Kuas dari bambu runcing Palet Kain Lap GelasTempat Pembersih Kuas Pemidang Bidangan Hoop

Kedua jenis kuas, baik kuas pipih ataupun bulat lancip biasanya beri tanda dengan nomor. Dimulai dari penomoran yang paling kecil 0 dan kemudian semakin besar penomorannya, semakin besar pula ukuran kuas. Kuas yang digunakan dalam proses penciptaan karya ilustrasi ini adalah kuas merk V-TEC, Reeves, dan Lyra Giotto dengan mengambil ukuran dari yang terkecil adalah 000, 0, 1, 2, 4, 6, 8, 10. Ukuran kuas ini dipilih kareana memiliki keistimewaan tersendiri dengan kerapatan yang halus dan sesuai dengan bidang gambar yang kecil sehingga tidak memerlukan kuas dengan ukuran yang besar. Untuk membuat detail dan outline digunakan kuas ukuran 000, 0, dan 1. Sedangkan untuk background menggunakan kuas ukuran 6, 8 dan 10 dari V-TEC dengan ukuran yang pipih dan mampu mecakup bidang yang besar.

i. Kuas dari bambu runcing

Kuas ini terbuat dari bambu yang ujungnya diruncingkan dan diberi rongga sedikit pada ujungnya untuk menyimpan air dan cat. Gambar 22: sumber: dokumentasi pribadi Kegunaan kuas bambu ini adalah sebagai kuas detail-detail yang biasanya tidak dapat dijangkau oleh kuas yang terbuat dari bulu. Hal ini karena sifat kuas bambu sendiri hampir mirip sifatnya seperti pensil, lebih keras dan kaku dalam pengaplikasiannya. Penggunaan kuas bambu ini juga berguna dalam menciptakan detail tekstur, sehingga dapat memunculkan tekstur yang khas.

j. Palet

Palet adalah tempat yang digunakan untuk mencampur warna. Palet sendiri bisa terbuat dari selembar papan yang dibuat dari tripleks atau dari plastik. Ada beberapa jenis bentuk palet, diantaranya adalah yang persegi yang ujungnya dibuat tumpul dan yang lonjong bulat telur. Palet yang digunakan adalah palet yang memiliki sekat-sekat dan ada ruang untuk mencampur warna dengan sedikit air.

k. Kain Lap

Kain lap digunakan untuk mengeringkan kuas. Penggunaan kain lap juga bisa untuk membersikan tangan dari cat yang menempel di tangan atau digunakan untuk menghapus kesalahan pada kanvas. Pemilihan bahan kain lap yang digunakan adalah bahan yang mampu menyerap air dengan cepat dan mampu membawa partikel cat dengan sempurna.

l. GelasTempat Pembersih Kuas

Karena kuas harus selalu dibersihkan agar sisa cat pada kuas tidak mengendap terlalu lama, untuk itu dibutuhkan tempat untuk membersihkan bulu kuas hingga bersih. Untuk membersihkan kuas dipeerlukan tempat gelas berisi air bersih untuk keperluan mencuci kuas setelah habis digunakan. Gambar 23: Gelas tempat untuk membersihkan kuas sumber : dokumentasi pribadi

m. Pemidang Bidangan Hoop

Pemidang bidangan berasal dari kata “Hoop” yang berarti lingkaran. Pemidang menurut KBBI adalah perkakas untuk merentangkan kulit yang dijemur, kain yang disulam, dan sebagainya. https:kbbi.kemdikbud.go.id. Sedangkan menurut Subarnas 2007:4 Pemidang atau biasa disebut bidangan adalah alat berbentuk lingkaran yang digunakan untuk meregangkan kain pada saat penyulaman. Gambar 24: Pemidang Bidangan sumber: dokumentasi pribadi Bidangan ini biasanya terbuat dari rotan atau bambu yang dibuat melingkar dan disatukan dengan menggunakan mur dan baut. Material yang bekerja untuk membentang kain dalam bidangan ini seperti halnya cara kerja perkamen pada drum. Pemilihan bidangan sebagai pengganti spanram ini didasari atas pemikiran media aplikasi apa yang lebih cocok untuk ilustrasi vignette yang memang arahnya lebih ke arah vintage dan sedikit terpengaruh dari Art Noveau. Seni dengan media bidangan ini memang telah ada sejak dulu bernama “Hoop Art” yang dalam praktiknya menggunakan benang dan jarum sebagai media berkreasi menghasilkan karya seni lain dengan cara disulam. Bidangan memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah: 1 Bidangan memiliki bentuk lingkaran sehingga memberikan kesan fokus pada karya didalamnya. 2 Bidangan cenderung memiliki berat yang ringan. 3 Memiliki ukuran bingkai yang kecil dengan ketebalan 1 cm sehingga mudah untuk dibawa. 4 Bidangan memiliki ukuran yang beragam sehingga memberikan variasi dalam penciptaan ilustrasi dengan ukuran yang beragam. 5 Memiliki kesan feminim sehingga cocok menjadi media aplikasi ilustrasi vignette dari antologi “Hujan Bulan Juni” yang cenderung banyak mengambil objek wanita dan bunga.

2. Teknik