Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

dalam bentuk pernyataan yang memiliki makna lebih tegas atas hasil analisis yang telah dilakukan.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keempat tahap tersebut membentuk sebuah siklus. Penelitian ini telah dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus II, tujuan penelitian telah tercapai. Oleh sebab itu, penelitian dihentikan pada siklus II. Berikut ini adalah prosedur penelitian yang dilakukan: 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan berbagai hal yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu: 1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament pada materi pokok Pemakaian Biaya Tenaga Kerja. Penyusunan RPP ini dikonsultasikan dengan guru yang bersangkutan. 2 Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament untuk masing-masing tahapan. 3 Membuat pedoman observasi yang berisi kejadian-kejadian yang mungkin muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk memudahkan observer dalam melakukan pengamatan. 4 Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu Pemakaian Biaya Tenaga Kerja . 5 Membuat soal pre test dan post test yang akan digunakan untuk mengetahui Hasil Belajar Akuntansi siswa. 6 Membagi siswa ke dalam 8 kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan akademiknya. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. 7 Membuat soal yang akan digunakan untuk turnamen beserta kunci jawabannya. 8 Menyiapkan format catatan lapangan. 9 Menyiapkan slide power point, 4 buah papan, 4 buah spidol, kertas HVS, nomor meja, kartu rekap skor, dan juga name tag yang berisi nomor presensi siswa. 10 Mengkonsultasikan kepada guru mengenai semua persiapan yang telah dilakukan dan konsultasi terkait pelaksanaan proses pembelajaran yang akan dilakukan. b. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan merupakan tahap untuk mengimplementasikan perencanaan, yaitu pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament. Tahap pelaksanaan yang dilakukan di dalam kelas disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini antara lain: 1 Tahap Mengajar Teaching Dalam tahap ini, guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa, kemudian dilanjutkan dengan mempresensi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran serta menyampaikan apersepsi. Selanjutnya guru menyampaikan tata cara pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament dan membagikan soal pre test. 2 Belajar Tim Team Study Dalam tahap ini, siswa dibagi ke dalam 8 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Setiap anggota kelompok diberi modul untuk dipelajari dan didiskusikan. Apabila ada materi yang belum dipahami, siswa diperbolehkan bertanya kepada guru maupun siswa lain selama sesi diskusi berlangsung. Setiap siswa harus memastikan bahwa seluruh anggota kelompoknya telah memahami materi dengan baik. 3 Games Dalam penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament ini, games dikemas dalam bentuk slide power point di mana di dalamnya berisi soal-soal yang harus dijawab oleh siswa selama turnamen berlangsung. Siswa yang berhasil menjawab soal dengan benar diberi skor 10 poin. Skor ini diakumulasikan menjadi skor kelompok setelah dijumlahkan dengan skor yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok. 4 Tournament Dalam tournament ini, setiap kelompok harus mengirimkan satu orang anggotanya untuk bermain di meja turnamen dan menjawab soal yang ditampilkan dalam slide power point. Setiap turnamen diikuti oleh 4 orang yang berasal dari 4 kelompok yang berbeda. Setiap siswa diberi kesempatan satu kali untuk bermain dalam turnamen tersebut. Tiga kelompok yang berhasil memperoleh poin tertinggi berhak mendapatkan hadiah. c. Observasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan dilakukan untuk mengamati Aktivitas Belajar Akuntansi selama pembelajaran. Pengamatan ditujukan pada interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan bahan ajar, dan siswa dengan guru. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti bersama dengan tiga observer lainnya. Selanjutnya, untuk mengetahui peningkatan Hasil Belajar Akuntansi, siswa diminta mengerjakan soal post test. d. Refleksi Dalam tahap ini, dilakukan evaluasi mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan berdasarkan hasil pre test, post test dan pengamatan. Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Hasil refleksi ini digunakan untuk memperbaiki kegiatan pada siklus II jika pada siklus I belum menunjukkan hasil yang optimal. 2. Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan dalam siklus II secara garis besar hampir sama dengan siklus I. Perbedaannya yaitu dalam siklus II terdapat beberapa perbaikan yang diperlukan berdasarkan hasil tindakan pada siklus I. Pembuatan RPP, soal turnamen, soal pre test, dan post test sesuai dengan materi lanjutan siklus I, yaitu Pemakaian Biaya Overhead Pabrik. b. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan sama dengan pelaksanaan kegiatan pada siklus I. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP. Materi pokok yang disampaikan adalah Pemakaian Biaya Overhead Pabrik. c. Observasi Tahap observasi yang dilakukan sama dengan observasi yang dilakukan pada siklus I. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung guna mengamati Aktivitas Belajar Akuntansi. d. Refleksi Tahap refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dan siklus II. Hal ini berguna untuk menentukan langkah selanjutnya, yaitu apakah akan menambah siklus atau tidak. Jika peningkatan yang diharapkan telah tercapai, maka tidak perlu dilakukan penambahan siklus.

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat dilihat dari adanya peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi setelah adanya implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT. Indikator keberhasilan penelitian ini meliputi: 1. Indikator Keberhasilan Aktivitas Belajar Akuntansi Indikator keberhasilan Aktivitas Belajar Akuntansi dalam penelitian ini yaitu apabila terjadi peningkatan skor rata-rata Aktivitas Belajar Akuntansi dari siklus I ke siklus II. Menurut E. Mulyasa 2006: 131, dilihat dari segi proses, pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, indikator keberhasilan Aktivitas Belajar Akuntansi juga dapat dicapai apabila terdapat minimal 75 dari jumlah siswa dalam satu kelas yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2. Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Akuntansi Indikator keberhasilan Hasil Belajar Akuntansi dalam penelitian ini yaitu apabila terjadi peningkatan skor rata-rata Hasil Belajar Akuntansi pada siklus I dan siklus II. Selain itu, indikator keberhasilan dalam penelitian ini juga dapat dicapai apabila terdapat minimal 75 dari jumlah siswa dalam satu kelas yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, yaitu sebesar 78. 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN