Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah
13 Edi Suharto 2010: 58 mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kekuasaan dalam :
1 Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan freedom, dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan
bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; 2 Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; dan
3 Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.
Sunit Agus T 2008: 9 mengungkapkan bahwa pemberdayaan seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan suatu bidang pembangunan. Konsep
pemberdayaan berkaitan dengan dua istilah yang saling bertentangan, yaitu konsep berdaya dan tidak berdaya terutama bila dikaitkan dengan kemampuan
mengakses dan menguasai potensi dan sumber kesejahteraan sosial. Masyarakat berdaya memiliki kemampuan dalam mengembangkan potensi diri yang dimiliki
serta mengakses sumber-sumber yang dapat menjadikannya lebih sejahtera. Namun, kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh masyarakat yang kurang berdaya
dikarenakan akses menuju sumber tersebut harus ditempuh dengan sulit. Menurut Randy R dan Riant N 2007: 115 secara konsep konvensional,
pemberdayaan sebagai terjemahan empowerment, yang mengandung dua pengertian, yaitu a to give power or authority atau memberi kekuasaan,
14 mengalihkan kekuasaan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain, b to give
abiliy to atau usaha untuk memberi kemampuan atau keberdayaan atau bagaimana
menciptakan peluang dan mengaktualisasikan keberdayaan seseorang. Menurut peneliti, pengertian pemberdayaan cenderung lebih tepat pada pengertian kedua
yaitu to give ability to atau memberi kemampuan atau keberdayaan kepada seseorang karena untuk mengembangkan potensi masyarakat bukan melalui
pemberian kekuasaan melainkan mengkatualisasikan keberdayaan seseorang. Menurut Ambar Teguh Sulistyani 2004: 77 :
“pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti kekuatan atau kemampuan. Pemberdayaan dimaknai sebagai suatu proses menuju
berdaya, atau proses untuk memperoleh dayakekuatankemampuan, dan atau proses pemberian dayakekuatankemampuan dari pihak yang
memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya”. Sumodiningrat dalam Ambar Teguh S, 2004: 78 berpendapat bahwa
pemberdayaan sebenarnya istilah khas Indonesia daripada Barat. Di barat istilah tersebut diterjemahkan empowerment, dan isitilah itu benar tapi tidak tepat.
Pemberdayaan yang kita maksud adalah memberi “daya” bukanlah “kekuasaan”. Empowerment
dalam khasanah barat lebih bernuansa “pemberian kekuasaan” daripada “pemberdayaan” itu sendiri. Dalam konteks Indonesia pemberdayaan
dalah memberi daya agar yang bersangkutan mampu untuk bergerak secara madiri.
Bertolak dari pengertian diatas seseorang atau masyarakat dapat dikatakan berdaya apabila mereka mempunyai kekuatan atau kemampuan. Pemberdayaan
adalah proses menuju berdaya yaitu pemberian kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang berdaya. Pemberdayaan