Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
5 memenuhi tuntutan untuk bersaing dengan sektor industri rumahan yang lain di
luar wilayah Desa Bangunharjo. Dengan demikian, tantangan yang dimiliki adalah mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya yang
produktif, mampu menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan di Desa Bangunharjo.
Permasalahan yang muncul adalah tingkat pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat Desa Bangunharjo beragam. Banyak masyarakatnya yang belum
mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Masih banyak warga masyarakat yang rata-rata hanya menempuh tingkat pendidikan Sekolah
Dasar SD. Ketidakmampuan yang dimiliki masyarakat untuk melanjutkan pendidikan berdampak pada minimnya keterampilan dan juga kreativitas yang
diperoleh. Keterampilan dan juga kreativitas yang berguna untuk mendukung potensi diri maupun potensi wilayah Desa Bangunharjo masih banyak yang
belum dimiliki masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya maupu n pendekatan untuk mengatasi minimnya keterampilan yang dimiliki oleh
masyarakat Desa Bangunharjo. Salah satu bentuk upaya maupun pendekatan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan yang dimiliki masyarakat Desa Bangunharjo adalah melalui pemberdayaan. Pemberdayaan ini berorientasi kepada masyarakat
sehingga dapat mengurangi keterbatasan yang dimiliki oleh masyarakat seperti keterampilan yang masih rendah. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan yang dimiliki oleh masyarakat. Melalui pemberdayaan, masyarakat diharapkan lebih mandiri serta mampu menghadapi
6 berbagai permasalahan yang dimiliki. Mandiri dalam hal ini adalah memiliki
keterampilan yang nantinya dapat berguna bagi masyarakat itu sendiri. Kemandirian dapat dicapai bukan hanya peran dari pihak penyelenggara
pemberdayaan tetapi juga peran serta dari masyarakat. Masyarakat sebagai subjek pemberdayaan juga harus ikut terlibat didalamnya. Pemberdayaan masyarakat
membutuhkan inisiatif dari masyarakat untuk memperbaiki kondisi diri sendiri. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mempunyai inisiatif untuk
mencoba memperbaiki kondisi dirinya agar memperoleh kemandirian sehingga nantinya juga berdampak pada peningkatan kesejahteraannya. Masyarakat
cenderung pasif untuk mencari akses menuju sumber untuk membuat mereka lebih berdaya.
Masyarakat di Desa Bangunharjo sendiri banyak yang belum memanfaatkan dengan optimal adanya Rumah Belajar Modern. Hal tersebut dapat
terjadi karena beberapa faktor seperti kurangnya informasi kepada masyarakat karena sosialisasi mengenai RBM memang belum banyak digencarkan atau
mereka belum mendengar maupun sekedar tahu apa itu RBM, sehingga masyarakat pun belum banyak mengetahui akan manfaat yang bisa diperoleh.
Selain itu bentuk kepasifan masyarakat untuk mengakses sumber-sumber menuju keberdayaan kurang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Pemanfaatan RBM
oleh masyarakat Desa Bangunharjo sendiri tentunya akan berdampak pada terbukanya akses untuk peningkatan kualitas kesejahteraan mereka.
Sebagai unit yang bergerak di bidang pelayanan, Rumah Belajar Modern dapat memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
7 manusia. Peran tersebut dapat berupa pelayanan yang mudah diakses oleh
masyarakat serta penyelenggaraannya memperhatikan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang sangat beragam dapat disalurkan melalui
aktivitas-aktivitas yang menunjang kebutuhan mereka. Adapun tugas Rumah Belajar Modern adalah memberikan pelayanan dengan kualitas prima sebagai
bentuk pemberdayaan kepada masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat ini diwujudkan dalam berbagai macam program. Salah satu programnya adalah
pemberdayaan melalui program kreativitas. Program kreativitas bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, dan wawasan masyarakat agar dapat lebih mandiri.
Program kreativitas diselenggarakan merupakan suatu langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
Pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas dilaksanakan oleh Rumah Belajar Modern RBM di Desa Bangunharjo Kecamatan Sewon,
Kabupaten Bantul. Pemberdayaan melalui program kreativitas dilakukan melalui pemberian berbagai macam kreativitas. Melalui program kreativitas yang
diselenggarakan oleh RBM ini tentunya dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan diberikannya program kreativitas oleh Rumah Belajar
Modern diharapkan sebagai salah satu langkah alternatif dalam pengembangan sumber daya manusia selain melalui dunia pendidikan formal. Program kreativitas
diharapkan mampu membawa masyarakat mengembangkan diri dengan dengan diberikannya berbagai macam keterampilan sebagai bekal untuk kehidupan
sehari-hari. Program kreativitas penyelenggaraannya menggunakan asas pendidikan sepanjang hayat. Dalam asas pendidikan sepanjang hayat,
8 pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa terikat oleh
apapun. Program kreativitas di Rumah Belajar Modern merupakan program yang
dilaksanakan dengan cara memberikan kreativitas kepada masyarakat melalui penerapan buku-buku koleksi yang dimiliki. Program tersebut difokuskan untuk
membuat berbagai macam kreativitas serta dapat diterapkan oleh peserta pelatihan dalam keseharian maupun kegiatan usaha. Program ini diberikan karena masih
banyaknya masyarakat di Desa Bangunharjo yang masih berpendidikan rendah dan belum memiliki banyak keterampilan. Oleh karena itu, program ini bertujuan
untuk mengembangkan potensi diri dari masyarkat yang masih minim akan keterampilan yang dimiliki.
Penyelenggaraan program kreativitas dalam tanda kutip “bukan dari lembaga non formal” seperti Rumah Belajar Modern menarik minat peneliti untuk
mengkaji lebih jauh mengenai proses penyelenggaraannya. Sebagai unit pelayanan kepada masyarakat yang pertama di propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, Rumah Belajar Modern dalam menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat memang masih berjalan kurang optimal dan terdapat berbagai
kendala-kendala yang dihadapi. Oleh karena itu untuk mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Rumah Belajar Modern, maupun
hasil yang dicapai dari proses pemberdayaan serta faktor pendukung dan penghambat apa saja di dalam pelaksanaannya, akan coba dikaji lebih jauh oleh
peneliti dalam penelitian yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui
9
Program Kreativitas Di Rumah Belajar Modern Desa Bangunharjo Sewon Bantul”.