Mata Air Pemunculan Mataair

29

c. Mata Air

Air tanah yang muncul ke permukaan tanah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni berupa mata air spring dan rembesan seepage. Air tanah yang muncul sebagai mataair bermacam-macam bentuknya. Pemunculannya sebagai titik biasa disebut dengan mataair atau spring, dengan debit kurang dari satu liter per detik sampai kepada debit yang mencapai ribuan liter per detik. Titik pemunculannya biasanya di tempat- tempat yang rendah, pada lembah sungai, pada perubahan lereng, dan di tempat-tempat lain yang memungkinkan permukaan air tanah terpotong. Pemunculan tersebut dapat juga berupa garis memanjang dengan debit yang relatif kecil dan sulit untuk diukur. Jenis mataair seperti ini sering disebut sebagai rembesan atau seepage Sudarmadji, 2013: 4. Pada prinsipnya air tanah dapat muncul sebagai mataair apabila permukaan air tanah terpotong atau tersingkap di permukaan tanah. Terpotongnya muka air tanah dapat disebabkan oleh patahan atau pergeseran formasi geologi dan terpotong oleh lembah sungai atau hal-hal lain.Air dari mataair biasanya memiliki kualitas yang baik sehingga dimanfaatkan sebagai sumber kebutuhan sehari-hari

d. Pemunculan Mataair

Pemunculan aliran air tanah dari dalam akuifer ke permukaan bumi dapat terjadi secara terpusat maupun rembesan. Pemunculan air tanah ini ditandai dengan adanya tekuk lereng atau pemotongan topografi. Pemunculan mataair juga dapat terjadi karena aliran air tanah melewati batas perlapisan batuan antara batuan yang bersifat porous, seperti bahan-bahan piroklastis atau 30 bahan-bahan aluvium di bagian atas, dengan batuan yang bersifat kedap air, seperti batuan beku di bagian bawah yang relatif kompak. Terdapat pula faktor lain yang menjadi pengontrol pemunculan dan pola sebaran mataair,yakni kedudukan antara satu perlapisan batuan dengan perlapisan yang laindan struktur geologis yang menyusunnya, seperti patahan, retakan, maupun perlipatan. Pemunculan mataair di suatu tempat, juga tidak terlepas dari kedudukan lokasi itu sendiri, kaitannya dengan tenaga gravitatif yang mempengaruhinya maupun energi-energi lain, seperti tekanan hidrostatis yang kuat akibat struktur perlapisan batuan yang sangat tebal geyser, atau akibat dorongan energi magma pada daerah vulkanikSudarmadji, 2013: 11.

e. Klasifikasi Mataair