128. Setiap elemen visual pada karya seni bisa saling berhubungan satu sama lain. Berikut adalah pengertian dari elemen-elemen visual.
a. Garis
Garis merupakan unsur yang sangat penting dan menentukan dalam senirupa. Garis hanya bisa disejajarkan dengan warna. Di negara Barat dan Timur
sejak jaman dulu sampai sekarang pelukis-pelukis menggunakan garis untuk mengekspresikan ide, gagasan masing-masing dengan cara yang khas. Karena garis
begitu dihasratkan dalam pelukisan, kemungkinan dapat mereduksi seni pada bentuk yang sederhana dapat dikatakan bahwa garis merupakan ekonomi dalam
seni. Fungsi dan peranan garis yaitu pembentuk bidang, pembentuk ruang, pembentuk pola, pembentuk antar ruang, garis sebagai lambangsimbol serta
sebagai garis positif dan negatif. Purnomo, 2004:6 Goresan garis yang dibuat oleh seniman akan memberikan kesan
psikologis pada setiap garis yang ditorehkan. Garis punya peranan dalam menggambarkan sesuatu secara representatif, seperti yang terdapat pada gambar
ilustrasi dimana garis merupakan medium untuk menerangkan pada orang lain.
b. Bentuk
Bentuk sama dengan garis, mempunyai dimensi arah tetapi juga mempunyai lebar. Bentuk ialah bangun, wujud, dan rupanya ragamnya. Istilah
bentuk itu sendiri dalam bahasa Inggris diartikan sebagai form dan shape. Menurut Dharsono Sony Kartika 2004: 41 bentuk atau bangun shape adalah suatu bidang
kecil yang dibatasi oleh sebuah kontur garis atau dibatasi oeh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau karea adanya tekstur.
Dalam karya seni, bentuk digunakan sebagai sebagai simbol perasaan seniman di dalam menggambarkan objek hasil buah pemikiran dan ide. Bentuk bisa
berupa dari perwujudan alam figur atau yang tidak sama sekali yang menyerupai wujud alam non figur. Keduanya akan terjadi tergantung kemampuan dari
seniman yang megolahnya. Dalam proses pengolahan bentuk itu akan muncul beberapa wujud dari bentuk yang berbeda. Menurut Dharsono Sony Kartika 2004:
42-43 ada beberapa penggolangan bentuk yaitu: 1.
Stilasi adalah cara penggambaran utuk mencapai bentuk keindahan dengan cara menggayakan objek atau benda yang digambarkan.
Contohnya adalah penggambaran ornamen pada batik dan wayang. 2.
Distorsi merupakan penggambaran bentuk yang menekan pada pencapaian karakter. Contohnya pada penggambaran warba merah
dengan mata melotot untuk menekankan wajah murka pada topeng raksasa pada wayang.
3. Transformasi merupakan penggambaran bentuk yang menekankan
pada pencapaian karakter, dengan memindahkan wujud dari objek lain ke objek yang digambar. Seperti penggambaran manusia berkepala
binatang untuk memunculkan penggambaran wujud dengan karakter ganda.
4. Disformasi merupakan penggambaran bentuk yang menekankan pada
interpretasi karakter, dengan cara mengubah bentuk objek dengan menggunakan sebagian dari bagian objek yang dianggap mewakili.
Unsur-unsur yang dihadirkan akan menimbulkan getaran katrakter dengan ekspresi simbolis.
c. Warna