Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat

17 Tetapi ia menekankan pendekatan aktivis dan berupaya untuk memungkinkan masyarakat meningkatkan kekuasanya melalui sebentuk aksi langsung atau dengan memperlengkapi mereka agar lebih efektif diarena politik. 3 Pemberdayaan melalui pendidikan.. Pendekatan ini menekankan pentingnya suatu proses edukatif dalam melengkapi masyarakat untuk meningkatkan keberdayaan mereka. Ini memasukan gagasan-gagasan peningkatan kesadaran membantu masyarakat memahami masyarakat dan struktur operasi, memberikan masyarakat kosa kata dan keterampilan untuk bekerja menuju perubahan yang efektif dan seterusnya.

e. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan dasar pemberdayaan adalah keadilan sosial. Keadilan sosial menjadi tujuan dasar pemberdayaan karena munculnya pemberdayaan berawal dari ketidakadilan sosial yang menyebabkan kesenjangan sehingga beberapa masyarakat di kategorikan tidak berdaya. Keadilan sosial yang menyebabkan kesenjangan sehingga beberapa masyarakat di kategorikan tidak berdaya. Keadilan sosial menjadi ukuran universal untuk menilai adanya pemberdayaan. Bila keadilan sosial sudah terwujud maka akan memberikan ketentraman bagi masyarakat. Menurut Payne Alfitri, 2011: 23 tujuan dasar pemberdayaan adalah keadilan sosial dengan memberikan ketentraman kepada masyarakat yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial melalui upaya saling membantu dan belajar melalui pengembangan langkah kecil guna tercapainya tujuan yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial melalui upaya saling membantu dan belajar melalui pengembangan langkah kecil guna tercapainya tujuan yang lebih besar. Pemberdayaan masyarakat hakekatnya adalah mengubah perilaku masyarakat. Mengubah perilaku ini dimulai dari mengubah 18 cara berfikir dari pengetahuan dan pemahamannya, selanjutnya diharapkan memiliki sikap yang positif untuk berubah, selanjutnya diwujudkan dalam perilaku nyata sebagai bentuk usaha mengubah perilaku ke arah yang lebih baik. Perubahan perilaku kearah yang lebih baik adalah tujuan dari pemberdayaan. Perilaku masyarakat dapat dikategorikan menjadi tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan tujuan pemberdayaan masyarakat adalah sebuah upaya mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik sehingga dapat terciptanya keadilan sosial. Tujuan pemberdayaan yang dilakukan melalui kelompok ternak sapi bisa dilihat dari hasil observasi serta hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan penelitian.

f. Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat

Azis Alfitri, 2011: 9 tahapan yang seharusnya dilalui pemberdayaan. Pertama membantu masyarakat dalam menemukan masalah. Kedua, melakukan analisis terhadap permasalahan secara mandiri. Ketiga, menentukan skala prioritas dalam menemukan masalah dalam arti memilih dan memilih tiap masalah yang paling mendesak untuk diselsaikan. Keempat, mencari penyelsaian masalah yang sedang dihadapi antara lain dengan pendekatan psikokultural yang ada dalam masyarakat. Kelima, melaksanakan tindakan nyata untuk menyelsaikan masalah yang dihadapi. Keenam, mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalanya. 19 Hogan Isbandi, 2008: 85 menggambarkan proses pemberdayaan yang berkesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari lima tahapan utama, yaitu: 1 Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak memberdayakan recall deoowering or empowering exprriences. 2 Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan penindak berdayaan discuss reasons for depowerment or empowerment. 3 Mengidentifikasi suatu masalah ataupun proyek identify one problem or project. 4 Mengidentifikasi basis daya yang bermakna untuk melakukan perubahan identify useful power bases. 5 Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimpletasikannya develop and implement action plans. Tahap-tahap yang dilakukan dalam melaksanakan pemberdayaan harus disesuaikan dengan apa yang terjadi dilapangan. Untuk keberhasilan sebuah pemberdayaan, tahapan yang sistematis sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Dilihat dari metodelogi yang digunakan peneliti, tahapan dalam pemberdayaan melalui kelompok ternak sapi dapat dilihat dengan melakukan observasi langsung serta dokumentasi yang realistis. Hal ini agar nantinya peneliti bisa memberikan informasi terhadap masyarakat lain mengenai bagaimana cara menentukan tahap-tahap pemberdayaan yang mampu menghasilkan pemberdayaan yang berhasil dan berdaya.