mengambil tindakan tersebut. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hendarin 2009 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi manfaat
dengan praktek bilas vulvo-vaginal pada Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Peleman Tegal dengan p value = 0,871 p0,05.
5.1.10 Hubungan antara Persepsi Hambatan terhadap IMS dengan Praktik
Vaginal Douching yang Berisiko Menularkan IMS
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square, pada penelitian yang dilakukan pada WPS di Resosialisasi Argorejo didapatkan hasil
bahwa tidak ada hubungan antara persepsi hambatan dengan praktik vaginal douching berisiko IMS, dengan p value = 0,149 p 0,05. Hasil tabulasi silang
menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi hambatan rendah cenderung lebih berisiko terhadap IMS dibanding dengan responden yang
memiliki persepsi hambatan tinggi. Walaupun proporsi antara responden yang memiliki hambatan rendah dengan responden yang memiliki hambatan tinggi
hampir seimbang, namun proporsi responden dengan hambatan rendah lebih berisiko terhadap IMS.
Berdasarkan analisis dengan melihat hasil proporsi antara responden yang memiliki persepsi hambatan rendah dan responden yang memiliki persepsi
hambatan tinggi hampir seimbang yaitu sebesar 46,6 dan 53,4, hal ini terjadi karena keyakinan diri responden yang tinggi akan tindakannya. Menurut
responden bahwa hambatan yang dihadapi bermacam-macam diantaranya 20,5 merasa merepotkan, 16,5 karena malas melakukannya karena mengeluarkan
biaya, 23,3 takut jika menyebabkan vagina terluka dan iritasi dan 53,8 dengan
melakukan vaginal douching tidak menjamin bebas dari kehamilan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden bahwa seberapapun hambatan yang dihadapi,
entah tinggi ataupun rendah tidak akan mempengaruhi praktik responden dalam melakukan vaginal douching yang tetap tinggi. Praktik vaginal douching yang
tinggi dikalangan WPS berakibat pula pada tingginya risiko IMS. Responden menyatakan seberapapun hambatan yang dihadapi, demi kepentingan kesehatan
mereka akan terus melakukan praktik demikian. Penelitian ini tidak sejalan dengan Priyoto 2014 yang menyatakan bahwa
persepsi hambatan merupakan persepsi terhadap aspek negatif yang menghalangi individu untuk melakukan tindakan kesehatan, misalnya biaya mahal, bahaya,
pengalaman tidak menyenangkan, rasa sakit. Akan tetapi penelitian ini sejalan dengan Hendarin 2009 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara
persepsi hambatan dengan praktek bilas vulvo-vaginal pada Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Peleman Tegal dengan p value = 0,869 p0,05.
5.1.11 Hubungan antara Isyarat untuk Bertindak dengan Praktik Vaginal