Hubungan antara Ketersediaan Layanan Kesehatan disekitar Hubungan antara Persepsi Kerentanan terhadap IMS dengan Praktik

IMS pada WPS di Resosialisasi Argorejo Semarang, bahwa responden yang kurang mendapat dukungan dari mucikari sebanyak 16 responden lebih berisiko sedangkan 28 responden yang lainnya kurang berisiko terhadap penularan IMS. Untuk responden yang lebih mendapat dukungan yang baik dari mucikari dalam melakukan vaginal douching yaitu sebanyak 37 responden, 28 diantaranya lebih berisiko terhadap IMS sedangkan 9 sisanya kurang berisiko terhadap IMS. Hasil analisis menggunakan uji Chi Square dengan taraf kepercayaan 95 diperoleh p value = 0,013 p 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan mucikari dengan praktik vaginal douching berisiko menularkan IMS dengan nilai RP 0,587 dan nilai 95 Confidence Interval CI yaitu 0,390 – 0,884 tidak melewati angka satu yang berarti bahwa dukungan mucikari merupakan faktor risiko yang dapat mempengaruhi praktik vaginal douching responden, dan responden yang mendapat dukungan mucikari berisiko 0,587 kali lebih besar terhadap penularan IMS.

4.2.2.5 Hubungan antara Ketersediaan Layanan Kesehatan disekitar

Resosialisasi dengan Praktik Vaginal Douching yang Berisiko Menularkan IMS Hubungan antara ketersediaan layanan kesehatan disekitar Resosialisasi dengan praktik vaginal douching yang berisiko menularkan IMS dapat dilihat dalam tabel 4.22 sebagai berikut : Tabel 4.22 Hubungan antara Ketersediaan Layanan Kesehatan dengan Praktik Vaginal Douching yang Berisiko Menularkan IMS Ketersediaan Layanan Kesehatan Praktik Vaginal Douching Total P-value Lebih Berisiko Kurang Berisiko N N N Kurang Tersedia 14 50,0 14 50,0 28 100 0,242 Lebih Tersedia 30 66,7 15 33,3 45 100 Jumlah 44 60,3 29 39,7 73 100 Berdasarkan Tabel 4.22 menunjukan hasil analisis hubungan antara ketersediaan layanan kesehatan disekitar resosialisasi dengan praktik vaginal douching yang berisiko menularkan IMS pada WPS di Resosialisasi Argorejo Semarang, bahwa kurangnya ketersediaan layanan kesehatan di sekitar resosialisasi, sebanyak 14 responden lebih mengalami risiko terhadap IMS, dan 14 lainnya kurang berisiko terhadap IMS. Sedangkan responden yang mendapat layanan kesehatan yang lebih baik sebanyak 30 responden lebih berisiko terhadap IMS, dan 15 sisanya kurang berisiko terhadap IMS. Hasil analisis menggunakan uji Chi Square dengan taraf kepercayaan 95 diperoleh p value = 0,242 p 0,05 sehingga Ha ditolak dan Ho diterima, yang dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara ketersediaan layanan kesehatan disekitar resosialisasi dengan praktik vaginal douching yang berisiko menularkan IMS.

4.2.2.6 Hubungan antara Persepsi Kerentanan terhadap IMS dengan Praktik

Vaginal Douching Hubungan antara persepsi kerentanan terhadap IMS dengan praktik vaginal douching dapat dilihat dalam tabel 4.23 sebagai berikut : Tabel 4.23 Hubungan antara Persepsi Kerentanan terhadap IMS dengan Praktik Vaginal Douching Persepsi Kerentanan terhadap IMS Praktik Vaginal Douching Total P- value RP 95 CI Lebih Berisiko Kurang Berisiko N N N Kurang Baik 26 74,3 9 25,7 35 100 0,035 1,568 1,064 – 2,311 Lebih Baik 18 47,4 20 52,6 38 100 Jumlah 44 60,3 29 39,7 73 100 Berdasarkan Tabel 4.23 menunjukan hasil analisis hubungan antara persepsi kerentanan terhadap IMS dengan praktik vaginal douching pada WPS di Resosialisasi Argorejo Semarang, bahwa responden yang memiliki persepsi kerentanan terhadap IMS kurang baik yaitu sebanyak 26 responden lebih berisiko terhadap IMS dan responden yang memiliki persepsi kerentanan kurang baik sebanyak 9 responden kurang berisiko terhadap IMS. Sedangkan responden yang memiliki persepsi kerentanan lebih baik sebanyak 18 responden lebih berisiko terhadap IMS dan 20 responden lainnya kurang bersiko terhadap penularan IMS. Hasil analisis menggunakan uji Chi Square dengan taraf kepercayaan 95 diperoleh p value = 0,035 p 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara persepsi kerentanan terhadap IMS dengan praktik vaginal douching dengan nilai RP 1,568 dan nilai 95 Confidence Interval CI yaitu 1,064 – 2,311 tidak melewati angka satu yang berarti bahwa persepsi kerentanan merupakan faktor risiko yang dapat mempengaruhi praktik vaginal douching responden, dan responden yang memiliki persepsi kerentanan kurang baik berisiko 1,568 kali lebih besar terhadap penularan IMS.

4.2.2.7 Hubungan antara Persepsi Keparahan terhadap IMS dengan Praktik