Wara Anindyah Sumber Inspirasi

G. Sumber Inspirasi

Dalam berkesenian seorang seniman sudah seharusnya mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakan karyanya dengan karya seniman yang lain. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai mahluk sosial seorang seniman juga akan dipengaruhi seniman lain. Beberapa seniman yang menginpirasi ide pencipatan karya ilustrasi ini adalah:

1. Wara Anindyah

Wara Anindyah adalah seorang pelukis wanita Indonesia kelahiran Magelang, 25 Agustus 1969 lulusan ISI Yogyakarta yang berprestasi dalam seni lukis serta termasuk dalam jajaran seniman wanita Indonesia paling berpengaruh. Selain melukis, Wara Anindyah juga berkarya sebagai penata artistik pentas teater dan tari serta sebagai ilustrator esai budaya di beberapa media massa. Novel dan karya sastra sebagai sumber inspirasi sudah menjadi hal yang biasa pada proses penciptaan karya Wara Anindyah. Karya sastra menurutnya merupakan objek yang dapat memberikan pengalaman lain dalam hal mengintrepertasi karya berupa kata menjadi kepuasan batin dalam berkarya seni lukis. Berikut adalah salah satu karya yang berjudul “Hikayat Waktu Yang Terbakar” yang menggambarkan tentang siklus hidup manusia yang akhirnya akan kembali menjadi tanah. Beberapa karya Wara Anindyah pernah dimuat dalam koran Kompas berkolaborasi dengan cerpen karya ilustrator Triyanto Triwikromo yang berjudul “Pencucian Jiwa” . Beberapa karyanya banyak memuat tentang pandangan hidup yang menyalurkan kegelisahan, ketakutan, kebahagiaan dan pemikirannya tentang dunia. Karakter yang khas dapat terlihat melalui karya-karyanya yang cenderung digambarkan dengan aliran Surealisme, bermain-main dengan kegelisahan batin dan diolah emosinya menjadi lukisan yang tak biasa, bernuansa dalam dan kelam. . Gambar 12 : Wara Anindyah : “Hikayat Waktu yang Terbakar” . Ukuran: 200 x 200 cm. Media: Chinese Ink on Canvas. Tahun: 2012. sumber:dokumentasi pribadi Pameran tunggal telah ia selenggerakan sejak tahun 2000-2004 antara lain Perempuan Keheningan, Misteri Kasih Sayang, Tiong Hoa dan Bayangan, Dongeng Rembulan Jauh, Romansa Bintang Pagi, Bingkai Mimpi dan Subur. Selain Pameran tunggal, Wara Anindyah juga aktif menggelar pameran bersama perupa perempuan di Bentara Budaya Jakarta tahun 2001, pameran Indofood Art Awards di galeri nasional Jakarta dan Museum Agung Rai Bali, keduanya dilaksanakan tahun 2002. Pameran bersama yang Wara ikuti pada tahun 2005 antara lain adalah Art for Aceh di Taman Budaya Yogyakarta, BazArt FKY 2005, dan pameran terbaru bersama suaminya Sri Harjanto Sahid dan putrinya Seruni Bodjawati yang berjudul The Madnes of Art : Giant Paintings of The Lunatics pada 10 Juni 2017.

2. Muhammad Taufik