227
Lampiran MODUL SIKLUS II
BIAYA OVERHEAD PABRIK
A. Pengertian Biaya Overhead Pabrik
Menurut Hendi Soemantri 2011: 10, biaya overhead pabrik BOP adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak dapat dibebankan secara langsung pada suatu unit pekerjaan atau hasil produkai
tertentu. Oleh sebab itu, biaya overhead pabrik sering disebut sebagai biaya produksi tidak langsung V. Wiratna Sujarweni, 2015: 55.
B. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik
Menurut V. Wiratna Sujarweni 2015: 55-57, biaya overhead pabrik dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Menurut jenisnya, meliputi: a. Biaya bahan penolong, yaitu nilai bahan-bahan selain bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi yang secara langsung terlalu rumit dihitung melekatnya pada produk. Contoh: harga plitur dan paku pada
pembuatan meja dan lemari, harga lem perekat untuk menyelesaikan sepatu kulit.
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu gaji atau upah karyawan bagian produksi yang secara fisik tidak berhubungan langsung dengan proses
pembuatan produk. Contoh: gaji mandor, gaji manajer produksi, gaji pegawai administrasi bagian produksi, dan lain sebagainya.
c. Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap bagian produksi, meliputi biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perbaikan dan pemeliharaan
mesin produksi, gedung pabrik, dan peralatan produksi lainnya. d. Biaya penyusutan aktiva tetap bagian produksi kecuali tanah misalnya:
biaya penyusutan gedung pabrik, mesin-mesin pabrik, dan lain sebagainya.
e. Biaya asuransi, yaitu biaya untuk menjamin keamanan atau menanggulangi risiko yang terjadi pada perusahaan, misalnya biaya
asuransi karyawan. f. Biaya listrik, yaitu biaya penerangan untuk proses produksi dan biaya
untuk menyalakan mesin produksi. 2. Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan, meliputi: a. Biaya overhead pabrik tetap, yaitu biaya overhead pabrik yang sampai
tingkat tertentu jumlahnya tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume produksi. Contoh: biaya penyusutan mesin, penyusutan gedung
pabrik, biaya sewa gedung pabrik, dan lain sebagainya. b. Biaya overhead pabrik variabel, yaitu biaya overhead pabrik yang
mengalami perubahan sebanding proporsional dengan perubahan volume produksi. Contoh: biaya perlengkapan pabrik, biaya penerimaan
bahan, biaya tenaga listrik, dan lain-lain. c. Biaya overhead pabrik semi variabel, yaitu biaya overhead pabrik yang
terpengaruh oleh perubahan volume produksi tetapi perubahannya tidak sebanding dengan perubahan tingkat volume kegiatan. Contoh: biaya
pengawasan produksi, biaya pemeriksaan, dan lain sebagainya. 3. Berdasarkan hubungannya dengan departemen yang ada di perusahaan,
meliputi: a. Biaya overhead langsung departemen, yaitu biaya overhead pabrik yang
terjadi pada departemen tertentu dalam perusahaan dan manfaatnya hanya dapat dirasakan oleh departemen tersebut. Contoh: pada
departemen produksi ada biaya gaji mandor. b. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen, yaitu biaya overhead
pabrik yang dikeluarkan dimana manfaatnya dapat dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh: biaya depresiasi, biaya pemeliharaan dan
asuransi gedung pabrik.
C. Tarif Biaya Overhead Pabrik