Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

14 mengalihkan kekuasaan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain, b to give abiliy to atau usaha untuk memberi kemampuan atau keberdayaan atau bagaimana menciptakan peluang dan mengaktualisasikan keberdayaan seseorang. Menurut peneliti, pengertian pemberdayaan cenderung lebih tepat pada pengertian kedua yaitu to give ability to atau memberi kemampuan atau keberdayaan kepada seseorang karena untuk mengembangkan potensi masyarakat bukan melalui pemberian kekuasaan melainkan mengkatualisasikan keberdayaan seseorang. Menurut Ambar Teguh Sulistyani 2004: 77 : “pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti kekuatan atau kemampuan. Pemberdayaan dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh dayakekuatankemampuan, dan atau proses pemberian dayakekuatankemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya”. Sumodiningrat dalam Ambar Teguh S, 2004: 78 berpendapat bahwa pemberdayaan sebenarnya istilah khas Indonesia daripada Barat. Di barat istilah tersebut diterjemahkan empowerment, dan isitilah itu benar tapi tidak tepat. Pemberdayaan yang kita maksud adalah memberi “daya” bukanlah “kekuasaan”. Empowerment dalam khasanah barat lebih bernuansa “pemberian kekuasaan” daripada “pemberdayaan” itu sendiri. Dalam konteks Indonesia pemberdayaan dalah memberi daya agar yang bersangkutan mampu untuk bergerak secara madiri. Bertolak dari pengertian diatas seseorang atau masyarakat dapat dikatakan berdaya apabila mereka mempunyai kekuatan atau kemampuan. Pemberdayaan adalah proses menuju berdaya yaitu pemberian kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang berdaya. Pemberdayaan 15 dilakukan karena seorang individu atau masyarakat dianggap belum berdaya, sehingga setelah proses pemberdayaan diberikan mereka diharapkan akan memilik kekuatan berdaya. Person et al. dalam Sri Kuntari, 2009: 12 pemberdayaan menekankan bahwa, orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. Seseorang yang tidak memiliki keterampilan maupun pengetahuan yang cukup tidak mempunyai pilihan untuk mempengatuhi kehidupannya sendiri maupun kehidupan orang lain. Kartasasmita dalam Alfitri, 2011: 20 paradigma pemberdayaan adalah paradigma pembangunan manusia, yaitu pembangunan yang berpusat pada rakyat merupakan proses pembangunan yang mendorong prakarsa masyarakat berakar dari bawah. Melalui pengertian tersebut, pemberdayaan merupakan proses membangun sumber daya manusia melalui inisiatif dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat didorong untuk melakukan pemberdayaan atas prakarsa dirinya sendiri. Chambers dalam Alfitri, 2011: 22 berpendapat bahwa pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai- nilai sosial. Konsep tersebut mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni bersifat people centered. participatory, empowering, and suistenable. Konsep ini lebih luas dari hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar atau menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut.