Banyak Bilangan Skor Tertinggi – Skor Terendah
Maka diperoleh: 5-15 = 0,8. Dengan demikian intervalnya adalah 0,8. Sehingga klasifikasi responden dapat diurutkan sebagai berikut :
a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.21-5,00 b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20
c. Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40 d. Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti merupakan teknik analisis data kuantitatif yakni analisa yang digunakan untuk menguji pengaruh maupun
hubungan dari variabel bebas x terhadap variabel terikat y yakni dengan menggunakan instrumeen sebagai berikut:
3.9.1 Uji Instrumen Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu
dilakukan pengujian validitas dan reliablilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan.
a Uji Validitas Menurut Juliandi 2013:79 Uji validitas yakni dengan cara menguji
sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika instrument benar atau valid maka hasil
Universitas Sumatera Utara
pengukuranpun kemungkinan akan benar. Teknik statistic yang dapat digunakan adalah korelasi sebagai berikut:
r = N.
∑ xy − ∑ x∑ y �{N. ∑ x
2
− ∑ x
2
}{N. ∑ y
2
– ∑ y
2
}
Keterangan : r
= koefisien korelasi n
= jumlah responden uji coba x
= skor tiap item y
= skor seluruh item responden uji coba pengujian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan Software
statistik. Umumnya dalam penelitian sosial nilai ∝ yang dipilih adalah
0,005. Jika nilai sig ∝ 0,05, maka suatu item instrument yang diuji
korelasinya valid. b Uji Reliabilitas
Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrument penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya
Juliandi, 2013:83. Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan teknik half, yaitu mengkorelasikan skor genap dengan
skor ganjil kemudian memasukkan nilai korelsi r yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown:
�� = 2
� 1 +
� ri = nilai koefisien reliablitas
r = nilai korelasi
Universitas Sumatera Utara
Jika nilai koefisien reliablitas spearman brown 0,6 maka instrument memiliki reliabilitas yang baikreliableterpercaya. Dan sebaliknya,
jika nilai koefisien reliabilitas spearman brown, 0,6 maka instrument tidak dipercaya.
3.9.2 Uji asumsi klasik a Uji normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki
ditribusi normal atau tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas Juliandi, 2013:174 3.9.3 Pengujian Hipotesis
3.9.3.1 Analisis regresi linear sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah analisis untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas, yaitu budaya organisasi terhadap variabel terikat, yaitu kinerja karyawan. Adapaun persamaan umum regresi
linier sederhana adalah:
Y = kinerja karyawana a = kostanta
b = koefisien regresi x = budaya organisasi
e = standart skor Y = a+bx+e
Universitas Sumatera Utara
3.9.3.2 Koefisien determinan Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variable bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinan semakin besar menunujukan semakin baik kemampuan x
menerangkan y dimana 0R1. Sebaliknya, jika R semakin kecil, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variable bebas adalah kecil
terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat Juliandi, 2013:180.
3.9.3.3 Product moment pearson
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka
digunakan rumus sebagai berikut:
r = N.
∑ xy − ∑ x∑ y �{N. ∑ x
2
− ∑ x
2
}{N. ∑ y
2
– ∑ y
2
}
Keterangan: r xy
= angka indeks korelasi “r” product moment N
= Populasi X
= Jumlah skor x Y
= jumlah skor y xy
= jumlah hasil kali anatara x dan y Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diakui oleh nilai variabel
yang lain 2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif,
artinya menurunnya nilai variabel yang satu dengan diikuti meningkatnya nilai variabel yang lain
3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun
yang lainya berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r Koefisien Korelasi, digunakan penafsiran atau
interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono 2005:149, yaitu:
Tabel 3.2 Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi
Product Moment
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah
Sedang Tinggi
Sanggat tinggi
Dengan nilai r xy yang diperoleh, kita dapat melihat secara langsung melalui tabel korelasi yang menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut berarti atau tidak,
tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan, 5 bila nilai r yang signifikan artinya, hipotesis dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN