Tarif BOP = 4 Atas dasar jam tenaga kerja langsung
Tarif BOP = 5 Taksiran jam kerja mesin
Tarif BOP per jam mesin =
D. Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Apabila biaya overhead pabrik dibebankan pada produk berdasarkan tarif yang ditetapkan, dalam arti bukan berdasarkan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya, maka prosedur pencatatan biaya overhead pabrik meliputi prosedur pengumpulan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya,
pembebanan biaya overhead pabrik pada produk, dan pencatatan selisih biaya overhead pabrik.
1. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Biaya-biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam suatu periode, pada akhir periode dikumpulkan dalam akun BOP Sesungguhnya,
yaitu dengan mendebet akun BOP Sesungguhnya, dan kredit akun-akun biaya overhead pabrik yang bersangkutan. Sebagai ilustrasi, sebuah
perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik Rp 1.500 per jam kerja mesin. Dalam suatu periode, mesin digunakan selama 16.000 jam. Biaya
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam periode yang bersangkutan sebagai berikut:
Bahan penolong Rp 5.200.000
Gaji pengawas produksi Rp 5.500.000
Penyusutan mesin-mesin pabrik Rp 3.000.000
Penyusutan gedung pabrik Rp 1.500.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp 1.750.000
Biaya listrik pabrik Rp 3.000.000
BOP lain-lain Rp 5.850.000
Jumlah Rp 25.800.000
Biaya-biaya overhead pabrik yang sesungguhnya tersebut kemudian dibuatkan jurnal sebagai berikut:
A
Apabila biaya overhead pabrik yang sesungguhnya tidak ditulis rinciannya, akun yang dikredit dalam jurnal adalah “Akun-akun yang harus dikredit”.
Dengan menggunakan contoh di atas, jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
2. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan Dari data contoh di atas, jam mesin yang sesungguhnya dapat dicapai
16.000 jam. Tarif BOP Rp 1.500 per jam mesin. Dengan demikian, BOP yang dibebankan pada produk sebesar 16.000 x Rp 1.500 = Rp 24.000.000.
Jumlah tersebut dicatat dalam akun BDP_Biaya Overhead Pabrik dengan jurnal sebagai berikut:
3. Pencatatan Selisih Biaya Overhead Pabrik a. Jurnal untuk menutup BOP yang dibebankan
b. Jurnal untuk mencatat selisih BOP
Apabila jurnal-jurnal tersebut diposting ke dalam buku besar, maka akun BOP Sesungguhnya dan akun BOP Dibebankan akan bersaldo nol,
sedangkan akun Selisih BOP menunjukkan saldo debet sebesar Rp 1.800.000 selisih merugikan. Pada akhir periode, Selisih BOP ini akan
dipindahkan dibebankan pada akun Harga Pokok Penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Hendi Somantri. 2009. Akuntansi SMK Seri C. Bandung: CV. Armico. V. Wiratna Sujarweni. 2011. Akuntansi Biaya: Teori dan Penerapannya.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Abdul Halim. 2010. Dasar-Dasar Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
234
PENILAIAN HASIL BELAJAR SOAL PRE TEST DAN POST TEST
A. Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda