Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Konsep Pemberdayaan Masyarakat

14

b. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Ada empat karakteristik pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan non formal yang menekankan pada proses pemberdayaan antara lain yang dikemukakan oleh Kindervetter Kusnadi, 2007: 222 terdiri atas: 1 Community organization, yaitu karakteristik yang mengarah pada tujuan untuk mengaktifkan masyarakat dalam usaha meningkatkan dan mengubah keadaan sosial ekonomi mereka. Hal yang perlu diperhatikan antara lain a. peranan partisipan ikut terlibat dalam kepengurusan atau tugas kelompok; b. peranan tutor hanya sebagai perantara, pembimbing dan motivator serta fasilitator; c. metode dan proses mengutamakan metode pemecahan masalah, mengorganisasi masyarakat sebagai kekuatan dasar. 2 Participatory approaches, yaitu pendekatan yang menekankan pada keterlibatan setiap anggota dalam seluruh kegiatan, perlunya melibatkan para pemimpin, tokoh masyarakat serta tenaga-tenaga ahli setempat. 3 Self management and collaboration, yaitu pendekatan yang mengutamakan pengelolaan manajemen secara mandiri dan adanya kolaborasi kerjasama, diantara mereka dalam setiap kegiatan. Hal yang perlu di perhatikan dalam self-management and collaboration adalah pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas, adanya tim atau kepanitiaan dan koordinasi dalam setiap kegiatan kelompok sehingga memperoleh hasil yang maksimal. 4 Education for justice, yaitu pendekatan yang menekankan pada terciptanya situasi yang memungkinkan warga masyarakat tumbuh dan berkembang analisanya serta memiliki motivasi untuk ikut berperan serta. Dalam pemberdayaan masyarakat terdiri dari berbagai macam pendekatan dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Salah satu yang sering dilakukan sebagai pendekatan dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat adalah kemitraan. 15 Pendekatan ini menekankan pada sinergitas tiga aktor pembangunan yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Kemitraan dapat dimaknai suatu bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk suatu ikatan kerjasama atas dasar kesepakatan dan rasa saling membutuhkan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas disuatu bidang usaha tertentu, atau tujuan tertentu sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Kemitraan sebagai pendakatan pemberdayaan masyarakat merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperkuat program pemberdayaan masyarakat sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dan bermanfaat bagi pihak yang bermitra. c. Ciri-ciri Dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat Kindervetter Mustofa Kamil, 2012: 57 menyarankan ciri mendasar yang dapat di identifikasi dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan non formal meliputi: 1 Small group structure, yaitu pembentukan kelompok kecil yang dapat dilakukan berdasarkan umur yang sama, minat yang sama dan sukarela. Empowering menekankan pada kebersamaan langkah yang memungkinkan kelompok dapat berkembang. 2 Transfer of responsibility, yaitu pemberian tanggung jawab kepada warga belajar ini sudah dilibatkan dalam kegiatan perencanaan, penyusunan program sampai dengan evaluasi program yang sudah dilaksanakan. 3 Participant leadhership, yaitu kepemimpinan kelompok dipegang warga belajar. Semua kegiatan diatur oleh kelompok, sehingga semua warga belajar memiliki tanggung jawab dalam setiap kegiatan. 4 Agent as facilitator, yaitu agen, guru, tutor sebagai pendidik berperan sebagai fasilitator. 16 5 Democratic and non-hierenchical relationship and processes, yaitu dalam proses pengambilan keputusan untuk setiap kegiatan harus berdasarkan musyawarah bersama atau hasil pemungutan suara. 6 Integration of reflection and action, yaitu adanya kesamaan pandang dan langkah di dalam mencapai tujuan tertentu, yang dapat ditumbuhkan dari masalah- masalah aktual. Analisis masalah dalam proses pemberdayaan masyarakat hal yang sangat penting, dalam pelaksanaannya diperlukan fasilitator yang cakap dan jeli dalam mengungkap masalah atau kebutuhan yang dirasakan oleh warga belajar. 7 Methods which encourage self-reliance, yaitu metode yang digunakan harus dipilih dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri bagi warga belajar seperti: dialog, dan kelompok kegiatan bebas, antara lain; kelompok belajar dan workshop yang dilengkapi dengan peralatan yang dapat digunakan warga belajar dan berbagai latihan mandiri. 8 Improvement of social, economic, and or political standing, yaitu bahan diarahkan pada kebutuhan atau kenyataan hidup sehari-hari warga belajar. Kegiatan belajar ini pada akhirnya harus bertujuan untuk memperbaiki kehidupan sosial, ekonomi atau kedudukan dalam bidang politik.

d. Strategi Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Jim Ife dan Frank Tesoriero 2008: 147 ada tiga macam strategi dalam pemberdayaan masyarakat yang mampu digunakan sebagai strategi untuk memperlancar proses terjadinya pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai berikut: 1 Pemberdayaan melalui kebijakan dan perencanaan. Pemberdayaan yang dilaksanakan dengan membangun struktur dan lembaga yang bisa memberikan akses yang sama terhadap sumber daya, pelayanan, dan kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat. 2 Pemberdayaan melalui aksi sosial dan politik. Pemberdayaan ini menekankan pentingnya perjuangan dan perubahan politik dalam meningkatkan kekuasaan yang efektif. Bagaimana ini diterapkan bergantung pada pemahaman kita tentang kekuasaan dalam proses politik. 17 Tetapi ia menekankan pendekatan aktivis dan berupaya untuk memungkinkan masyarakat meningkatkan kekuasanya melalui sebentuk aksi langsung atau dengan memperlengkapi mereka agar lebih efektif diarena politik. 3 Pemberdayaan melalui pendidikan.. Pendekatan ini menekankan pentingnya suatu proses edukatif dalam melengkapi masyarakat untuk meningkatkan keberdayaan mereka. Ini memasukan gagasan-gagasan peningkatan kesadaran membantu masyarakat memahami masyarakat dan struktur operasi, memberikan masyarakat kosa kata dan keterampilan untuk bekerja menuju perubahan yang efektif dan seterusnya.

e. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan dasar pemberdayaan adalah keadilan sosial. Keadilan sosial menjadi tujuan dasar pemberdayaan karena munculnya pemberdayaan berawal dari ketidakadilan sosial yang menyebabkan kesenjangan sehingga beberapa masyarakat di kategorikan tidak berdaya. Keadilan sosial yang menyebabkan kesenjangan sehingga beberapa masyarakat di kategorikan tidak berdaya. Keadilan sosial menjadi ukuran universal untuk menilai adanya pemberdayaan. Bila keadilan sosial sudah terwujud maka akan memberikan ketentraman bagi masyarakat. Menurut Payne Alfitri, 2011: 23 tujuan dasar pemberdayaan adalah keadilan sosial dengan memberikan ketentraman kepada masyarakat yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial melalui upaya saling membantu dan belajar melalui pengembangan langkah kecil guna tercapainya tujuan yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial melalui upaya saling membantu dan belajar melalui pengembangan langkah kecil guna tercapainya tujuan yang lebih besar. Pemberdayaan masyarakat hakekatnya adalah mengubah perilaku masyarakat. Mengubah perilaku ini dimulai dari mengubah