60
Data-data dalam penelitian ini diambil dengan cara melakukan observasi atau survei di lapangan, wawancara, dan analisa laboratorium.
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai sebaran, debit, dan sampel mataair. Data pemanfaatan mataair untuk kebutuhan air irigasi juga
didapatkan dengan cara melakukan observasi atau survei lapangan. Data pemanfaatan mataair untuk kebutuhan rumah tangga didapatkan dengan
cara melakukan wawancara kepada penduduk yang ada di setiap desa di Kecamatan Dukun. Analisa laboratorium dilakukan untuk mendapatkan data
mengenai kualitas mataair dari setiap parameter fisik dan kimia berdasarkan persyaratan baku mutu air minum menurut Permenkes RI Nomor 492 Tahun
2010. Informasi ini kemudian diuraikan secara deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah administratif Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang pada bulan Juli sampai dengan Desember
2016.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel persebaran mataair, karakteristik pemunculan mataair, tempat pemunculan
mataair, debit aliran mataair, dan kualitas mataair. Berikut adalah definisi operasional dari masing-masing variabel:
61
1. Persebaran mataair Persebaran mataair adalah lokasi pemunculantitik-titik mataair
yang membentuk suatu pola tertentu. Lokasi pemunculantitik-titik mataair ini dilihat berdasarkan letak koordinat dan letak administratif.
2. Karakteristik mataair Karakteristik pemunculan mataair merupakan ciri-ciri yang
dapat menjadi potensi mataair tersebut. Variabel karakteristik mataair ini dilihat dari tipe mataair tersebut.
3. Debit mataair Debit mataairadalah laju aliran air dalam bentuk volume air
yang melewati suatu penampang melintang atau tertampung dalam suatu wadah per satuan waktu.
4. Kebutuhan air rumah tangga Kebutuhan air rumah tangga dalam penelitian ini adalah
besarnya kuantitas mataair yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga baik untuk minum, masak, mandi, mencuci pakaian,
wudhu, dan mencuci kendaraan. 5. Kebutuhan air irigasi
Kebutuhan air irigasi dalam penelitian ini adalah besarnya kuantitas mataair yang digunakan untuk memenuhi pengairan pada
lahan pertanian. 6. Dataran Kaki Gunungapi
Dataran kaki gunungapi merupakan satuan bentuklahan yang lebih datar dan terbentuk dari pengendapan material oleh proses fluvial.
62
Kemiringan lerengnya bervariasi dari agak landai sampai landai. Material permukaan didominasi oleh kerikil hingga pasir kasar.
7. Dataran Fluvial Gunungapi Dataran fluvial gunungapi merupakan satuan bentuklahan
dengan topografi datar dan terbentuk oleh pengendapan dari proses fluvial. Proses pengendapan yang terjadi lebih intensif serta material
utamanya berupa pasir sedang hingga halus pada bagian atasnya. 8. Kualitas mataair
Kualitas mataair adalah kondisi alami perairan yang dikaji dari sifat fisik, kimia, dan biologi untuk dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya. Kualitas mataair dalam penelitiaan ini mencakup kualitas fisik dan kimia mataair berdasarkan persyaratan air minum
Permenkes RI Nomor 492 Tahun 2010.
D. Populasi dan Sampel