mudah tercapai dengan simetri, kehadiran simetri memberi ketenangan karena adanya keseimbangan. Mikke Susanto 2012:46 mengelompokan balance menjadi
empat yaitu; a
Hidden balance : keseimbangan tertutup b
Symmetrical balance : keseimbangan yang sama antara kedua belah sisinya.
c Asymmetrical balance : keseimbangan yang didapat tanpa simetri
tidak seimbang. d
Balance by contras: keseimbangan dengan perbedaan atau adanya
oposisi.
b.
Harmoni Keselarasan
Yang dimaksud dengan harmoni adalah keselarasan antara bagian-bagian atau komponen-komponen yang disusun menjadi kesatuan sehingga tiap bagian
tersebut tidak ada yang saling bertentangan baik dalam bentuknya, ukurannya, jarak, warna, dan tujuannya. Menurut Mikke Susanto 2012: 175 Harmoni adalah
tatanan atau proporsi yang dianggap seimbang dan memiliki keserasian. Juga merunjuk pada pemberdayaan ide-ide dan potensi-potensi bahan dan teknik
tertentu dengan berpedoman pada aturan ideal.
c. Irama Rhythm
Dalam seni rupa irama atau atau rhythm adalah suatu pengulangan yang terus menerus dan teratur dari suatu unsur-unsur. Sama halnya menurut E.B
Feldman Susanto,2012: 334 rhythm atau ritme adalah urutan atau pengulangan
yang teratur dari sebuah elemen atau unsur-unsur dalam karya lainnya. Mikke
Susanto 2012:334 mengelompokan rhythm menjadi beberapa jenis diantaranya
adalah:
1 Pengulangan repetitif yaitu pengulangan bentuk yang sama dan
pengulangan bentuk dengan pergantian teratur. 2
Pengulangan dengan progresi ukuran progesif. 3
Flowing ritme yang memperihatkan gerak berkelanjutan.
d. Kontras Contras
Kontras berarti perbedaan yang mencolok. Menurut Mikke Susanto 2012: 227 Kontras adalah perbedaan mencolok dan tegas antara elemen-elemen dalam
sebuah tanda yang ada pada sebuah komposisi atau desain. Kontras juga digunakan untuk memberikan ketegasan dan mengandung
oposisi seperti gelap-terang, cerah-buram, kasar-halus, besar-kecil dan lain-lain. Dalam hal ini kontras dapat memunculkan tanda-tanda yang dipakai sebagai
tampilan utama maupun pendukung dalam sebuah karya.
e. Pusat perhatian Center of interest
Dalam suatu karya di butuhkan penonjolan atau menjadi pusat perhatian. Menurut Mikke Susanto 2011:77 center of interest merupakan lokasi tertentu atau
titik paling penting dalam sebuah karya. Sebuah karya akan menjadi lebih menarik apabila ada yang menjadi pusat perhatiannya.
f. Kesatuan Unity
Salah satu prinsip penyusunan yang penting adalah kesatuan. Mikke Susanto 2012: 416 mengatakan bahwa unity merupakan kesatuan dalam yang
diciptakan lewat sub-azas dominasi dan subordinasi yang utama dan kurang utama dan koheren dalam suatu komposisi karya seni.
G. Sumber Inspirasi
Dalam berkesenian seorang seniman sudah seharusnya mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakan karyanya dengan karya seniman yang lain.
Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai mahluk sosial seorang seniman juga akan dipengaruhi seniman lain. Beberapa seniman yang menginpirasi ide
pencipatan karya ilustrasi ini adalah:
1. Wara Anindyah
Wara Anindyah adalah seorang pelukis wanita Indonesia kelahiran Magelang, 25 Agustus 1969 lulusan ISI Yogyakarta yang berprestasi dalam seni
lukis serta termasuk dalam jajaran seniman wanita Indonesia paling berpengaruh. Selain melukis, Wara Anindyah juga berkarya sebagai penata artistik pentas teater
dan tari serta sebagai ilustrator esai budaya di beberapa media massa. Novel dan karya sastra sebagai sumber inspirasi sudah menjadi hal yang
biasa pada proses penciptaan karya Wara Anindyah. Karya sastra menurutnya merupakan objek yang dapat memberikan pengalaman lain dalam hal
mengintrepertasi karya berupa kata menjadi kepuasan batin dalam berkarya seni lukis.
Berikut adalah salah satu karya yang berjudul “Hikayat Waktu Yang Terbakar” yang menggambarkan tentang siklus hidup manusia yang akhirnya akan
kembali menjadi tanah. Beberapa karya Wara Anindyah pernah dimuat dalam koran Kompas
berkolaborasi dengan cerpen karya ilustrator Triyanto Triwikromo yang berjudul “Pencucian Jiwa” . Beberapa karyanya banyak memuat tentang pandangan hidup