62
Kemiringan lerengnya bervariasi dari agak landai sampai landai. Material permukaan didominasi oleh kerikil hingga pasir kasar.
7. Dataran Fluvial Gunungapi Dataran fluvial gunungapi merupakan satuan bentuklahan
dengan topografi datar dan terbentuk oleh pengendapan dari proses fluvial. Proses pengendapan yang terjadi lebih intensif serta material
utamanya berupa pasir sedang hingga halus pada bagian atasnya. 8. Kualitas mataair
Kualitas mataair adalah kondisi alami perairan yang dikaji dari sifat fisik, kimia, dan biologi untuk dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya. Kualitas mataair dalam penelitiaan ini mencakup kualitas fisik dan kimia mataair berdasarkan persyaratan air minum
Permenkes RI Nomor 492 Tahun 2010.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Sugiyono 2013: 117 menyatakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan
keseluruhan subyek atau obyek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi fisik dan
populasi non fisik. Populasi fisik dalam penelitian ini adalah seluruh titik- titik pemunculan mataair yang ada di Kecamatan Dukun Kabupaten
63
Magelang. Populasi non fisik dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Populasi
rumah tangga di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang tersebar pada 15 desa, yakni Desa Ketunggeng, Desa Ngadipuro, Desa Wates, Desa
Kalibening, Desa Ngargomulyo, Desa Keningar, Desa Sumber, Desa Dukun, Desa Banyubiru, Desa Banyudono, Desa Mangunsoko, Desa
Sewukan, Desa Krinjing, Desa Paten, dan Desa Sengi. 2. Sampel
Sugiyono 2013: 118 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Moh. Pabundu Tika 2005: 4 menyatakan bahwa pengambilan besaran jumlahnya sampel sampai saat ini belum ada ketentuan yang jelas
tentang batas minimal besarnya sampel yang dapat diambil dan dapat mewakili suatu populasi yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini pengambilan sampel fisik berupa debit mataair diambil menggunakan metode pengambilan sampel bertujuan
atau purposive sampling. Metode purposive sampling adalah cara pengambilan sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Pengambilan sampel fisik berupa pemanfaatan mataair untuk kebutuhan irigasi menggunakan metode pengambilan sampel wilayah area
probability sample. Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat
dalam populasi. Sedangkan pengambilan sampel non fisik berupa kebutuhan air rumah tangga dalam penelitian ini menggunakan metode
random sampling. Sampel rumah tangga dari setiap desa di Kecamatan
64
Dukun dihitung dengan menggunakan Rumus Slovin
N 1+N e2
dengan tingkat kesalahan 10 persen sehingga didapatkan jumlah sampel sebagai berikut.
Tabel 7. Jumlah Sampel Rumah Tangga di Kecamatan Dukun
No Desa
Jumlah Rumah Tangga Jumlah Sampel
1 Ketunggeng
918 7
2 Ngadipuro
733 6
3 Wates
452 4
4 Kalibening
837 7
5 Ngargomulyo
784 6
6 Keningar
187 2
7 Sumber
1.090 9
8 Dukun
1.386 11
9 Banyubiru
1.353 11
10 Banyudono
1.423 11
11 Mangunsoko
510 4
12 Sewukan
743 6
13 Krinjing
555 5
14 Paten
952 8
15 Sengi
1.301 10
Jumlah 13.224
107
Sumber: Analisis Data Sekunder, 2016 Tabel 7. Jumlah Sampel Mataair di Kecamatan Dukun
No Desa
Jumlah Mataair
Jumlah Sampel
Keterangan
1 Ketunggeng
2 1
Kebutuhan Rumah Tangga 2
Ngadipuro 6
1 Kebutuhan Rumah Tangga
3 Wates
10 2
Kebutuhan Rumah Tangga 4
Kalibening 10
3 2 Kebutuhan Rumah Tangga
1 Kebutuhan Irigasi 5
Ngargomulyo 10
3 2 Kebutuhan Rumah Tangga
1 Kebutuhan Irigasi 6
Keningar 3
1 Kebutuhan Rumah Tangga
7 Sumber
12 3
Kebutuhan Rumah Tangga 8
Dukun 15
3 Kebutuhan Rumah Tangga
9 Banyubiru
4 1
Kebutuhan Rumah Tangga 10
Banyudono 2
1 Kebutuhan Rumah Tangga
11 Mangunsoko
5 1
Kebutuhan Rumah Tangga 12
Sewukan 11
2 Kebutuhan Rumah Tangga
13 Krinjing
10 3
2 Kebutuhan Rumah Tangga 1 Kebutuhan Irigasi
14 Paten
21 14
9 Kebutuhan Rumah Tangga 5 Kebutuhan Irigasi
15 Sengi
8 2
Kebutuhan Rumah Tangga
Jumlah 129
41
Sumber: Analisis Data Sekunder, 2016
65
E. Metode Pengumpulan Data