Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

p 0,001. Sebanyak 53 responden 75,7 dari 70 responden yang memiliki pengetahuan baik juga berperan dalam program malaria di Kabupaten Aceh Besar.

4.8. Analisis Multivariat

Berdasarkan hasil analisis bivariat pada variabel bebas, yang mempunyai nilai p 0,25 yang dimasukkan ke dalam analisis multivariat. Pada penelitian ini, variabel terikat berupa skala ordinal yaitu berperan dan tidak berperan pelayanan kesehatan swasta dalam pencapaian eliminasi malaria, sehingga yang digunakan adalah uji logistik regresi dengan aplikasi EPI Info versi 7 Dahlan, 2008. Pada seluruh responden, dari hasil uji bivariat Chi-square varibel bebas yang memiliki pengaruh adalah pada karakteristik petugas tingkat pendidikan dan riwayat pelatihan, karakteristik pekerjaan, dan pengetahuan. Setelah dilakukan uji logistik regresi pada setiap satu variabel bebas, didapatkan variabel yang berpengaruh p 0,005 adalah pelatihan, karakteristik pekerjaan dan pengetahuan. Selanjutnya dilakukan ujicoba model dengan memperhitungkan penyesuaian faktor perancu confounding factor adjustment dan mempertimbangkan perubahan nilai OR 10 pada setiap variabel, maka model yang terbaik dapat dilihat pada tabel 4.22. Tabel 4.23. Hasil Uji Regresi Logistik Berganda Variabel Exp B Sig. B 95 CI for EXP B Pelatihan 2,749 0,016 1,011 1,209 6,249 Pekerjaan 0,382 0,015 -0,964 0,176 0,829 Pengetahuan 8,100 0.000 2,092 3,761 17,445 Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel diatas, variabel yang paling mempengaruhi peranan pelayanan kesehatan swasta pada pada penelitian ini adalah Universitas Sumatera Utara pengetahuan OR = 8,100, p 0,001, Koefisien = 2,092 dan pelatihan OR 2,749, p = 0,016, Koefisien = 1,011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden berpengetahuan baik mempunyai peranan 8 kali lebih tinggi terhadap dalam pencapaian eliminasi malaria dibanding dengan responden yang berpengetahuan kurang baik OR 8,1; 95 CI 3,8 – 17,5. Sementara responden yang pernah mengikuti pelatihanseminar malaria berperan 2,8 kali lebih tinggi dalam pencapaian eliminasi malaria dibanding responden yang tidak pernah mengikuti pelatihanseminar malaria OR 2,8; 95 CI 1,2 – 6,3. Hal menarik pada responden yang memiliki karakteristik pekerjaan yang mendukung ternyata berperan lebih rendah 0,4 kali dibanding dengan responden yang memiliki karakteristik tidak mendukung. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Peranan Penyedia Pelayanan Kesehatan Swasta dalam Mencapai Eliminasi

Malaria Pembahasan penelitian ini disesuaikan dengan tujuan dan hipotesis penelitian yaitu untuk mengetahui peranan pelayanan kesehatan swasta mengenai diagnosis, pengobatan, pencegahan, pencatatan dan pelaporan malaria dalam mancapai eliminasi malaria di di Kabupaten Aceh Besar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian mengenai keterlibatan pelayanan kesehatan swasta dalam program malaria telah banyak dilakukan pada daerah malaria dengan endemisitas sedang dan tinggi seperti di Afrika. Sementara pada daerah dengan endemisitas malaria rendah bahkan menuju eliminasi malaria belum ditemukan oleh peneliti. Peranan pelayanan kesehatan swasta pada konteks eliminasi malaria masih menjadi perdebatan di dunia internasional. Beberapa ahli mengusulkan untuk meminimalisir peranan pelayanan kesehatan swasta dengan beberapa alasan. Global Health Group dari University of California merekomendasikan hanya pelayanan kesehatan swasta formal yang diperbolehkan menangani penderita malaria Sabot et al, 2009, sementara pendapat lain yang berdasarkan konteks pengendalian malaria dan kesehatan masyarakat pada umumnya, masih mempertimbangkan banyaknya keuntungan dari keterlibatan pelayanan kesehatan swasta formal dan informal untuk program malaria WHO, 2006. 87 Universitas Sumatera Utara