Surealisme Ilustrasi Vignette bergaya Surealisme

Gambar 9: Ilustrasi vignette William Brown Macdougall: “Hagen and the Mermaids from The Fall of the Nibelungs by Margaret Armour Sumber: https:en.wikipedia.org diakses pada tanggal 20 Oktober 2016

5. Surealisme

Surealisme awalnya adalah gerakan dalam sastra yang kemudian istilah ini dikemukakan oleh Apollinaire untuk dramanya yang berjudul “Les Mamelles de Tirésias” tahun 1917. Gerakan Surealisme memulai memunculkan diri pada tahun 1919 walaupun sesungguhnya manifestonya yang pertama muncul pada tahun 1924, dan merupakan keturunan langsung dari kaum Dadaisme Soedarso, 1975: 43. Aliran Surealisme ini berkembang dari Prancis pada tahun 1920an oleh Andre Breton dan menjadi gerakan revolusi dalam seni sastra, drama, musik dan filsafat yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Andre Breton menyatakan bahwa manifestasi Surealisme bersifat otomatisme psikis yang murni. Otomatisme dalam seni rupa merupakan pernyataan perasan yang mengikuti perubahan yang menggambarkan pikiran yang diluar kesadaran atau alam mimpi. Dengan apa proses pemikiran yang sebenarnya ingin diekspresikan, baik secara verbal, ataupun cara-cara lain. Pada Surealisme praktiknya adalah untuk menyalurkan objek yang berasal dari alam mimpi kemudian diaplikasikan pada kanvas. Surealisme bersandar pada keyakinan pada realitas yang superior dan kebebasan asosiasi kita yang telah lama ditinggalkan, pada keseba-bisaan mimpi, pada pemikiran kita yang otomatis tanpa kontrol dari kesadaran kita Mikke Susanto, 2012: 386. Menurut Jones Prihadi, 2011:184 Surealisme merupakan perkembangan utama gaya fantasi pada masa antara kedua perang dunia. Kreativitas kaum Surealisme berusaha menanamkan kebebasan dari kontrol kesadaran, dan menghendaki kebebasan orang yang sedang bermimpi. Sehingga dalam praktiknya gerakan Surelisme ini berhubungan dengan ajaran ilmu jiwa yaitu teori psikoanalisis Sigmund Freud. Dalam teori psikoanalisis Freud penggunaan alam sadar manusia dalam hal ini adalah mimpi untuk pengobatan dan memperbaiki masalah mental sedangkan pada seniman Surealisme alam sadar ini digunakan sebagai sumber imajinasi dan kreasi dalam penciptaan karya seni. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Surealisme merupakan gerakan dalam sastra maupun seni rupa yang mengangkat dunia mimpi dan pengalaman nonrasional bawah sadar lainnya. Surealisme terdiri atas Surealisme ekspresif dimana seniman melewati semacam kondisi tidak sadar yang kemudian melahirkan simbol-simbol dan