Hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok

78 Sama seperti pernyataan bapak “SJ” selaku anggota: “Dengan dilihat dari jumlah sapi yang dimiliki kelompok ternak sapi lembu aji” Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan program dilihat dari jumlah sapi yang dimiliki oleh anggota kelompok ternak sapi lembu aji. dana yang dibutuhkan anggota setiap bulan sekitar 20.000 untuk membayar kas dan listrik. Sedangkan mereka harus membayar sekitar 300.000 untuk menyewa tanah kas desa selama satu tahun per anggota. Dana yang digunakan tersebut merupakan dana swadaya atau milik pribadi anggota kelompok. Transparasi yang dilakukan kelompok terhadap anggota yaitu dengan mengadakan rapat setiap bulan untuk mengetahui progres setiap program yang telah direncanakan dan melaporkan setiap kegiatan dan pengeluaran bulanan.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dalam sebuah program kegiatan yang sedang maupun telah terlaksana terdapat beberapa faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaannya. Berikut ini faktor pendukung pelaksanaan menurut sumber-sumber yang telah diwawancarai oleh peneliti. Berikut ini sesuai pernyataan bapak “RH” selaku pengurus bahwa: “Adanya dukungan dari masyarakat sekitar dan juga perhatian dari pemerintah desa” 79 Adanya dukungan masyarakat dilihat dari antusiasme masyarakat untuk turut serta menjadi anggota kelompok ternak sapi. Masyarakat yang tadinya tidak memiliki ternak dan bahkan enggan memiliki ternak, kini justru berpartisipasi aktif dalam kelompok ternak yaitu dengan memiliki hewan ternak sapi dan juga masyarakat menggunakan pupuk yang dibuat oleh pengurus dan anggota. Selain itu masyarakat juga menjadi konsumen, ikan hasil pemeliharaan yang dikelola pengurus dan anggota dikonsumsi oleh masyarakat sekitar kendang kelompok. Ada yang membeli dengan cara mancing dikolam dan ada pula yang membeli secara borongan. Perhatian dari pemerintah desa yaitu adanya bantuan penyuluhan setiap enam bulan sekali untuk memberikan pendampingan pemeliharaan hewan ternak dan juga memberikan informasi bagi pengurus dan anggota mengenai program yang sedang dianjurkan oleh pemerintah kepada para pemilik hewan ternak sapi. Begitu juga pernyataan bapak “PN” selaku anggota: “Adanya dukungan dari warga, pemerintah desa, dan fasilitas yang memadai” Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung berupa dukungan dari masyarakat sekitar dan pemerintah desa serta fasilitas yang memadai. Dengan adanya faktor pendukung diharapkan pengurus dan anggota mampu mengoptimalkan faktor pendukung tersebut. Menurut pernyataan bapak “SJ” selaku pengurus mengenai cara mengoptimalkan faktor pendukung yaitu: 80 “Kita berusaha untuk anggota ternak memaksimalkan ternaknya agar dagingnya kualitasnya bagus” Memaksimalkan ternak agar dagingnya bagus bisa dilihat saat Hari Raya Qurban, masyarakat membeli sapi di kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Pemaksimalan tersebut juga dimaksukan agar harga sapi saat dijual ke konsumen luar dusun bisa mahal. Begitu juga pernyataan bapak “DW” selaku pengurus mengenai pengoptimalan faktor pendukung pelaksanaan yaitu : “Berusaha semaksimal mungkin untuk anggotanya agar daging sapi kualitasnya bagus” Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengoptimalan faktor pendukung yaitu dengan mengoptimalkan pemeliharaan sapi agar dagingnya bagus. Sehingga mampu digunakan oleh warga sekitar untuk dijadikan hewan Qurban. Akan tetapi dalam perjalanan program yang dilakukan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” belum menemui permasalahan yang berat, hanya saja permasalahan dalam hal dana. Seperti yang dinyatakan oleh bapak “RH” selaku pengurus mengenai faktor penghambat dalam pemberdayaan masyarakat yaitu: “Untuk sementara faktor penghambatnya berupa kurangnya dana” Saat ini, pemasalahan yang dihadapi oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” berupa kurangnya bantuan dana dari pemerintah. Hal ini karena pemerintah menggalagkan program bantuan berupa bahan mentah 81 yang berupa fasilitas langsung. Hal ini karena pemerintah takut akan adanya tindak kriminal penggelapan uang bantuan, sehingga pemerintah membantu berupa fasilitas untuk kelompok ternak sapi. Begitu pula pernyataan bapak “SJ” selaku pengurus yaitu: “Belum adanya bantuan dana dari pemerintah” Dan juga pernyataan bapak “DW” selaku pengurus bahwa: “Belum ada bantuan dana mas dari pemerintah” Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat pemberdayaan masyarakat berupa belum adanya bantuan dana dari pemerintah untuk pengembangan kelompok ternak sapi “Lembu Aji”.

C. Pembahasan

1. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak

sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” dapat dilihat dari aktivitas anggota kelompok. kegiatan kelompok yang dilakukan oleh anggota kelompok yaitu program penyuluhan pengelolaan kelompok, program pembuatan pupuk, program penggemukan sapi. Pada program kegiatan pembuatan pupuk, anggota kelompok diharapkan mampu bekerjasama dalam proses pembuatan pupuk. Selain itu, program kegiatan pembuatan pupuk juga