2.1.6. Pencegahan
Pencegahan penyakit malaria secara epidemiologi dapat dilihat dari sisi agen atau parasit Plasmodium melalui pengobatan malaria secara radikal dan pemberian
obat profilaksis untuk orang dari daerah non-endemis yang akan memasuki daerah endemis malaria, 2 sisi vektor atau nyamuk Anopheles melalui pencegahan gigitan
nyamuk dengan menggunakan kelambu berinsektisida LLINs, repelan atau obat nyamuk oles, pemasangan kasa nyamuk pada ventilasi jendela rumah; dan membunuh
nyamuk melalui penyemprotan dinding rumah dengan insektisida Indoor Residual Spray
atau disingkat IRS, 3 sisi lingkungan melalui penanganan tempat perkembangbiakan nyamuk seperti mengalirkan genangan air, menyemprotkan
larvasida, memberikan ikan predator atau pemakan jentik WHO, 2003.
2.1.7. Pengumpulan Data dan Pelaporan
Menurut Depkes RI 2007, pengumpulan data dilakukan mulai dari jenjang Puskesmas, Kabupaten, Provinsi dan Pusat yang berisi data situasi malaria secara
umum, seperti: a. Data kasus, yang meliputi data kematian, kasus klinissuspek, kasus positif, data
diagnosis, data pengobatan. b. Data vektor dan intervensi pemberantasan vektor, yang meliputi pengamatan
jentik, penyemprotan rumah, pembagian kelambu, penaburan larvasida pada tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles.
c. Data logistik, meliputi stok obat, alat diagnosis cepat RDTs, alat dan bahan laboratorium, stok kelambu.
Universitas Sumatera Utara
d. Data demografi, meliputi jumlah penduduk per desa, per golongan umur, pekerjaan, dll.
e. Data lingkungan, meliputi stratifikasi desa fokusendemis malaria, pemetaan tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles potensial, dll.
Sumber data dapat diperoleh dari buku registrasi Puskesmas Pembantu Pustu, buku registrasi puskesmas, Laporan Juru Malaria Desa JMD atau kader,
bidan desa, penyedia pelayanan kesehatan swasta, RS, dan lintas sektor terkait. Data tersebut dianalisis paling rendah di tingkat puskesmas yang
divisualisasikan ke dalam bentuk tabel, grafik, peta dan sebagainya. Selanjutnya data dilaporkan ke jenjang diatasnya dengan periode pengiriman sesuai pedoman dan
kebutuhan, misalnya pada saat terjadi bencana maupun kejadian luar biasa KLB. Secara umum, pelaporan rutin bersifat bulanan.
2.1.8. Eliminasi Malaria