2 Karyawan SMK Negeri 1 Godean berjumlah 23 orang yang terdiri dari 1 orang sebagai Kepala TU, 10 orang berada pada bagian
administrasi, 4 orang tukang kebun, 3 orang penjaga sekolah, 3 orang petugas maintenance dan 2 orang satpam.
2. Kondisi Umum Kelas XI Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Godean
Kelas XI Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 20162017 merupakan salah satu dari tiga kelas XI Program Keahlian
Akuntansi yang ada di sekolah ini. Kelas ini mempunyai siswa sebanyak 33 siswa yang semuanya perempuan. Ruang kelas XI Akuntansi 3 terletak di
barat lapangan olahraga dan di sebelah selatan kafetaria. Sarana dan prasarana yang ada di kelas XI Akuntansi 3 cukup memadai, yaitu 33 kursi
siswa dan 1 kursi guru, 17 meja siswa dan 1 meja guru, 1 white board, 1 papan tulis, 1 LCD dan 1 proyektor, spidol, penghapus, kalender, dan data
administrasi kelas. Kondisi kelas XI Akuntansi 3 cukup kondusif untuk pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Namun demikian, saat menjelang jam istirahat suasana di luar kelas cukup gaduh karena banyak siswa yang lalu lalang
menuju ke cafetaria. Hal ini sedikit mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Observasi Awal
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal proses pembelajaran di kelas XI Akuntansi 3 pada tanggal 2 September
2016. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Dari
hasil observasi tersebut, diketahui bahwa ada dua permasalahan yang perlu dicermati.
Permasalahan pertama yaitu Aktivitas Belajar Akuntansi masih rendah. Hal ini ditunjukkan, dari 33 siswa, hanya 5 siswa 15,15 yang
aktif bertanya dan menjawab pertanyaan serta 18 siswa 54,55 yang aktif mencatat. Selain itu masih terdapat 10 siswa 30,30 yang justru
melakukan aktivitas lain di luar konteks pembelajaran. Mereka tidak memperhatikan penjelasan guru dan justru berbicara dengan teman
sebangkunya. Jika dibandingkan dengan indikator keberhasilan aktivitas belajar yang dikemukakan oleh E. Mulyasa 2006: 131 dimana jika dilihat
dari segi proses, pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian
besar 75 peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran di kelas XI Akuntansi 3 belum
dapat dikatakan berhasil. Hal ini dikarenakan jumlah siswa yang telibat aktif dalam kegiatan pembelajaran belum mencapai minimal 75.
Permasalahan kedua yaitu Hasil Belajar Akuntansi yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari 33 siswa yang mengikuti ulangan harian,
hanya 13 siswa 39,39 yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu sebesar 78.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, juga diketahui bahwa
Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi yang masih rendah ini dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih
konvensional dan belum berpusat pada siswa. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum mampu membuat siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terkesan monoton dan kurang menarik sehingga siswa kurang aktif dan kurang termotivasi untuk
mempelajari materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini mengakibatkan Hasil Belajar Akuntansinya rendah.
Berdasarkan dua permasalahan tersebut, diperlukan suatu tindakan untuk meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi siswa
kelas XI Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 20162017. Cara yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil
Belajar Akuntansi
adalah dengan
mengimplementasikan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament diharapkan
dapat meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XI Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 20162017.
2. Laporan Siklus 1