnya pembangunan, kemiskinan perdesaan kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan, kemiskinan
perkotaan kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan.
4. Kemiskinan sosial. Kemiskinan yang dialami oleh perempuan, anak-anak, dan
kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka, seperti bias gender, diskriminasi atau eksploitasi ekonomi.
Kemiskinan konsekuensial. Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin, seperti konflik, bencana alam,
kerusakan lingkungan, dan tingginya jumlah penduduk.
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kemanusiaan.
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua 2 golongan : 1.
Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah, yaitu kondisi lingkungan yang miskin, ilmu pengetahuan yang tidak memadai, adanya bencana alam dan
lain-lain. Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin. 2.
Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah, yaitu adanya kesalahan kebijakan ekonomi, korupsi, kondisi politik yang tidak stabil, kesalahan
pengelolaan sumber daya alam. Namba A. 2003 menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain. Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit. Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan, pola konsumsipengeluaran, tingkat beban tanggungan dan lain-lain. Juga perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan, cara memperoleh fasilitas kesehatan, jumlah anggota keluarga, cara memperoleh air bersih dan sebagainya.
2.16 Strategi Pengentasan Kemiskinan