52
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Peneliti dan Tahun
Judul Tujuan
Metode Hasil
Nur Cahyani
2002 Studi Mataair
di Lereng Barat Gunungapi
Lawu 1. Mengetahui pola persebaran
mataair di sebagian lereng barat Gunungapi Lawu
2. Mengetahui persebaran debit mataair pada tiap zona lereng
di sebagian lereng barat Gunungapi Lawu
Metode yang digunakan untuk menghitung debit mata air adalah
metode pelampung, metode injeksi sesaat, metode volumetrik,
dan pengukuran DHL Daya Hantar Listrik
1. Diketahuinya debit dari tiap-tiap mata air.
2. Kondisi fisik mataair DHL dan temperatur.
3. Tipe mataair. 4. Distribusi persebaran
mataair pada tiap zone lereng.
BektiNuray ni 2010
Karakteristik dan Potensi
Mataair di Kecamatan
Prambanan, Kabupaten
Sleman, Provinsi DIY
1. Mengetahui karakteristik mataair distribusi, tipe, debit,
kualitas fisika dan kimia di Kecamatan Prambanan.
2. Mengetahui kualitas air sebagai sumber air minum di
Kecamatan Prambanan. 3. Mengetahui potensi kualitas
dan kualitas mataair di Kecamatan Prambanan.
Metode yang digunakan untuk menghitung debit mata air adalah
metode pelampung, metode injeksi sesaat, metode volumetrik,
dan pengukuran DHL Daya Hantar Listrik
1. Lokasi mataair. 2. Debit mataair.
3. Mengetahui kualitas air yang terdiri dari
kualitas fisik dan kimia. 4. Kualitas fisik yang
dihitung adalah DHL dan pH mataair di
lapangan. 5. Sifat kimia mataair.
Alief Noor Fauzia199
9 Ketersediaan
dan Pola Pemanfaatan
Air Untuk Kebutuhan
Domestik di 1. Mengetahui jumlah
ketersediaanair daerah penelitian.
2. Mengetahui jumlah kebutuhan air minum
penduduk daerah penelitian Metode yang digunakan adalah
observasi, wawancara, pengamatan dan pengukuran
lapangan pengambilan contoh air, dan pengambilan data sekunder
dari instansi terkait. 1. Pemanfaatan air.
2. Keterkaitan antara faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap konsumsi air untuk air
minum.
53
Kecamatan Minggir
Kabupaten Sleman
Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
saat ini dan masa yang akan dating.
3. Mengkaji karakteristik pola pemanfaatan air untuk
kebutuhan air minum daerah penelitian.
4. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi variasi
pemanfaatan air minum daerah penelitian.
3. Prediksi pemanfaatan air untuk kebutuhan
domestik. 4. Evaluasi ketersediaan
air minum. 5. Evaluasi pola
pemanfaatan air utnuk kebutuhan domestik.
6. Hubungan antara ketersediaan air
dengan pola pemanfaatan air untuk
kebutuhan domestik di tiap mintakat daerah
penelitian
Endang Rahmayanti
2007 Pola
Pemanfaatan Air Untuk
Kebutuhan Rumah
Tangga di Kecamaran
Mantrijeron Kota
Yogyakarta 1. Mengetahui rata-rata
besarnya air yang digunakan untuk kebutuhan rumah
tangga. 2. Mengetahui variasi
pemakaian air berdasarkan jenis sumber air yang
digunakan dan waktu pemakaian air oleh rumah
tangga.
3. Mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap
besarnya jumlah pemanfaatan air untuk
kebutuhan rumah tangga. Metode yang digunakan adalah
wawancara dengan sistem pengambilan sampel acak
sederhana simple random sampling.
1. Pemanfaatan air berdasarkan jenis
kegiatan. 2. Pemanfaatan air
berdasarkan variasi keruangan.
3. Variasi pemanfaatan air.
4. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
besarnya pemanfaatan air.
5. Variabel yang paling berpengaruh terhadap
besarnya pemanfaatan air.
54
Yunianto Nugroho
2009 Evaluasi
Kebutuhan Air Irigasi Pada
Saluran Irigasi Pengasih
Kabupaten Kulon Progo
1. Mengetahui besarnya kertersediaan dan kebutuhan
air irigasi pada saluran Irigasi Pengasih.
2. Menganalisis jumlah imbangan air dalam
bendungan dengan debit yang keluar dari bendung
untuk memenuhi kebuthan irigasi pertanian pada daerah
penelitian.
3. Mengevaluasi kemampuan bendung untuk mengairi
sawah yang tersedia. Metode yang digunakan untuk
menghitung kebutuhan air irigasi adalah metode Abdurrachim
dengan 3 tahap, yaitu: 1. Kebutuhan air konsumtif CWR
2. Kebutuhan air di petak sawah
PWR 3. Kebutuhan air irigasi PWR
1. Kebutuhan air irigasi di daerah penelitian.
2. Potensi air Bendungan Pengasih dalam
mencukupi kebutuhan air sawah pada wilayah
penelitian.
Dian Novytasari
2006 Studi Kualitas
dan Kuantitas Air pada
Mataair di Kecamatan
Sapuran Kabupaten
Wonosobo 1. Mengidentifikasi keterdapatan
mataair baik dalam bentuk mataair maupun rembesan.
2. Mengetahui dan mengevaluasi kualitas dan
kuantitas airnya. 3. Mengetahui pola sebaran dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan
kuantitas air mataair di Kecamatan Sapuran.
Metode yang digunakan adalah metode survei lapangan dan
instansional, serta analisa laboratorium. Survei lapangan
dilakukan berdasarkan pendekatan geologi dan
pendekatan satuan administrasi untuk menentukan lokasi mataair.
Survei lapangan juga dilakukan untuk mengukur kualitas fisik,
debit, dan pemetaan mataair. Analisis laboratorium dilakukan
untuk memperoleh data kualitas mataair.
1. Lokasi mataair berdasarkan formasi
geologi. 2. Kualitas air mataair
berdasarkan parameter fisik dan kimia.
3. Karakteristik mataair. 4. Evaluasi potensi
mataair. 5. Sebaran mataair.
55
C. Kerangka Pemikiran