Parameter Kualitas Air Deskripsi Teori 1. Kajian Geografi

41 lindi bersama air hujan dapat meresap masuk ke dalam sistem akuifer dan selanjutnya dapat menyebabkan air tanah tercemar. Air mataair yang muncul dari airtanah yang tercemar ini menunjukkan bahwa kualitasnya dipengaruhi oleh lindi yang berasal dari timbunan sampah.

j. Parameter Kualitas Air

Suripin 2001: 148 menyatakan bahwa air di alam sangat jarang ditemukan dalam keadaan murni, sekalipun air hujan, meskipun awalnya murni, namun dalam perjalanannya turun ke bumi telah mengalami reaksi dengan gas-gas di udara dalam dan selanjutnya terkontaminasi selama mengalir di atas permukaan bumi dan dalam tanah. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi dan mencuci, air irigasi atau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi, dan transportasi. Tabel 5 berikut ini merupakan kualitas air untuk air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 yang meliputi dua karakteristik, yaitu kualitas fisik dan kualitas kimia, dan kualitas biologi, sedangkan yang digunakan dalam penelitian ini hanya kualitas fisik dan kimia saja. 42 Tabel 5. Parameter Wajib Persyaratan Kualitas Air Minum berdasarkan Permenkes Nomor 492 Tahun 2010 No. Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang Diperbolehkan 1. Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan a. Parameter Mikrobiologi 1 E.Coli per 100 ml 2 Total Bakteri Coliform per 100 ml b. Kimia An-organik 1 Arsen Mgl 0,01 2 Fluorida Mgl 1,5 3 Toral Kromium Mgl 0,05 4 Kadmium Mgl 0,003 5 Nitrit Mgl 3 6 Nitrat Mgl 50 7 Sianida Mgl 0,07 8 Selenium Mgl 0,01 2. Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan a. Parameter Fisik 1 Bau Tidak berbau 2 Warna TCU 15 3 Total zat padat terlarut DTS Mgl 500 4 Kekeruhan NTU 5 5 Rasa Tidak berasa 6 Suhu o C Suhu udara ±3 b. Parameter Kimiawi 1 Alumunium Mgl 0,2 2 Besi Mgl 0,3 3 Kesadahan Mgl 500 4 Khlorida Mgl 250 5 Mangan Mgl 0,4 6 pH Mgl 6,5 – 8,5 7 Seng Mgl 3 8 Sulfat Mgl 250 9 Tembaga Mgl 2 10 Amonia Mgl 1,5 Sumber: Sudarmadji, 2014: 187-188 Berikut penjelasan mengenai berbagai parameter kualitas air parameter fisik dan kimia menurut Karmono dan Joko 1978: 1- 16 dan Suripin 2004: 148-151: 43 1 Kualitas Fisik a Bau Air murni adalah air yang tidak berbau. Ukuran bau sukar untuk dinyatakan dalam skala. Bau air diakibatkan oleh adanya gas-gas tertentu atau unsur kimia di dalam air yang terdapat dalam jumlah yang cukup tinggi. Gas-gas tersebut antara lain berupa gas H 2 S dan ammonia, sedangkan unsur kimia yang dimaksud misalnya Fe. b Warna Air murni adalah air yang tidak berwarna. Warna air disebabkan oleh adanya zat-zat terlarut yang terkandung dalam air. Zat-zat terlarut tersebut antara lain adalah logam, material-material humus, gambut, ganggang atau protozoa, dan pembuangan dari industry-industri. Untuk menilai warna air digunakan standar ukuran warna sebagai pembanding yang terbuat dari garam platina dan cobal dalam konsentrasi tertentu. c Total zat padat terlarut DTS Koloid memperngaruhi kualitas air dalam proses koagulasi dan filtrasi. Material terlarut dalam air dapat diukur dengan penguapan. d Kekeruhan Kekeruhan ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan 44 yang terdapat di dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh adanya konsentrasi partikel-partikel padat yang tidak larut dalam air. Zat-zat yang tidak larut dalam air tersebut berupa bahan organik dan anorganik yang tersuspensi, misalnya lumpur, pasir halus, plankton, dan mikroorganisme lain. Ukuran kekeruhan air dinyatakan dalam MgSiO 2 per liter. Tingkat kekeruhan air biasanya diukur dengan alat yang disebut turbidmeter. Kekeruhan untuk air minum dibatasi tidak lebih dari 10mglt. lebih baik lagi apabila tidak melebihi 5mglt. Mataair yang muncul di daerah gunungapi kebanyakan mempunyai tingkat kekeruhan yang rendah. Air mataair dari daerah ini tampak jernih bening, sehingga apabila air mataair ini ditampung dalam kolam, maka dasar kolam kelihatan dengan jelas. e Rasa Ukuran rasa dalam air sukar dinyatakan dalam skala dan biasanya dapat dinyatakan secara langsung, misalnya air itu terasa asin, asam, dan pahit. Rasa dari air disebabkan oleh adanya unsur garam atau unsur kimia dalam air dalam kadar yang berlebihan. f Suhu temperatur Temperatur air merupakan hal yang penting dalam kaitannya dengan tujuan penggunaan untuk menghilangkan bahan-bahan pencemar.Temperatur air 45 diukur langsung di lapangan dengan menggunakan thermometer air. Temperatur air tidak dapat dibandingkan berdasarkan pemunculan air dari litologi yang berbeda karena tidak terdapat variasi temperatur yang menunjukkan perbedaan jenis batuan. Temperatur mataair dipengaruhi oleh kedudukan asal air, di mana semakin dalam asal air, semakin tinggi temperaturnya. Peningkatan temperatur juga menyebabkan penurunan kelarutan gas dalam air, seperti oksigen dan karbondioksida. Temperatur normal air di wilayah beriklim tropis adalah antara 20 o C sampai 30 o C Untuk sistem air bersih, temperatur ideal berkisar antara 5 o C sampai 10 o C. 2 Kualitas Kimia a Arsen Arsen merupakan senyawa yang berasal dari limbah pembuangan pabrik yang menggunakan senyawa arsen dalam produksinya, seperti pabrik kulit, tekstil, gelas, dan obat-obat kimia. Selain itu, senyawa arsen dapat pula terkandung dalam perairan yang berada di sekitar endapan bijih arsen. b Fluorida Air dari mataair yang berada di sekitar gunung api biasanya mengandung fluor. Selain itu, fluor dapat terkandung dalam perairan yang menempati batuan-batuan yang mengandung senyawa fluor dan juga pada air yang 46 tercemar hasil buangan pabrik yang menggunakan persenyawaan fluor. c Total Kromium Pencemaran air oleh garam-garam kromuim sangat membahayakan. Garam-garam kromium sebagian besar dipergunakan dalam berbagai industri, seperti industri tekstil, pencelupan, penyamakan kulit, zat-zat warna dan cat, dan dapat pula dipakai sebagai larutan pencegah karat dari alat-alat besi. d Kadmium Kadmium merupakan salah satu unsur kimia yang sangat membahayakan. Unsur ini sering dipergunakan dalam berbagai industri, seperti pabrik cat, keramik, pelapisan logam, eklektronik, dan fotografi. Unsur kadmium jarang terdapat dalam perairan yang masih alami. e Nitrit Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Keberadaan nitrit dalam air dapat dijadikan sebagai identifikasi terjadinya pencemaran. Pada perairan alami, kandungan nitrit adalah sekitar 0,001 mgl. Apabila sampel air mataair memiliki kandungan nitrit yang sangat kecil, maka hal ini menunjukkan bahwa belum adanya pencemaran pada mataair tersebut. 47 f Nitrat Unsur nitrat dipergunakan untuk pengawetan daging, pabrik korak atau kembang api, serta industri zat- zat warna dan keramik. Kadar nitrat dalam perairan alami hampir tidak pernah lebih dari 0,1 mgl. Kadar nitrat lebih dari 5 mgl menggambarkan terjadinya pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar nitrat dalam airtanah dapat mencapai 100 mgl. g Sianida Senyawa sianida jarang sekali terdapat di dalam perairan alami. Senyawa sianida ini merupakan racun yang sangat berat dan sering dipergunakan oleh perusahaan untuk ekstraksi emas dan perak dari bijinya. Larutan sianida juga banyak digunakan dalam penyepuhan atau galvanisasi logam-logam. h Selenium Seleniumadalah mineral yang ditemukan di dalam tanah. Selenium secara alami muncul dalam air. Selenium bukan logam, tetapi zat kimia yang berhubungan dengan sulfur dan telurium, dan merupakan unsur di alam. Manusia hanya perlu jumlah seleniumdalam kadar yang sangat kecil. Unsur elenium ini memainkan peran penting dalam metabolisme. 48 i Alumunium Aluminium alami terjadi di perairan dalam konsentrasi yang sangat rendah. Konsentrasi yang lebih tinggi berasal dari limbah tambang yang akan berdampak negatif terhadap biocoenosis air. j Besi Hampir semua perairan alami mengandung besi. Adanya besi yang berlebih pada air dapat menyebabkan air berwarna kuning kecoklatan dan memiliki rasa logam.Kandungan besi Fe pada mataair yang berasal dari daerah gunungapi biasanya relatif tinggi. k Kesadahan Kesadahan dibedakan menjadi dua, yakni kesadahan karbonat dan kesadahan non karbonat. Kesadahan adalah gambaran kation logam divalen valensi dua. Pada perairan tawar, kation divalen yang paling berlimpah adalah kalsium dan magnesium, sehingga kesadahan pada dasarnya ditentukan oleh jumlah kalsium dan magnesium. l Khlorida Adanya kandungan klorida mengakibatkan rasa asin di dalam air. Ion klorida adalah anion yang dominan di perairan laut. Kadar klorida bervariasi menurut iklim. Pada perairan di wilayah yang beriklim basah humid, kadar klorida biasanya kurang dari 10 mgl, sedangkan pada 49 perairan di wilayah semi-arid dan arid kering, kadar klorida mencapai ratusan mgl. Keberadaan klorida pada perairan alami berkisar antara 2 – 20 mgl. Sumber utama keberadaan klorida adalah batuan sedimen, sedangkan batuan beku sebagai sumber tambahan. m Mangan Mangan terdapat di sebagian besar perairan alami. Unsur logam mangan secara tidak langsung merupakan zat yang penting dalam nutrisi manusia. Kandungan mangan yang berlebihan dalam air mengakibatkan air tersebut berwarna kuning atau coklat dan berasa logam. n Derajat Keasaman pH Pengukur sifat keasaman dan kebasaan air dinyatakan dengan nilai pH. pH mataair berkaitan dengan kondisi geologi dan batuan secara umum, sehingga pH mataair juga berpengaruh terhadap kualitas air. Nilai dari pH air murni adalah 7. Air dengan pH di atas 7 bersifat asam, sedangkan air yang memiliki pH di bawah 7 bersifat basa. o Seng Seng merupakan salah satu unsur umum yang terdapat di alam.Air minum dapat mengandung sejumlah seng yang mungkin akan semakin tinggi bila disimpan dalam wadah logam.Limbah industri berpotensi 50 menyebabkan peningkatan jumlah seng dalam air minum sehingga memicu masalah kesehatan.Seng terjadi secara alami di udara, air dan tanah, tetapi peningkatan konsentrasi seng umumnya disebabkan oleh aktivitas manusia. p Sulfat Unsur sulfat pada airtanah dapat berasal dari oksida biji besi sulfide, gipsum, dan anhidrit. Kadar sulfat pada perairan tawar alami berkisar antara 2-80 mgl, sedangkan sulfat pada perairan yang melewati batuan gipsum dapat mencapai 1.000 mgl. Sampel mataair yang mengandung sulfat dalam kadar yang rendah dan normal dalam kisaran sebagai air tawar alami menunjukkan belum terjadi pencemaran oleh aktivitas pertanian. q Tembaga Garam-garam tembaga dapat digunakan sebagai pencegah tumbuhnya lumut pada kolam air dan pemberantas hama pertanian. Adanya kandungan tembaga menyebabkan air minum terasa tidak enak. r Amonia Amonia NH 3 merupakan senyawa nitrogen. Pada bentuk cairan, amonia terdapat dalam dua bentuk yaitu amonia bebas atau tidak terionisasi NH 3 dan dalam bentuk ion amonia NH 4 . Kadar amonia pada perairan alami biasanya kurang dari 0,1 mg per liter. Kadar amonia 51 bebas yang tidak terionisasi pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,2 mg per liter. Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan run off pupuk pertanian. 52

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: Peneliti dan Tahun Judul Tujuan Metode Hasil Nur Cahyani 2002 Studi Mataair di Lereng Barat Gunungapi Lawu 1. Mengetahui pola persebaran mataair di sebagian lereng barat Gunungapi Lawu 2. Mengetahui persebaran debit mataair pada tiap zona lereng di sebagian lereng barat Gunungapi Lawu Metode yang digunakan untuk menghitung debit mata air adalah metode pelampung, metode injeksi sesaat, metode volumetrik, dan pengukuran DHL Daya Hantar Listrik 1. Diketahuinya debit dari tiap-tiap mata air. 2. Kondisi fisik mataair DHL dan temperatur. 3. Tipe mataair. 4. Distribusi persebaran mataair pada tiap zone lereng. BektiNuray ni 2010 Karakteristik dan Potensi Mataair di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY 1. Mengetahui karakteristik mataair distribusi, tipe, debit, kualitas fisika dan kimia di Kecamatan Prambanan. 2. Mengetahui kualitas air sebagai sumber air minum di Kecamatan Prambanan. 3. Mengetahui potensi kualitas dan kualitas mataair di Kecamatan Prambanan. Metode yang digunakan untuk menghitung debit mata air adalah metode pelampung, metode injeksi sesaat, metode volumetrik, dan pengukuran DHL Daya Hantar Listrik 1. Lokasi mataair. 2. Debit mataair. 3. Mengetahui kualitas air yang terdiri dari kualitas fisik dan kimia. 4. Kualitas fisik yang dihitung adalah DHL dan pH mataair di lapangan. 5. Sifat kimia mataair. Alief Noor Fauzia199 9 Ketersediaan dan Pola Pemanfaatan Air Untuk Kebutuhan Domestik di 1. Mengetahui jumlah ketersediaanair daerah penelitian. 2. Mengetahui jumlah kebutuhan air minum penduduk daerah penelitian Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, pengamatan dan pengukuran lapangan pengambilan contoh air, dan pengambilan data sekunder dari instansi terkait. 1. Pemanfaatan air. 2. Keterkaitan antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi air untuk air minum.