Desain Penelitian METODE PENELITIAN

58

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya Moh. Pabundu Tika, 2005: 12. Desain penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian agar terarah sehingga data dapat dikumpulkan secara efektif dan efisien serta dapat diolah dan analisis dengan baik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, serta penampilan dari hasilnya Suharsimi Arikunto, 2010: 12. Pendekatan yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan. Pendekatan keruangan digunakan untuk menunjukkan lokasi atau sebaran titik mataair dan ketinggian tempat mataair serta mengambil sampel mataair. Pendekatan kelingkungan dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara faktor fisik berupa mataair dan faktor non fisik berupa penduduk atau rumah tangga dalam kaitannya dengan imbangan kebutuhan air rumah tangga.Selain itu, untuk menghitung luas area irigasi juga menggunakan pendekatan keruangan, sedangkan untuk menghitung potensi, pemanfaatan, dan imbangan kebutuhan air irigasi digunakan pendekatan kelingkungan. 59 Konsep geografi menurut Suharyono dan Moch. Amien yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, dan interaksi. Konsep lokasi digunakan untuk mengkaji letak dan sebaran mataair berdasarkan titik koordinat lokasi absolut. Konsep jarak dan keterjangkauan digunakan untuk memprediksi faktor penghambat dan aksesibilitas lokasi keterdapatan mataair. Konsep pola digunakan untuk mendeskripsikan pola sebaran mataair. Konsep morfologi dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan bentuklahan di mana terdapat mataair. Konsep interaksi digunakan untuk mengkaji hubungan antara faktor fisik dengan fakor non fisik yang dalam hal ini adalah hubungan antara mataair dengan kebutuhan air rumah tangga dan irigasi. Konsep dasar geografi menurut Biddle yang digunakan dalam penelitian ini adalah adanya lokasi fenomena pada ruang dan waktu tertentu, fakta geografi yang dihasilkan melalui observasi baik secara langsung maupun tidak langsung, dan persebaran keruangan yang ditunjukkan atau digambarkan dalam peta. Prinsip geografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah prinsip persebaran, prinsip interelasi, dan prinsip deskripsi. Prinsip persebaran digunakan untuk mengungkapkan gejala persebaran mataair yang tidak merata. Prinisp interelasi digunakan untuk mengkaji hubungan antara faktor fisis dengan faktor fisis seperti hubungan mataair dengan ketinggian tempat; dan hubungan antara faktor fisis dengan faktor manusia seperti hubungan mataair dengan pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga dan irigasi. Prinsip deskripsi digunakan untuk mendeskripsikan fenomena dalam penelitian ini dalam bentuk peta, tabel, dan diagram. 60 Data-data dalam penelitian ini diambil dengan cara melakukan observasi atau survei di lapangan, wawancara, dan analisa laboratorium. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai sebaran, debit, dan sampel mataair. Data pemanfaatan mataair untuk kebutuhan air irigasi juga didapatkan dengan cara melakukan observasi atau survei lapangan. Data pemanfaatan mataair untuk kebutuhan rumah tangga didapatkan dengan cara melakukan wawancara kepada penduduk yang ada di setiap desa di Kecamatan Dukun. Analisa laboratorium dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kualitas mataair dari setiap parameter fisik dan kimia berdasarkan persyaratan baku mutu air minum menurut Permenkes RI Nomor 492 Tahun 2010. Informasi ini kemudian diuraikan secara deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif.

B. Waktu dan Tempat Penelitian