40
kewirausahaan mandiri, sebagai tolak ukur keberhasilan program dimasyarakat, dapat menumbuhkembangkan tentang semangat wirausaha
mandiri. Dampak pendidikan meliputi: dapat menyekolahkan pendidikan
anak yang lebih tinggi, sebagai sarana pembelajaran, pengetahuan dan keilmuan masyarakat. Dari hasil penilitian terdahulu terdapat persamaan
dengan penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti yaitu pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji”
serta mengetahui bagaimana dampak adanya kelompok tersebut. Akan tetapi tidak semua permasalahan yang dulu sudah pernah di teliti sama
dengan yang akan peneliti lakukan. Akan tetapi terdapat perbedaan antara penelitian yang terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan yaitu ingin
mengetahui faktor-faktor yang mendorong dan menghambat dalam pemberdayaan masyarakat.
3. Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Melalui Pendidikan
Nonformal, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Di Kabupaten Halmahera Barat. Penelitian ini dilakukan oleh Safri Miradj dan Sumarno
dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Negeri Yogyakarta.
Tujuan penelitian untuk mengetahui proses pemberdayaan melalui pendidikan nonformal dalam melaksanakan kegiatan pelatihan kepada
masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Halmahera Barat. Penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologi, sampel
41
penelitian, PKBM Mario Laha, PKBM Merpati, Orsos Melati, Orsos Tunas Harapan dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Sonyinga,
responden, penggelola lembaga, masyarakat miskin atau warga belajar, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data, metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu, 1 proses pemberdayaan yang dilakukan
lembaga pendidikan nonformal belum sesuai harapan warga belajar yang terlibat dalam proses tersebut, dan belum memperhatikan aspek kebutuhan
yang diperlukan warga belajarnya, 2 hasil yang di timbulkan pasca mengikuti proses pemberdayaan di lembaga-lembaga pendidikan
nonformal belum membantu masyarakat miskin meningkatkan kehidupannya, dan 3 hubungan kerja sama yang selama ini dibangun
oleh PKBM Merpati, PKBM Mario Laha, Orsos Tunas Harapan, Orsos Melati, dan LPM Sonyinga hanya sebatas pemerintah daerah. Dari hasil
penilitian terdahulu terdapat persamaan dengan penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti yaitu sama-sama ingin mengetahui proses
pemberdayaan dan mengetahui hasil dari pemberdayaan yang dilakukan di masyarakat. Akan tetapi tidak semua permasalahan yang dulu sudah
pernah di teliti sama dengan yang akan peneliti lakukan. Akan tetapi terdapat perbedaan antara penelitian yang terdahulu dengan peneliti yang
akan dilakukan yaitu menggunakan penelitian kualitatif tanpa pendekatan fenomenologi dan ingin mengetahui faktor-faktor yang mendorong dan
menghambat dalam pemberdayaan masyarakat.
42
C. Kerangaka Fikir Penelitian
Kurangnya pengetahuan pada kelompok ternak sapi dapat mengurangi kualitas dan kuantitas dalam beternak sapi. Masyarakat hanya
mampu memelihara sapi disekitar lingkungan sehingga menyebabkan dampak yang buruk bagi lingkungannya. Jika masyarakat yang memiliki
sapi mampu diberdayakan maka akan meningkatkan pengetahuan serta perekonomian warga sekitar dan tidak ada mayarakat yang merasa
terugikan. Pengetahuan yang kurang menyebabkan produksi dalam beternak
sapi rendah. Produksi yang masih rendah akan sangat mempengaruhi kebutuhan sapi pasar yang semakin meningkat. Perlu adanya perombakan
dalam pemberdayaan masyarakat agar mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat, sehingga mampu meningkatkan produksi sapi.
Melihat masalah tersebut masyarakat yang memiliki sapi di Dusun Pondok Kulon membentuk sebuah kelompok ternak sapi. Kelompok
tersebut bernama “Lembu Aji” yang memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar dan juga memberikan pengatahuan
mengenai pengelolaan kelompok ternak sapi. Dalam kelompok ternak sapi “Lembu Aji” terdapat pemberdayaan
masyarakat seperti penyuluhan ternak sapi yang bertujuan meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat dan anggota kelompok tentang bagaimana
meningkatkan kualitas dan kuantitas sapi yang dipelihara. Program tersebut merupakan program yang didalamnya masyarakat dan anggota
43
kelompok bekerja sama untuk menjalankan program tersebut. Penyediaan sarana dan pembuatan pupuk merupakan sebuah program dan kegitan
tersebut diharapkan akan membantu dalam meningkatkan perekonomian mayarakat. Jika anggota memiliki pengetahuan dalam membuat pupuk,
maka mereka diharapkan mampu meningkatkan ekonomi keluarga dengan cara menjual pupuk tersebut kepada masyarakat sekitar yang
membutuhkan pupuk. Akhir dari tujuan terbentuknya kelompok ternak sapi yaitu agar
masyarakat dan anggota kelompok menjadi berdaya. Kategori berdaya yang dimaksud yaitu mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan
tambahan setelah adanya kelompok ternak sapi. Selain itu juga agar menjadi mandiri dalam berternak sapi dan juga mampu memanaje
kelompok dengan baik, sehingga produktivitas sapi akan meningkat dan
kualitasnya juga semakin bagus.
44
Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir
•
Memiliki pengetahuan dan keterampilan.
•
Mandiri.
•
Produktivitas meningkat.
•
Perekonomian meningkat. Masyarakat dan
Anggota Kelompok Ternak Berdaya
• Penyuluhan pengelolaan kelompok ternak sapi.
• Penyediaan sarana ternak sapi. • Penggemukan sapi.
• Pembuatan pupuk. Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Kelompok Ternak Sapi
•
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Ternak Sapi.
Kelompok Ternak Sapi “Lembu Aji”
45
D. Pertanyaan Penelitian
Sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti membuat pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok
ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
a. Apa saja kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui
kelompok ternak sapi “Lembu Aji” ? b.
Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” ?
2. Bagaimana hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui
kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat.
a. Bagaimana peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji”? b.
Bagaimana peningkatan produktivitas yang dihasilkan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji”?
3. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.