Peran Sektor Swasta dalam Program Malaria

Kesehatan. Peraturan diatas diubah ke dalam Permenkes No.028MENKESPER2011 tentang Klinik yang membagi berdasarkan jenis pelayanannya menjadi klinik pratama dan klinik utama. Klinik disini diartikan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar danatau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Klinik dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat, sehingga peraturan ini tidak khusus mengatur pelayanan kesehatan swasta. Secara umum, batasan antara penyedia layanan kesehatan publik dan swasta terkadang tidak jelas, karena banyak tenaga kesehatan pemerintah yang juga bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan swasta atau menjalanknan praktik pribadi diluar jam kerja atau istilah ini dikenal sebagai dual practice Bulsara et al, 2012.

2.4. Peran Sektor Swasta dalam Program Malaria

Sektor swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, Organisasi Kemasyarakatan Community Based OrganizationCBO, Organisasi Keagamaan Faith Based OrganizationFBO, lembaga donor, dan Organisasi Profesi berperan aktif sebagai mitra sejajar pemerintah melalui forum Gebrak Malaria atau tim eliminasi malaria baik dari tingkat kabupatenkotaprovinsi atau pusat Depkes RI, 2009a. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kegiatan pada setiap tahapan program malaria, penyedia pelayanan kesehatan swasta terlibat aktif dalam pencapaian eliminasi malaria, dari kelompok intervensi penemuan dan tatalaksana penderita malaria, pencegahan dan penanggulangan resiko, surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah, peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi KIE, dan peningkatan sumber daya manusia Depkes RI, 2009. Menurut Bulsara et al 2012 peran penyedia pelayanan kesehatan swasta untuk mencapai spesifik kelompok sasaran telah terbukti efektif. Lebih lanjut analisis peran sektor swasta dalam program malaria dibagi menjadi empat strategi utama sebagai berikut: 1. Pendekatan berbasis pasar market-based approaches Disini termasuk insentif berbasis pasar, mekanisme pasar, dan kerjasama secara organisasi. Organisasi kemasyarakatan CSO biasanya memainkan peranan penting dalam pemasaran sosial yang menjadi penengah antara sektor publik dan swasta dengan memanfaatkan kapasitas retail sektor swasta. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk memastikan cakupan, kualitas dan harga. Ada empat komponen yang harus diperhatikan pada pendekatan ini: a. Mekanisme keuangan Tujuannya adalah memfasilitasi fungsi pasar yang adil dan berbasis ekuitas. Adapun yang termasuk kedalam strategi sektor kesehatan swasta disini sebagai berikut: 1. Asuransi sosial: tingkat pendanaan yang adil untuk pelayanan kesehatan Universitas Sumatera Utara yang telah ditetapkan. 2. Insentif keuangan: penggunaan hibah, subsidi, insentif pajak dan dukungan yang ditujukan untuk mempengaruhi penyediaan pelayanan swasta, termasuk juga subsidi produk-produk yang berbasis manufaktur. 3. Kontrak: pembelian jasa dari penyedia layanan swasta melalui sistem kontrak, dengan menerapkan tolok ukur untuk jenis pelayanan, kualitas pelayanan, hasil kesehatan yang diharapkan. 4. Pembelian: membeli barang dan jasa dari penyedia pelayanan kesehatan swasta untuk waktu yang terbatas, metode ini dianggap memilki risiko dan komitmen lebih rendah dari kontrak. b. Mekanisme pasar Tujuan mekanisme pasar adalah untuk menciptakan sumber – sumber penawaran dan permintaan baru. Adapaun jenis kegiatan yang termasuk di kelompok mekanisme pasar ini sebagai berikut: 1. Pemasaran sosial: menggunakan saluran, teknik dan komunikasi komersial untuk memasarkan produk dengan manfaat kesehatan masyarakat, biasanya LSM nasional atau internasional yang mengelola operasional kegiatan ini. 2. Waralaba sosial: menggunakan saluran, teknik dan pendekatan komunikasi komersial untuk mendekati jejaringan pasar penyedian pelayananan swasta, biasanya juga dikelola oleh LSM nasional dan internasional. Universitas Sumatera Utara 3. Pengembangan pasar strategis: analisis terperinci mengenai keseluruhan pasar komoditas ritel yang ada dan keunggulan komparatif dari semua pemangku kepentingan. Mengaktifkanmendanai pertumbuhan pasar misalnya melalui peraturan, alih teknologi, meningkatkan rantai pasokan dll. Membuat sebuah mekanisme pasar yang mandiri dan berkelanjutan untuk peningkatan pasokan produk – produk kesehatan yang penting seperti kelambu berinsektisida ITNLLIN, dll sebagai tujuan dari metode. 4. Program kewirausahaan sosial: membangun pelatihan dan dukungan jaringan individu untuk menyediakan barang dan jasa. c. Kerjasama secara organisasi Tujuan utama kerjasama ini mengubah kondisi pasar untuk meningkatkan partisipasi penyedia pelayanan kesehatan pada program malaria. Kegiatan – kegiatan yang termasuk disini adalah: 1. Aliansi antara penyedia layanan: membangun dan mendorong hubungan formal dan kolaborasi antara penyedia. 2. Koordinasialiansi antara sektor publik dan swasta: membentuk dan mendorong hubungan formal dan kolaborasi antara sektor publik – swasta. Tindakan jangka pendek oleh sektor swasta yang mempromosikan tujuan kesehatan dan peningkatan partisipasi sektor swasta misalnya pelayanan kesehatan kerja pada korporasi besar. Universitas Sumatera Utara d. Dialog kebijakan Dialog kebijakan: melibatkan sektor swasta dalam diskusi – dapat memperluas konsultasi dalam pengembangan legislasi, standar, regulasi dan sistem fasilitasi. 2. Pendekatan bersifat legal dan administrasi Regulasi dan pelatihan termasuk kedalam pendekatan ini. Keterlibatan sektor swasta dapat memperkuat pelayanan kesehatan yang ada. Jaringan penyedia pelayanan kesehatan swasta yang sering mengadakan pelatihan standar kualitas dan terapi melalui warabala sosial social franchising. Hal ini sering dipicu karena lemahnya regulasi pemerintah untuk mengatur pelayanan kesehatan swasta. a. Regulasi 1. Akreditassertifikasi: menyusunan dan menegakkan standar antar organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan standar pelayanan, hasil – hasil kesehatan, dan efisiensi dengan memungkinkan dasar empiris untuk menilai kualitas. 2. Lisensi: menyusun dan menegakkan standar bagi penyedia pelayanan secara individu. Tujuannya untuk meningkatkan standar penyedia pelayanan kesehatan individu dengan menyusun dan mengatur kriteria untuk praktik pribadi. 3. Mekanisme harga: menyusun, memantau dan mengatur harga obat- obatan, alat kesehatan dan jasa konsultasi. Tujuannya untuk menegaskan Universitas Sumatera Utara monitoring dan mengatur harga obat – obat penting dan teknologi lainnya. 4. Regulasi teknologi: menegaskan persetujuan resmi dan struktur penggantian, proses dan pelaksanaan. Tujuannya untuk menegaskan pengendalian keamanan, efikasi dan biaya pelayanan kesehatan dengan mengatur ketersediaan penjualan bahan-bahan farmasi dan kelambu berinsektisida LLIN. 5. Regulasi pasar: termasuk anti monopoliperaturan kompetisi, mekanisme perlindungan konsumen dan pelaksanaan. Tujuannya untuk menegaskan perlidungan masyarakat dari tingginya harga akibat monopoli. b. Pelatihan Pelatihan bagi penyedia pelayanan kesehatan: pendidikan dan dukungan bagi penyedia pelayanan kesehatan swasta. Tujuan pelatihan disini untuk meningkatkan standar pelayanan dari penyedia pelayanan kesehatan swasta. 3. Pendekatan pemberdayaan masyarakat Penyebaran informasi dan partisipasi menjadi bagian dari pendekatan ini. Komunikasi perubahan perilaku Behaviour Change CommunicationBCC biasanya dikelola oleh sektor swasta melalui iklan produk. Sektor swasta juga dapat mendorong kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan untuk kampanye BCC. Tujuan dari pendekatan ini untuk menjamin cakupan dan kualitas. Ada tiga kelompok kegiatan yang menjadi bagian dari pendekatan ini: a. Penyebaran informasi: kampanye komunikasi, informasi dan edukasi KIE untuk mempromosikan perilaku sehat dan penggunaan pelayanan kesehatan Universitas Sumatera Utara dapat dilaksanakan LSM dan organisasi-organisasi pemasaran sosial. Tujuannya untuk memdidik dan berkomunikasi dengan masyarakat mengenai pencegahan, diagnosis, pengobatan dini malaria. b. Partisipasi: membentuk kesempatan dan peluang resmi bagi masyarakat untuk mengkomunikasikan pendapat mereka mengenai pelayanan kesehatan yang diperoleh dan penyedia pelayanan kesehatan itu sendiri. c. Komunikasi resmiumpan balik: pembentukan jabatan yang dibayar resmi yang bertugas mensupervisimemastikan kepatuhan penyedia pelayanan kesehatan swasta, seperti badan Ombudsman dalam rangka menginisiasi hubungan publik-swasta yang mempunyai kapasitas untuk merekomendasikan dan menjatuhkan sanksi. 4. Pendekatan inovasi produk Disini kerjasama mengembangkan produk product development partnerships PDPs seperti inovasi pengembangan obat malaria dan insektisida, yang hasilnya dapat dipasarkan dengan menggunakan insentif keuangan yang lebih besar seperti dalam bentuk dana hibah, subsidi, insentif pajak, subsidi berbasis perusahaan dan dukungan dari dalam untuk mempengaruhi penyedia pelayanan kesehatan swasta.

2.5. Pendekatan Sistem Kesehatan dalam Program Malaria