tidak sadar. Sehingga istilah ilusi imajiner kadang muncul dari hasil interpretasi tersebut.
2. Simbol dalam Proses Transformasi
Sebagai karya seni visual sebuah karya ilustrasi vignette tidak lepas dari
sistem tanda. Penggambaran simbol pada ilustrasi berjenis vignette sengaja di
tunjukan untuk menarik kemampuan imajinasi pembaca lebih bebas. Dari pengertian tanda sendiri ada dua prinsip yaitu penanda signifer yang merupakan
bentuk tanda dan petanda signified yang merupakan arti tanda.
Menurut Pradopo 2009: 121 ada tiga jenis tanda yang pokok yaitu: a.
Ikon adalah tanda hubungan antara penanda dan petandanya bersifat persamaan bentuk alamiah.
b. Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah
antara tanda dan petanda bersifat kausal atau hubungan sebab-akibat. c.
Simbol adalah tanda yang tidak menunjukan hubungan alamiah atara penanda dan petandanya. Hubungannya berdasarkan konvensi
perjanjian di masyarakat.
Seperti yang dikemukakan oleh Djelantik 2004: 143 dikutip dari kamus Poerwadarminta menyatakan bahwa simbol atau lambang adalah sesuatu tanda
rambu, lukisan, perkataan, lencana dan sebagainya yang menyatakan sesuatu hal yang mengandung maksud tertentu. Berbeda lagi dengan Mikke Susanto
2012:364 menyatakan bahwa simbol adalah suatu bentuk tanda yang semu natural, yang sepenuhnya arbiter terbentuk begitu saja atau termotivasi.
Ada dua hal yang biasanya dijadikan objek ilustrasi, yaitu figur dan benda. Figur adalah wujud fisik mahluk hidup seperti manusia dan binatang dengan
masing-masing memiliki perbedaan karakter dan ciri-ciri fisik. Sedangkan benda
adalah segala benda hasil budaya manusia dan benda alam seperti bunga, batu, dan sebagainya Suardana, 2005: 17.
3. Metafora dalam Ilustrasi
Metafora biasanya dipakai untuk mengacu pada pergantian sebuah kata yang harfiah dengan sebuah kata lain yang figuratif. Dalam dunia seni metafora
lebih sering ditemukan pada karya sastra terutama puisi. Pengertian metafora KBBI, 2008:950 pemakaian kata atau kelompok kata untuk menyatakan maksud
yang lain menyatakan maksud yang lain bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Perbandingan atau analogi ini ditunjukan melalui cara membandingkan dua hal secara langsung tetapi dengan cara yang lebih singkat. Menurut Paul Ricouer
Susanto, 2003:53 menyebutkan bahwa metafora merupakan suatu bentuk wacana atau proses yang bersifat retorik yang memungkinkan kita mendapatkan
kemampuan aneh untuk mendeskripsikan kenyataan. Dalam seni rupa masalah metafora sudah jelas selalu terkait pada setiap
karya. Metafora sangat membantu apresian dalam menangkap gejala dan pembicaraan dalam suatu karya. Seperti seniman Djoko Pekik yang memamerkan
karya lukis triloginya yaitu Susu Raja Celeng, 1996; Indonesia 1998; Berburu Celeng, 1998 dan Tanpa Bunga dan Telegram Duka, 2000 dengan metafora
binatang celeng atau babi hutan di tengah gemuruhnya situasi negara dalam pergantian rezim, dengan jelas kemudian muncul banyak asumsi tentang sakit hati,
balas dendam, bahkan kematian yang tragis Djelantik, 2003:54.
4. Personifikasi dalam Ilustrasi