25 Proses pemberdayaan masyarakat hendaknya dilakukan secara bertahap.
Pemberdayaan masyarakat harus beorientasi pada hasil yang ingin dicapai, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya baik bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial.
d. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Totok Mardikanto 2015: 105 menyatakan bahwa pemberdayaan memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
1 Mengerjakan, artinya melibatkan masyarakat untuk mengerjakan atau menerapkan sesuatu. Karena melalui mengerjakan mereka akan mengalami
proses belajar baik dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan keterampilannnya yang akan terus diingat untuk jangka waktu yang lebih
lama.
2 Akibat, artinya kegiatan pemberdayaan harus memberikan akibat atau pengaruh yang baik atau bermanfaat karena perasaan senangpuas atau tidak
senangkecewa akan mempengaruhi semangatnya untuk mengikuti kegiatan
belajar atau pemberdayaan di masa-masa yang akan datang.
3 Asosiasi, artinya setiap kegiatan pemberdayaan harus dikaitkan dengan kegiatan lainnya, sebab setiap orang cenderung untuk mengaitkan
menghubungkan kegiatannya dengan kegiatan atau peristiwa yang lainnya.
Dahama dan Bhatnagar dalam Totok Mardikanto, 2015: 106 mengungkapkan prinsip-prinsip pemberdayaan mencakup :
1 Minat dan kebutuhan artinya pemberdayaan akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan masyarakat.
26 2 Organisasi masyarakat bawah artinya pemberdayaan akan efektif jika mampu
melibatkan menyentuh organisasi masyarakat bawah, sejak dari setiap keluarga atau kekrabatan.
3 Keragaman budaya artinya pemberdayaan harus memperlibatkan adanya keragaman budaya. Perencanaan pemberdayaan harus selalu disesuaikan
dengan budaya lokal yang beragam. 4 Perubahan budaya artinya setiap kegiatan pemberdayaan akan mengakibatkan
perubahan budaya. Kegiatan pemberdayaan harus dilaksanakan dengan bijak dan hati-hati agar perubahan yang terjadi tidak menimbulkan kejutan-kejutan
budaya. 5 Kerjasama dan partisipasi artinya pemberdayaan hanya akan efektif jika
mampu menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalam melaksanakan program-program pemberdayaan yang telah dirancang.
6 Demokrasi dalam penerapan ilmu artinya dalam pemberdayaan harus selalu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menawar setiap ilmu yang
ingin diterapkan. 7 Belajar sambil bekerja artinya dalam kegiatan pemberdayaan harus diupayakan
agar masyarakat dapat belajar sambil bekerja atau belajar dari pengalaman tentang segala sesuatu yang ia kerjakan.
8 Penggunaan metode yang sesuai artinya pemberdayaan harus dilakukan dengan penerapan metode yang selalu disesuaikan dengan kondisi lingkungan fisik,
kemampuan ekonomi, dan nilai sosial budaya sasarannya.
27 9 Kepemimpinan artinya penyuluhan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang
hanya bertujuan untuk kepentingan atau kepuasan sendiri dan harus mampu mengembangkan kepemimpinan.
10 Spesialis yang terlatih artinya penyuluh harus benar-benar pribadi yang telah memperoleh latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan
fungsinya sebagai penyuluh. 11 Segenap keluarga artinya penyuluh harus memperhatikan keluarga sebagai satu
kesatuan dari unit sosial. 12 Kepuasan artinya pemberdayaan harus mampu mewujudkan tercapainya
kepuasan.
2. Kajian Tentang Program Kreativitas a. Pengertian Program
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, program adalah rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan. Menurut Jones dalam
Arif Rohman 2009: 101-102 menyebutkan bahwa program merupakan salah satu komponen dalam suatu kebijakan. Program merupakan upaya yang berwenang
untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan, diperlukan suatu strategi pencapaian yang hakikatnya adalah suatu upaya untuk melaksanakan misi yang
dijalankan. Penetapan strategi dipadukan dengan sebuah tujuan dan membimbing penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk menggerakkan organisasi ke arah
tujuan tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya prosedur pelaksanaan yang harus diciptakan agar kegiatan terarah dan sistematis sehingga proses kegiatan dapat
dicapai dengan efektif dan efisien.
28 Menurut Herman dalam Farida, 2000: 9 menyatakan bahwa program
ialah segala sesuatu yang coba dilakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Suatu program mungkin saja berbentuk nyata
tangible seperti kurikulum, atau yang abstrak intangible seperti prosedur, misalnya distribusi biaya hidup atau sederetan kegiatan untuk meningkatkan
sikap. Menurut Arikunto 2014: 4 program didefinisikan sebagai suatu unit atau
kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam
suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Program bukan hanya sebuah kegiatan yang dilakukan dan berlangsung secara singkat saja, namun
merupakan sebuah kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan sebuah kebijakan.
Program merupakan sebuah sistem yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan tidak hanya satu kali tetapi berkesinambungan. Menurut Arikunto
2014: 4 ada tiga pengertian penting dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu 1 realisasi atau implementasi suatu kebijakan, 2 terjadi dalam
waktu relatif lama bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan, 3 terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Program merupakan salah satu unsur yang harus ada demi tercapainya suatu kegiatan. Di dalam sebuah program dibuat beberapa aspek, bahwa di dalam
setiap program dijelaskan mengenai tujuan kegiatan yang akan dicapai, kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan, aturan yang harus dipegang dan prosedur
29 yang harus dilalui, perkiraan anggaran yang dibutuhkan, dan juga strategi
pelaksanaan kegiatan. Program merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara
berkelanjutan, dilihat dari waktu pelaksanaan biasanya relatif panjang. Selain itu, sebuah program juga tidak hanya terdiri dari suatu kegiatan yang membentuk satu
sistem saling terkait satu dengan yang lain dengan melibatkan lebih dari satu orang untuk melaksanakannya. Melalui program segala bentuk rencana lebih
terorganisir dan juga lebih mudah dalam hal operasionalnya. Beberapa karakteristik tertentu yang dapat membantu seseorang untuk
mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu : 1 Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan atau
sebagai pelaku program. 2 Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang biasanya juga
diidentifikasi melalui anggaran. 3 Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat
diakui oleh publik. Program sebagai salah satu komponen perubahan terencana dalam
pembangunan harus selalu diperbaharui sesuai kebutuhan masyarakat. Komponen penting dalam suatu program adalah manusia sebagai sasaran program.
Pelaksanaan program atau aktivitas merupakan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah atau lembaga non pemerintah dalam rangka
merealisasikan program kerja operasionalnya. Aktivitas merupakan cerminan