26
2. Kelompok-kelompok yang sebenarnya tidak dianggap
terbentuk karena memenuhi persyaratan jumlah. 3.
Komunikasi dan interaksi yang merupakan unsur pokok suatu kelompok harus bersifat timbal balik.
4. Kelompok-kelompok bisa bertahan sepanjang hidup atau
dalam jangka panjang tetapi juga bisa hanya dapat bertahan sementara atau jangka pendek.
5. Minat dan kepentingan bersama merupakan dasar utama
pembentukan kelompok. 6.
Pembentukan kelompok dapat berdasarkan situasi yang beraneka ragam yang dalam situasi tertentu manusia
dituntut untuk bersatu.
Menurut Mulyana 2005: 23 “kelompok pada dasarnya adalah gabungan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan bersama, dimana interaksi yang terjadi bersifat relatife tetap dan mempunyai struktur tertentu. Struktur
merupakan sebuah kelompok adalah susunan dari pola antar hubungan intern yang mendekati stabil, yang terdiri atas: 1 suatu
rangkaian status-status atau kedudukan-kedudukan para anggotanya yang hirarkis: 2 peranan-peranan sosial yang
berkaitan dengan status-status itu: 3 unsur-unsur kebudayaan nilai-nilai, norma-norma yang mempertahankan, membenarkan
dan menanggungkan struktur. Menurut penulis, kelompok adalah sekumpulan atau gabungan orang yang saling mempengaruhi satu
sama lain yang membentuk interaksi sosial, sehingga kelompok dipengaruhi oleh hubungan timbal balik antar orang atau individu.
Kelompok memiliki banayak jenis dan dibedakan berdasarkan ada dan tidaknya organisasi, hubungan sosial antara
kelompok, dan kesadaran jenis. Kelompok statistik, yaitu
27
kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: kelompok penduduk usia
10-15 tahun di sebuah kecamatan. Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai
organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya. Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis
dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contoh: kelompok pertemuan, kerabat.
Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun
kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan
organisasi formal.
b. Ciri-ciri Kelompok
Menurut Wildan Zulkarnain 2013: 6 “berbagai macam ciri kelompok menurut para ahli memiliki benang merah yang sama
yaitu adanya kesamaan tujuan dan keanggotaan yang terikat antara satu dengan lainnya”. Makna pelekat tersebut sebagai interaksi
atau sebagai kesamaan ranah yang membuat kelompok itu berada dalam arti gerak prosesnya. Pembatasan lain dikemukakan Shaw
1981 dalam buku Group Dynamics yang menjabarkan tentang ciri-ciri kelompok meliputi:
28
1. Adanya persepsi tiap anggota yang didasarkan asumsi
bahwa tiap orang sadar akan hubungan dengan orang lain.
2. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
3. Adanya motivasi, dimana tiap anggota kelompok
menginginkan kepuasan terhadap kebutuhannya dari kelompok yang dimasukinya.
4. Adanya interdependensi, yaitu saling tergantung antar
anggota. 5.
Adanya interaksi yang merupakan suatu bentuk aktual dari interdepedensi, dimana tiap anggota saling
berkomunikasi. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi verbal, interaksi fisikal, dan interaksi emosional.
6. Adanya organisasi, yakni kesatuan fungsi dalam
mekanisme regular.
c. Fungsi Kelompok
Menurut Wildan Zulkarnain 2013: 8 “secara umum kelompok berfungsi untuk memenuhi kebutuhan anggota agar
setiap anggota relative merasa puas, walau sebenarnya fungsi kelompok tidak hanya sebatas itu saja”. Crech dan Cructhfield
Sudjarwo, 2011 mencoba menguraikan fungsi kelompok dengan lebih rinci yaitu:
1. Fungsi kelompok sebenarnya unik, artinya ciri sekaligus
fungsi dapat tergambar pada satu kelompok tertentu dengan sekaligus. Contoh kelompok pengajian, dimana
tampak antara fungsi dan ciri melekat sekaligus.
2. Fungsi kelompok merupakan accessory, artinya
kelompok merupakan bingkai dari sejumlah kegiatan yang ada dalam satu kesatuan.
3. Fungsi kelompok dominance dan belonginess.
Maksudnya sekalipun dalam kelompok terdapat kegiatan sub kelompok, namun kelompok tetap dapat memelihara
rasa kebersamaan dari seluruh anggota kelompoknya.
Uraian tersebut menekankan fungsi kelompok yang bercorak kondisi Indonesia. Sehingga definisi tersebut cocok digunakan
29
untuk mengkaji kelompok tani, kelompok pengajian, atau kelompok pendengar pedesaan karena mendekati sosok realita
yang ada di lapangan. Namun, jika dipakai untuk menganalisis kelompok yang lebih rumit atau kompleks, maka kemungkinan
besar akan sulit untuk diterapkan begitu saja tanpa dibantu oleh teori lain yang lebih canggih.
d. Struktur Kelompok
Struktur kelompok sebagai pola interaksi yang stabil antara anggota kelompok yang diciptakan oleh pembagian peran dan
penggabungan norma dalam kelompok. Peran dan norma tersebut merupakan struktur dasar kelompok yang membangun interaksi
antar anggota dalam kelompok. Peran membagi tanggung jawab anggota, dan norma menggabungkan anggota menjadi satu
kesatuan. 1.
Peran
Peran menjelaskan struktur formal dalam kelompok dan membedakan satu posisi dari posisi lainnya. Secara formal,
peran dapat diartikan sebagai sejumlah harapan untuk melakukan tindakan yang layak dari seorang anggota dalam
suatu posisi dengan posisi lain yang berhubungan. Seringkali, beberapa peran diberikan dalam tindakan formal, seperti ketua,
sekertaris, bendahara dan sebagainya. Kadang seorang menjalankan peran berdasarkan ketertarikan dan
30
keterampilannya. Ketika sebuah peran diberikan, maka anggota tersebut akan diharapkan oleh anggota lain untuk bertindak
dalam cara-cara tertentu. Anggota yang menjalankan perannya sesuai harapan akan diberi penghargaan, sedangkan yang
menyimpang akan dihukum. 2.
Norma Jika peran membedakan hak dan kewajiban anggota kelompok
dengan anggota lainnya, maka sebaliknya norma
menggabungkan tindakan semua anggota kelompok. Norma adalah aturan atau harapan yang menentukan perilaku yang
sesuai dengan kelompok, standar-standar yang digunakan anggota-anggota kelompok untuk mengatur tindakan-tindakan
anggota kelompok. Norma menjelaskan bagaimana anggota kelompok bertindak atau tidak dalam berbagai situasi. Singkat
kata, norma dalam suatu kelompok adalah kepercayaan umum suatu kelompok berkenaan dengan tindakan yang layak, sikap,
dan pandangan untuk anggotanya. Misalnya ketepatan waktu, rasa hormat, tanggung jawab, dan sebagainya.