Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak

71 Begitu juga pernyataan bapak “SR” selaku anggota kelompok ternak: “Pembuatan pupuk organik, membuat kolam pemancingan ikan, membuat pagar di sekeliling kandang ternak” Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan antara lain penggemukan sapi, pembuatan pupuk. Penggemukan sapi bisa dilihat dengan fisik sapi yang gemuk-gemuk. Pembuatan pupuk dibuktikan dengan adanya pembuatan pupuk dari sari kotoran sapi yang dimanfaatkan oleh anggota kelompok sebagai bahan pupuk untuk tanaman mereka. Pemeliharaan kolam ikan dibuktikan dengan adanya kolam ikan disamping kandang kelompok yang setiap sebulan sekali ikan sudah dipanen maka anggota kelompok mencari bibit-bibit ikan lagi untuk dimasukkan kedalam kolam untuk dipelihara hingga siap dipanen guna meringankan pembayaran listrik. Pelaksanaan program kegiatan yang dilakukan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” sangat diapresiasi oleh anggota dan masyarakat sekitar kandang ternak kelompok. Seperti program penyuluhan pengelolaan kelompok. Program tersebut sangat berguna bagi masyarakat dan anggota untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki mengenai pengelolaan kelompok. Program penyuluhan pengelolaan kelompok dilakukan oleh pihak pemerintah daerah yang diwakilkan oleh penyuluh lapangan. Penyuluh disini bertugas untuk memberikan informasi dan masukan mengenai pengelolaan kelompok 72 agar nanti kedepannya kelompok tersebut mampu berkembang dengan baik dan bermanfaat untuk semuanya. Program pembuatan pupuk yang dilaksanakan oleh anggota dan juga masyarakat merupakan program yang memiliki tujuan untuk memberdayaan anggota serta masyarakat. Disini anggota dan masyarakat dituntut untuk berdaya dengan cara mereka harus mampu membuat pupuk dan juga menjual pupuk yang telah di produksi kepada masyarakat lainnya. Dalam berjalannya, program yang dilakukan kelompok ternak juga memiliki faktor-faktor yang mendukung dan menghambat. Berikut ini pernyataan bapak “RH” mengenai faktor pendukung pelaksanaan program: “Adanya semangat yang tinggi dari anggota kelompok dan juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah sekitar dan dukungan masyarakat pondok kulon” Adanya semangat yang tinggi dibuktikan dengan tingkat aktifitas anggota di kandang kelompok. setiap hari pengurus dan anggota selalu datang ke kandang kelompok untuk mengurus hewan ternak mereka. Selain itu juga untuk saling bertutursapa dan bercanda gurau sembari membicarakan program kelompok yang akan dilaksanakan berikutnya. Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah yang sangat membantu kelompok ternak “Lembu Aji” yaitu tanah yang diatasnya berdiri kandang ternak sapi. Tanah tersebut merupakan milik pemerintah yang disewakan kepada kelompok ternak sapi “Lembu Aji” untuk didirikan kandang kelompok 73 guna membantu program kelompok yang terencana sebelumnya. Dukungan dari masyarakat dapat dilihat yaitu dengan kembalinya aktifitas diluar rumah karena sudah tidak terganggu lagi oleh bau kotoran sapi. Begitu juga pernyataan bapak “PN” selaku anggota kelompok: “Semangat dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat” Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung yaitu semangat yang tinggi dan didukung oleh masyarakat dan pemerintah desa. Anggota kelompok ternak sapi “Lembu Aji” berjumlah 21 orang dan merupakan warga Dusun Pondok Kulon. Semangat yang tinggi bisa dilihat dari antusiasme anggota kelompok dalam memelihara hewan mereka di kandang ternak. Pengurus juga sangat berperan dalam pelaksanaan program yang dilakukan oleh kelompok tenak. Berikut ini pernyataan bapak “RH” mengenai peran pengurus: “Selalu memberikan motivasi kepada anggota lainnya agar semangat dalam mengelola kelompok ternak sapi” Pengurus memberikan motivasi yang berupa contoh tindakan dan kata-kata. Tindakan yang dilakukan pengurus yaitu mereka rajin ke kandang kelompok untuk mengurus hewan mereka. Sementara kata-kata yang diberikan berupa ucapan agar anggota yang sedang malas dalam mengurus hewan ternak mereka kembali semangat karena penting bagi anggota kelompok mengelola hewan ternak mereka sendiri. Sama halnya dengan pernyataan bapak “DW” selaku pengurus: 74 “Membantu kelangsungan pertemuan tiap bulan” Pengurus membantu kelangsungan pertemuan dapat dilihat dari partisipasi pengurus setiap kali ada pertemuan mereka tidak pernah absen. Selain itu pegurus juga memberikan undangan satu persatu kepada anggota agar mereka mengikuti pertemuan rutin tersebut. Selain itu pengurus juga memberikan fasilitas berupa konsumsi saat pertemuan sedang berlangsung. Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran pengurus sangat membantu keberlangsungan kelompok karena selalu memberikan motivasi dan semangat untuk mengelola kelompok. Selama ini, kelompok ternak sapi ”Lembu Aji” tidak bekerja sama dengan pihak manapun kecuali dengan pemerintah. Pemberian motivasi yang dilakukan yaitu dengan memberikan semangat dikala ada anggota yang kurang bersemangat dalam memelihara hewan mereka. Selain itu juga memberikan motivasi bisa dilihat dari perilaku anggota kelompok yang tadinya hanya memberikan pakan sapi dengan rumput hijau saja, kini anggota kelompok memberikan pakan selain rumput juga menggunakan dedak atau katul yang dilarutkan dalam air dan juga dengan batang padi. 75

2. Hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok

ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat. Hasil merupakan akhir atau tujuan dari suatu proses perencanaan. Untuk mengetahui hasil perlu melihat berbagai aspek-aspek keberhasilan. Keberhasilan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat melalui bagaimana cara pengurus dan anggota menyusun sebuah program. Kelompok ternak sapi “Lembu Aji” setiap awal tahun selalu menyusun program untuk kegiatan kelompok. seperti pernyataan dari bapak “RH” selaku pengurus: “Setiap awal tahun selalu ada rapat untuk pembuatan program serta ada pula rapat bulanan” Pernyataan tersebut dibuktikan dengan pada awal tahun yaitu bulan Januari, pengurus dan anggota melakukan rapat besar guna membahas program kelompok yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut. Begitu pula pernyataan bapak “PN” selaku anggota: “Diawal tahun ada rapat untuk menyusun program mas” Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap awal tahun diadakan rapat guna membuat program kelompok dan setiap bulan melaksanakan rapat bulanan untuk mengetahui progres program yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaannya juga terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan. Berikut ini langkah- langkah yang harus dilakukan sesuai dengan pernyataan bapak “RH” selaku pengurus: 76 “Yang pertama pengumpulan dana secara swadaya dan kerja keras anggota” Pengumpulan dana secara swadaya dilakukan dengan cara penarikan iuran kepada pengurus dan anggota kelompok ternak sapi dan juga dengan meminta bantuan dari padukuhan. Kerja keras anggota dibuktikan dengan aktifitas yang dilakukan oleh anggota yaitu menarik iuran kepada setiap anggota dan pengurus satu persatu. Pengumpulan dana dilakukan kurang lebih hingga satu minggu karena menunggu anggota kelompok yang belum memiliki dana untuk iuran pada waktu itu. Begitu pula pernyataan bapak “SJ” selaku pengurus: “Pengumpulan dana swadaya dan koordinasi gotong royong” Begitu juga pernyataan bapak “PN” selaku anggota kelompok: “Gotong royong, kerja keras dan pengumpulan dangan cara iuran” Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pelaksanaan program kelompok dengan cara pengumpulan dana swadaya dan koordinasi gotong royong serta kerja keras. Kelompok ternak sapi “Lembu Aji” juga memiliki program unggulan yaitu program penggemukan sapi, pembuatan pupuk. Program- program tersebut diharapkan mampu terus berjalan agar ada aktivitas lain yang dilakukan anggota kelompok selain memberi makan sapi. Terdapat faktor-faktor yang mendorong keberhasilan program kelompok yang menjadikan kelompok ternak sapi “Lembu Aji” terus 77 aktif hingga saat ini. Sesuai dengan pernyataan bapak “RH” selaku pengurus mengenai faktor pendorong yaitu: “Kerja keras dan semangat dari anggota kelompok” Kerja keras dan semangat yang dilakukan oleh pengurus dan anggota yaitu mereka saling melengkapi satu sama lain. Apabila ada anggota ada yang mendapat permasalah dalam hewan ternaknya, pengurus dan anggota membantu dalam penyembuhan baik dalam bentuk obat-obatan ataupun makanan untuk suplemen pada hewan ternaknya. Seperti halnya pernyataan bapak “PN” selaku anggota: “Semangat dan saling gotong royong” Dan juga pernyataan bapak “SR” selaku anggota: “Kekompakkan dan kerja keras sesama anggota” Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendorong keberhasilan program anggota kelompok yaitu semangat, kerja keras, dan gotong royong antar anggota dan pengelola kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Sedangkan keberhasilan untuk meningkatkan pendapatan dapat dilihat dari jumlah sapi. Seperti pernyataan bapak “RH” yaitu: “Dilihat dari jumlah sapi yang dimiliki oleh kelompok” Keberhasilan program kelompok dapat dilihat dari jumlah sapi yang kini dimiliki. baik pengurus maupun anggota, yang tadinya hanya memiliki satu hewan ternak, dengan adanya kelompok ternak sapi tersebut kini mereka mampu memiliki dua hingga empat ekor sapi. 78 Sama seperti pernyataan bapak “SJ” selaku anggota: “Dengan dilihat dari jumlah sapi yang dimiliki kelompok ternak sapi lembu aji” Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan program dilihat dari jumlah sapi yang dimiliki oleh anggota kelompok ternak sapi lembu aji. dana yang dibutuhkan anggota setiap bulan sekitar 20.000 untuk membayar kas dan listrik. Sedangkan mereka harus membayar sekitar 300.000 untuk menyewa tanah kas desa selama satu tahun per anggota. Dana yang digunakan tersebut merupakan dana swadaya atau milik pribadi anggota kelompok. Transparasi yang dilakukan kelompok terhadap anggota yaitu dengan mengadakan rapat setiap bulan untuk mengetahui progres setiap program yang telah direncanakan dan melaporkan setiap kegiatan dan pengeluaran bulanan.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dalam sebuah program kegiatan yang sedang maupun telah terlaksana terdapat beberapa faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaannya. Berikut ini faktor pendukung pelaksanaan menurut sumber-sumber yang telah diwawancarai oleh peneliti. Berikut ini sesuai pernyataan bapak “RH” selaku pengurus bahwa: “Adanya dukungan dari masyarakat sekitar dan juga perhatian dari pemerintah desa”