BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Fenomena Globalisasi yang terjadi terkhusus di Indonesia mendorong perusahaan untuk mampu bersaing dan mempertahankan perusahaanya agar tetap
dapat hidup di lingkungan industri sekarang ini. Kelangsungan perusahaan tidak terlepas dari peran serta penggerak dari perusahaan itu sendiri, sumber daya
manusia dalam hal ini karyawan harus mampu dalam mengahadapi serta mengatasi ancaman-ancaman yang datang dari sisi eksternal maupun internal
perusahaan itu sendiri. Sumber Daya Manusia merupakan aspek yang terpenting untuk sebuah
perusahaan, karena manusialah yang berperan sebagai penggerak utama didalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia yakni karyawan
didalam sebuah perusahaan merupakan modal utama yang harus dijaga dan diperhatikan untuk tercapainya keberhasilan perusahaan. Keberhasilan sebuah
perusahaan dapat diukur dari berjalan atau tidaknya kinerja karyawan secara baik atau buruk dalam sebuah perusahaan. Kinerja yang berjalan baik dalam sebuah
perusahaan dapat menentukan keberhasilan perusahaan didalam pencapaian tujuan visi dan misi dari perusahaan itu sendiri.
Kinerja karyawan ditunjukan bagaimana karyawan dapat mampu melaksanakan tugas-tugas yang merupakan tanggung jawabnya. Kinerja karyawan
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan kepadanya A.A. Anwar Prabu Mangkunegara 2000:67. Tugas-tugas yang telah diembankan kepada karyawan telah memiliki indikator tersendiri
apabila telah dilaksanakan oleh karyawan itu sendiri, yakni kinerja tinggi, kinerja sedang dan kinerja yang rendah.
Penilaian akan kinerja perusahaan memilki hubungan dengan beberapa faktor, diantaranya iklim kerja yang berpengaruh terhadap kinerja, motivasi,
pengawasan, hingga bagaimana budaya yang ada disebuah perusahaan sehingga kinerja karyawan dapat optimal yang secara otomatis akan mendukung
tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Organisasi dalam hal ini sebuah perusahaan pemerintah telah memiliki nilai budaya yang telah tertulis secara baku
memiliki pengaruh untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh karyawan sehingga nilai budaya itu sendiri dapat menjadi sebuah acuan dalam pelaksanaan tugas yang
telah diemban perusahaan kepada karyawannya. Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang
dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal
dalam Tika, 2006: 4. Budaya organisasi merupakan Nilai-nilai yang terdapat disebuah perusahaan yang cenderung tidak terlihat namun sulit untuk dirubah
karena telah menjadi kebiasaan di sebuah perusahaan tersebut. Budaya organisasi dapat menjadi penggerak para karyawan untuk melakukan aktivitas kerjanya,
secara sadar maupun tidak sadar individu didalam orgaisasi meresapi dan mempelajari budaya yang berlaku di organisasi tempatnya beradabekerja.
Sosialisasi merupakan proses yang mengadaptasikan para karyawan pada budaya organisasi yang ada. Seorang karyawan yang baru bergabung didalam
Universitas Sumatera Utara
sebuah perusahaan dapat merasakan perbedaan nilai budaya yang ada di lingkungan barunya, lain halnya para karyawan yang telah lama berkecimpung di
lingkungannya, sehingga ia sulit untuk merubah budaya yang telah lama ia pelajari. Seorang karyawan baru berusaha untuk menyesuaikan budaya yang
dianut sebelumnya dengan budaya dimana ia berada sekarang, mengerjakan segala sesuatu yang diwajibkan lingkungan barunya, apa yang dianggap baik
maupun buruk dilingkungan barunya yang selanjutnya ia akan mulai terbiasa dengan budaya barunya tersebut.
Budaya organisasi yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan mendorong tercapainya tujuan-tujuan dari perusahaan itu sendiri, terdapat nilai-nilai budaya
yang harus dipatuhi, dimana nilai-nilai tersebut telah ditelaah terlebih dahulu makna serta fungsi yang terkandung didalamnya. Umumnya budaya perusahaan
yang memiliki dampak positif bagi perusahaan cenderung lebih cepat dapat diterima oleh para karyawannya. Nilai budaya yang positif memudahkan
karyawannya untuk menghayati, menelaah serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalam budaya itu sendiri. Nilai budaya yang mudah diresapi
karyawannya berdampak pada tingkat loyalitas karyawan, ini artinya karyawan tidak mudah terpengaruh oleh gangguang-gangguan baik dari internal maupun
dari eksternal perusahaan itu sendiri. Secara garis besar budaya organisasi yang memiliki nilai yang sesuai dan
dapat dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap prilaku terkhusus pada aspek dedikasi, dan produktivitas kerja karyawan. Nilai-nilai budaya yang tak
tampak merupakan kekuatan yang besar dalam mendorong keefektivitasan kinerja karyawan disebuah perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BPJS Ketenagakerjaan merupakan Badan Penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan yang secara terus menerus berusaha meningkatkan
kinerja pegawainya didalam pencapaian tujuan perusahaannya yakni Menjadi Badan penyelenggara Jaminan Sosial BPJS berkelas dunia, terpercaya,
bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan. Didalam usaha pencapaian tujuannya tersebut BPJS Ketenagakerjaan harus terus mengelola
manajemennya secara terorganisir tanpa harus menghilangkan fungsinya sebagai Badan milik Negara, BPJS Ketenagakerjaan menyadari bahwa dukungan
karyawannya merupakan hal terpenting untuk terus maju terdepan sebagai badan penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan.
Untuk itu BPJS Ketenagakerjaan telah menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance GCG sesuai apa yang telah menjadi keputusan Menteri
BUMN, yang dimana apabila prinsip GCG ini ditetapkan dalam jangka panjang diyakini dapat meningkatkan nilai perusahaan dalam bentuk kinerja yang tinggi
serta citra perusahaan yang baik. Karenanya BPJS Ketenagakerjaan berupaya agar prinsip-prinsip GCG ini dapat menjadi nilai-nilai budaya perusahaan untuk
diamalkan padda aktivitas kerja sahari-harinya. Salah satu hal yang dilakukan berdasarkan prinsip GCG tersebut ialah
dengan membuat Code Of Conduct COC BPJS Ketenagakerjaan. Code of conduct adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan sistem nilai, etika
bisnis, etika kerja, komitmen, serta penegakan terhadap aturan-aturan perusahaan bagi individu dalam menajalankan bisnis dan aktivitas lainnya serta berinteraksi
dengan Stakeholders.
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi prinsip-prinsip dari sistem GCG itu sendiri yakni Transparansi yakni adanya keterbukaan dalam pengambilan keputusan dan
keterbuakaan dalam penggungkapan informasi perusahaan, Akuntabilitas yakni kejelasan fungsi, pelaksaan dan pertanggung jawaban setiap organ dari
perusahaan itu sendiri, Resposibilitas yakni kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap peraturan dan prinsip korporasi yang sehat, Indenpendensi yakni
perusahaan dikelola professional tanpa benturan kepentingan dan
tekananpengaruh, dan terakhir Fairness yakni keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders. Kelima aspek diatas merupakan prinsip GCG
yang dianut oleh BPJS Ketenagakerjaan yang hasil akhirnya untuk mendukung budaya organisasi yang sehat serta kinerja yang baik pula.
Sistem nilai adalah tatanan nilai yang dikembangkan perusahaan. Sistem nilai dan Etika kerja menyatu dengan rencana strategis perusahaan berupa
paradigma baru, tata nilai, visi, misi, dan strategis yang merupakan faktor penting sebagai dasar penciptaan budaya kerja perusahaan.
Tata nilai budaya PT.Jamsostek Persero Dalam Modul Diklat Persiapan Kerja 2013:1 yang dianut dan dijunjung tinggi BPJS Ketenagakerjaan adalah:
1. Iman Takwa, berpikir positif tanggung jawab, dan melakukan pelayanan
dengan tulus dan iklas 2. Profesional
Berpestasi, bermental unggul, proaktif, dan bersikap positif terhadap perubahan dan perbaruan yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
3. Teladan Berpandagan jauh kedepan, penghargaan dan pembimbingan reward
and encouragement 4. Integritas
Berani, memiliki komitmen dan keterbukaan 5. Kerjasama
Kebersamaan, menghargai pendapat, dan mengahargai orang lain. Sedangkan yang menjadi Etika Kerja PT.Jamsostek Persero Dalam Modul Diklat
Persiapan Kerja 2013:3 yang dianut dan dijunjung tinggi BPJS Ketenagakerjaan adalah:
1. Teamwork
Memiliki kemampuan dalam membangun kerjasama dengan orang lain atau dengan kelompok untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Open Mind
Memiliki kemampuan untuk membuka pikiran dan menerima gagasangagasan baru yang lebih baik.
3. Passion
Bersemangat dan antusias dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Action
Segera melaksanakan rencanapekerjaantugas yang telah disepakati dan ditetapkan bersama
5. Sense
Rasa memiliki, kepedulian, ikut bertanggung jawab dan memiliki inisiatif yang tinggi untuk memecahkan masalah perusahaan
.
Universitas Sumatera Utara
Point-point diatas merupakan tata nilai dan etika kerja yang dikembangkan oleh BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif
bagi para karyawannya dalam berhubungan antara satu sama lain. Suatu perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkannya
haruslah digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan secara aktif sebagai pelaku dalam mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Dengan kata lain
kinerja individu dalam hal ini seorang karyawan sejalan dengan kinerja perusahaanorganisasi.
Dilihat dari kelima point nilai budaya diatas, BPJS Ketenagakerjaan memiliki nilai budaya yang berpengaruh
terhadap Perilaku karyawan dan code of conduct COC dibentuk sedemikian rupa untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi pada
BPJS Ketenagakerjaan
Kanwil Sumbagut Medan” .
1.2 Perumusan Masalah