BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian potong lintang yang berjenis eksploratif analitik. Jenis penelitian ini dipilih berdasarkan tujuan penelitian
yang hendak menggambarkan situasi awal pada gejala atau fenomena yang belum diketahui atau masih baru Prasetyo dan Jannah, 2005, dimana peranan pelayanan
kesehatan swasta dalam konteks menuju eliminasi malaria belum pernah digali dalam penelitian sebelumnya.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian diseluruh wilayah kerja Kabupaten Aceh Besar dengan alasan Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupatenkota yang memiliki
jumlah penyedia pelayanan swasta cukup banyak dengan kasus malaria yang terus turun setiap tahunnya, sehingga Pemerintah Kabupaten Aceh Besar berkomitmen
untuk mencapai eliminasi malaria pada tahun 2015.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian membutuhkan waktu selama 10 sepuluh bulan untuk melakukan penelusuran kepustakaan, penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian
42
Universitas Sumatera Utara
lapangan, analisa data dan penyusunan laporan akhir, yang dimulai dari bulan Januari-Oktober 2014.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penyedia pelayanan kesehatan swasta di Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan hasil survei lapangan pendahuluan ke
setiap puskesmas, berdasarkan data 2013, terdapat 249 penyedia pelayanan kesehatan swasta yang terdiri dari 27 balai pengobatan atau klinik, 35 praktik dokter, 77 praktik
bidan, 42 praktik perawat, 7 apotek dan 61 toko obat.
3.3.2. Sampel
Sampel penelitian ini ditentukan dengan pencuplikan secara acak sederhana yang diambil dari seluruh jumlah penyedia pelayanan kesehatan swasta yang ada di
Kabupaten Aceh Besar berdasar data survei lapangan pendahuluan. Maka berdasar rumus Lemeshow 1990, besar sampel penelitian ini adalah:
N Z
2 1-
α2
n = ------------------------------- P 1 - P
N - 1 d
2
+ Z
2 1-
α2
di mana : P 1 - P
n = besar sampel minimum Z
1- α2
P = proporsi di populasi berdasarkan survei belum diketahui, menggunakan 50 = 0,5
= nilai distribusi normal baku tabel Z pada α tertentu 95, 1,96
d = kesalahan absolut yang dapat ditolerir, 5
Universitas Sumatera Utara
N = besar populasi, 249
Maka besar sampel penelitian ini adalah: 249 x 1,96
2
n =
x 0,50 x 1 – 0,50 0,05
2
249 – 1 + 1,96
2
239,14 x 0,50 x 1 – 0,50
n =
1,58 n
= 151,31-151 orang Untuk menghindari sampel yang drop out maka perlu dilakukan koreksi
terhadap besar sampel yang dihitung dengan menambahkan sejumlah sampel agar besar sampel tetap terpenuhi dengan rumus:
n n
= 1 - f
Keterangan : n = besar sampel yang dihitung, 151
f = perkiraan proporsi drop out 1 151
Perhitungan : n = = 152,7 ~ 153 1 - 0,10
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 153 penyedia pelayanan kesehatan swasta, yang tersebar pada keenam jenis penyedia pelayanan kesehatan
swasta di Kabupaten Aceh Besar. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara proporsional sampling, yang didasarkan pada perbandingan jumlah sampel terpilih
Universitas Sumatera Utara
dengan jumlah populasi keseluruhan dikalikan 100, atau disebut sebagai sampel fraction, dimana pada penelitian ini adalah adalah 61. Pengambilan sampel terpilih
pada tiap-tiap penyedia pelayanan kesehatan swasta didasarkan pada pencuplikan acak sederhana sampai memenuhi jumlah sampel yang diharapkan.
Distribusi sampel setiap jenis penyedia pelayanan kesehatan swasta tercantum pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Pengambilan Sampel Penelitian
No. Jenis Penyedia
Pelayanan Kesehatan Swasta
Jumlah Populasi
Perhitungan Sampel
Terpilih
1. Balai
Pengobatanklinik 27
61 x 27 = 16,47 17
2. Praktik Dokter
35 61 x 35 = 21,35
22 3.
Praktik Perawat 42
61 x 42 = 25,62 26
4. Praktik Bidan
77 61 x 77 = 46,97
47 5.
Apotek 7
61 x 7 = 4,27 4
6. Toko Obat
61 61 x 61 = 37,21
37
Total 249
153
Kriteria pemilihan responden per jenis pelayanan kesehatan swasta sebagai berikut:
1. Balai PengobatanKlinik adalah pemilik atau pegawai yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat, dalam hal ini responden adalah dokter dan
perawat jaga. 2. Praktik dokter, praktek bidan dan praktik perawat adalah petugas penyedia
pelayanan kesehatan yang namanya sesuai dengan surat ijin praktik dan
Universitas Sumatera Utara
memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. Tempat praktik bersifat tetap dan terdapat ruang praktik khusus.
3. Apotek dan toko obat adalah pemilik atau penjaga apotek dan atau toko obat yang dijumpai pada hari wawancara.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data menggunakan adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan pertanyaan tertutup dan terbuka yang disesuaikan
dengan variabel pada tujuan penelitian, dan disertai daftar tilik pengamatan langsung. Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
3.4.1. Data Primer
Data primer penelitian ini dihimpun melalui teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung dan wawancara langsung dengan menggunakan blanko isian
dan panduan berupa kuesioner dengan pertanyaan tertutup dan terbuka. Wawancara yang berpedoman pada kuesioner meliputi pertanyaan: 1 karakteristik petugas; 2
karakteristik pekerjaan; 3 ketersediaan alat dan bahan; 4 Pengetahuan; 5 Peran. Kuesioner dibedakan menjadi dua tipe yaitu 1 kuesioner untuk balai pengobatan atau
klinik, praktik dokter, praktik bidan, praktik perawat; 2 kuesioner untuk apotek dan toko obat.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder dihimpun melalui pengumpulan dokumen yang berkaitan dengan rekam medis, buku registrasi laboratorium, kajian dokumen, daftar tilik,
Universitas Sumatera Utara
laporan program malaria dan Dinas Kesehatan Aceh Besar tahun 2011, 2012 dan 2013.
3.5. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari karakteristik petugas, karakteristik pekerjaan, ketersediaan alat dan bahan, pengetahuan, perilaku dan peran
penyedia pelayanan kesehatan swasta dalam diagnosis, pengobatan, pencegahan, pencatatan dan pelaporan. Adapun definisi masing-masing variabel sebagai berikut:
1 Karakteristik Petugas: merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh petugas penyedia pelayanan kesehatan swasta, yang meliputi:
a. Umur: perkiraan tahun lahir berdasarkan tahun lahir. b. Jenis kelamin: jenis kelamin petugas yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan. c. Pendidikan: latar belakang pendidikan terakhir petugas penyedia pelayanan
kesehatan dan pelatihan malaria yang diperoleh. d. Pelatihan: jenis pelatihan atau seminar malaria yang diikuti petugas pelayanan
kesehatan swasta. 2 Karakteristik pekerjaan: merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh petugas penyedia
pelayanan kesehatan swasta dan fasilitas yang berkaitan dengan pekerjaan, yang meliputi:
a. Tempat kerja: jenis fasilitas pelayanan kesehatan tempat petugas bekerja
Universitas Sumatera Utara
b. Kepemilikan fasilitas kesehatan: status kepemilikan tempat petugas bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
c. Pembiayaan: sumber penerimaan fasilitas pelayanan kesehatan swasta dari pasien atau pembeli, yang berasal dari pembayaran langsung out of pocket,
asuransi pemerintah, asuransi swasta, dan kombinasi. d. Lama fasilitas beroperasi: lamanya fasilitas pelayanan kesehatan beroperasi,
dilihat dari tahun pendirian. e. Jumlah hari fasilitas beroperasi: jumlah hari operasional dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada pengunjungpasien setiap minggu. f. Jam kerja fasiltias: adalah jumlah jam kerja fasilitas beroperasi per hari.
g. Lama bekerja: lamanya petugas pelayanan kesehatan bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
3 Ketersediaan alat dan bahan: merupakan ketersediaan alat diagnosis. obat malaria, alat pencegahan, materi komunikasi-informasi-edukasi KIE, alat pencatatan dan
pelaporan pada fasilitas pelayanan kesehatan swasta, seperti RDT atau mikroskop beserta reagen yang memungkinkan fasilitas memeriksa parasit plasmodium dari
darah pasien, obat malaria sesuai protokol kemenkes RI, posterbrosur, kelambu berinsektisida LLINs, blangko pencatatan dan pelaporan sesuai standar Dinas
Kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
4 Pengetahuan: merupakan pengetahuan petugas penyedia pelayanan kesehatan swasta tentang prinsip-prinsip diagnosis, pengobatan, pencegahan, pencatatan dan
pelaporan malaria. 5 Peran penyedia pelayanan kesehatan swasta dalam kegiatan diagnosis,
pengobatan, pencegahan, pencatatan dan pelaporan malaria adalah ukuran proses dan output dari pelaksanaan kegiatan diagnosis, pengobatan, pencegahan,
pencatatan dan pelaporan malaria oleh penyedia pelayanan kesehatan swasta sesuai standar Kemenkes RI. Perilaku: merupakan perbuatan yang pernah
dilakukan oleh petugas pelayanan kesehatan swasta dalam diagnosis, pengobatan, pencegahan, pencatatan dan pelaporan malaria. Pengukuran melalui pemberian
skor pada perilaku yang telah dijalankan oleh petugas dan data – data sekunder yang dikumpulkan dari tempat pelayanan kesehatan swasta, puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar. Variabel dalam analisis dibedakan menjadi indikator potensi potential indicator dan indikator kehilangan kesempatan
misopportunity indicator yang pembilangnya adalah data dari pelayanan
kesehatan, dengan penyebut yang berbeda. Skala ukur: interval. Berikut definisi operasional untuk variabel komposit dari peran dalam pencapaian eliminasi
malaria: a. Proporsi kasus suspek malaria yang berasal dari pelayanan kesehatan swasta
yang dikonfirmasi laboratorium: yaitu 1 jumlah kasus suspek malaria yang berasal dari pelayanan kesehatan swasta yang dikonfirmasi laboratorium
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan seluruh jumlah kasus suspek malaria yang dikonfirmasi laboratorium dari seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Aceh Besar pada
waktu yang sama potential indicator. 2 jumlah kasus suspek malaria yang berasal dari pelayanan kesehatan swasta yang dikonfirmasi laboratorium
dibandingkan seluruh jumlah kasus suspek malaria dari pelayanan kesehatan swasta pada lokasi dan waktu yang sama misopportunity indicator.
b. Proporsi kasus malaria yang diobati sesuai protokol di pelayanan kesehatan swasta: yaitu 1 jumlah kasus malaria yang diobati sesuai protokol di
pelayanan kesehatan swasta dibandingkan dengan jumlah kasus malaria yang diobati sesuai protokol dari seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Aceh
Besar pada waktu yang sama potential indicator. 2 jumlah kasus malaria yang diobati sesuai protokol di pelayanan kesehatan swasta dibandingkan
dengan jumlah kasus malaria pada pelayanan kesehatan swasta pada lokasi dan waktu yang sama misopportunity indicator.
c. Proporsi kasus malaria yang dilaporkan oleh pelayanan kesehatan swasta:
yaitu 1 jumlah kasus malaria yang dilaporkan oleh pelayanan kesehatan swasta dibandingkan dengan jumlah kasus malaria yang dilaporkan dari
seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Aceh Besar pada waktu yang sama potential indicator.
2 jumlah kasus malaria yang dilaporkan oleh pelayanan kesehatan swasta dibandingkan dengan jumlah kasus malaria dari pelayanan
Universitas Sumatera Utara
kesehatan swasta pada lokasi dan waktu yang sama misopportunity indicator.
Sementara definisi istilah dari masing-masing peran sebagai berikut: 1 Diagnosis malaria adalah proses menegakkan diagnosis malaria yang berdasarkan
pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium baik menggunakan alat diagnosis cepatRapid Diagnostic Test RDT, maupun secara
mikroskopis. 2 Pengobatan malaria adalah proses penatalaksanaan penyakit malaria dengan obat-
obat anti malaria sesuai dengan protokol kementerian kesehatan RI. 3 Pencegahan malaria adalah upaya-upaya untuk menghindari individu maupun
masyarakat dari terinfeksi penyakit malaria. Pencegahan ini bisa berupa perlindungan diri dari gigitan nyamuk, pengendalian faktor risiko lingkungan
tempat perkembangbiakan nyamuk, minum obat profilaksi malaria sebelum bepergian ke tempat-tempat endemis malaria.
4 Pencatatan dan pelaporan malaria adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh penyedia pelayanan kesehatan swasta dan pemerintah untuk mencatat setiap
pemeriksaan penderita suspek malaria ke dalam buku registrasi atau rekam medik dan formulir laporan, data pada formulir laporan kemudian dikirimkan ke
Puskesmas wilayah kerja atau Dinas Kesehatan KabupatenKota.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran