Pengertian Kelompok Ternak Sapi

35 ternak besar ataupun kecil seperti kerbau, babi, domba, dan kambing. 2 Faktor penghambat a Pemasaran hasil yang kurang menarik. Masyarakat belum menyadari pentingnya nilai gizi daging bagi kebutuhan tubuh. Mereka tahu akan pentingnya nilai gizi itu presentasenyanya masih rendah dibanding jumlah penduduk. Kebutuhan rill protein hewani per kapita adalah 50 gram. Di Indonesia masih berlaku pemasaran daging musiman, yakni pemasaran daging meningkat pesat pada hari-hari atau bulan-bulan tertentu. Misalnya sekitar hari lebaran, natal dan tahun baru, saat-saat masyarakat banyak menyelenggarakan upacara adat, perhelatan, dan sebagainya. Peristiwa semacam ini menyebabkan terjadinya pemasaran musiman yang terkadang menyebabkan pasar cukup ramai ataupun terkadang pasar sangat sepi. b Terbatasnya fasilitas. Keterbatasan fasilitas bisa menghambat pengembangan produksi sapi mengenai keterbatasan fasilitas yang umumnya menimbulkan efek langsung terutama sebagai berikut. 36 1 Komunikasi Komunikasi memegang peranan penting dalm usaha ternak sapi. Kesulitan komunikasi, terutama yang menyangkut transportasi yang erat hubungannya dengan pengadaan pakan dan pemasaran yang tidak lancar, bisa melumpuhkan usaha. 2 Kepadatan penduduk Kepadatan penduduk seperti yang dialami di jawa dan Madura mengakibatkan sumber daya alam untuk penanaman rumput pakan utama ternak sapi menjadi sangat terbatas atau sempit, terlebih mengenai kebutuhan untuk lapangan pengembalaan. Kelompok ternak sapi adalah kelompok yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumberdaya keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua. Menurut peneliti kelompok ternak sapi dapat disimpulkan antara kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan sumber daya mempunyai peran yang sama khususnya untuk keseimbangan dalam lingkungan masyarakat sehingga adanya keserasian dan keakraban yang dipimpin oleh ketua anggota masyarakat. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kelompok ternak sapi adalah salah satu 37 wadah dari suatu organisasi para peternak yang ada dimasyarakat yang memberikan peranan penting terhadap kesejahteraan dan kemajuan dilingkungan masyarakat, khususnya kelompok ternak sapi ini juga sebagai salah satu komponen untuk membangun kelompok ternak sapi yang unggul dan maju. Pengertian kelompok ternak sapi tidak bisa dilepaskan dari pengertian kelompok itu sendiri. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka bagian dari kelompok tersebut.

B. Penelitian Relevan

Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian terdahulu, diperoleh beberapa masalah yang akan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu : 1. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Budidaya Ternak Kambing Peranakan Etawa Di Dusun Kemirikebo Kelurahan Girikerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan oleh Indah Masruroh, Mahasiswi Jurusan Pengambangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2014. Hasil penelitiannya adalah proses pemberdayaan masyarakat melalui kelompok budidaya ternak kambing peranakan etawa diantaranya 38 adalah proses identifikasi masalah, proses pembentukan kelompok, penguatan modal, pembudidayan ternak, penyelenggaraan pelatihan, dan pengembangan usaha pembentukan koperasi. Dampak positif yang muncul diantaranya peningkatan kualitas SDM, terciptanya peluang kerja, peningkatan pendapatan, angka kemiskinan berkurang, akses pasar yang luas. Dari hasil penelitian terdahulu terdapat kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu peningkatan kualitas SDM dan peningkatan pendapatan warga. Akan tetapi tidak semuanya permasalah yang dahulu sudah pernah diteliti sama dengan yang akan peneliti lakukan. Akan tetapi terdapat perbedaan antara penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu pada penelitian yang peneliti lakukan lebih terfokus kepada bagaimana pemberdayaan masyarakat pada kelompok ternak sapi dalam membantu peningkatan perekonomian warga dan anggota kelompok ternak sapi. 2. Pelaksanaan Program Pembelajaran Masyarakat Kelompok Ternak Sapi “Ngudi Sari” Di Padukuhan Karanggumuk II Karangrejek Wonosari Gunungkidul. Penelitian ini dilakukan oleh Hasta Budi Nugraha, Mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2015. Hasil penelitiannya adalah pelaksanaan program pembelajaran kelompok ternak “Ngudi Sari” meliputi beberapa tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan diawali dengan beberapa proses antara lain analisis kebutuhan program, penentuan tujuaan, 39 penentuan sasaran program, penentuan narasumber, pengadaan sarana dan prasarana dan perencanaan evaluasi. Pelaksanaan program kelompok ternak “Ngudi Sari” yang diberikan untuk meningkatkan pendapatan anggota kelompok ternak antara lain pembibitan sapi po peranakan ongle yang dilakukan oleh anggota kelompok ternak sehingga perkembangan ternak semakin meningkat dan hasil dari penjualan ternak semakin tinggi nilai jualnya. Tahap evaluasi dilakukan guna mengetahui ketercapaian dari sebuah program dan mengetahui sejauh mana program itu berhasil, sehingga dapat menjadi acuan untuk kemajuan dari sebuah program. Dampak program pembelajaran kelompok ternak “Ngudi Sari” dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Indikator ditandai dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anggota dalam beternak sapi, antusiasme anggota dalam melakukan sebuah program dengan ditandai perkembangan hewan ternak yang semakin banyak dan hasil peranakan dari sapi tersebut berkualitas. Dampak ekonomi meliputi: Anggota dapat membeli barang sesuatu, Contoh: sepeda motor, memperbaiki rumah dan lain-lain. Anggota kelompok ternak “Ngudi Sari” dapat sejahtera sehingga mampu memenuhi segala kebutuhan hidup. Dampak sosial antara lain: masyarakat dapat berfikir secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap hidupnya, sebagai percontohan kelompok ternak yang maju mengelola ternak sapi. Dampak budaya meliputi: dapat meningkatkan pola pikir masyarakat tentang 40 kewirausahaan mandiri, sebagai tolak ukur keberhasilan program dimasyarakat, dapat menumbuhkembangkan tentang semangat wirausaha mandiri. Dampak pendidikan meliputi: dapat menyekolahkan pendidikan anak yang lebih tinggi, sebagai sarana pembelajaran, pengetahuan dan keilmuan masyarakat. Dari hasil penilitian terdahulu terdapat persamaan dengan penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti yaitu pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” serta mengetahui bagaimana dampak adanya kelompok tersebut. Akan tetapi tidak semua permasalahan yang dulu sudah pernah di teliti sama dengan yang akan peneliti lakukan. Akan tetapi terdapat perbedaan antara penelitian yang terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan yaitu ingin mengetahui faktor-faktor yang mendorong dan menghambat dalam pemberdayaan masyarakat. 3. Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Melalui Pendidikan Nonformal, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Di Kabupaten Halmahera Barat. Penelitian ini dilakukan oleh Safri Miradj dan Sumarno dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan penelitian untuk mengetahui proses pemberdayaan melalui pendidikan nonformal dalam melaksanakan kegiatan pelatihan kepada masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Halmahera Barat. Penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologi, sampel