melakukan vaginal douching. Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka melakukan vaginal douching karena kepercayaan dan keyakinannya
sendiri tanpa pengaruh dari temannya. Hal ini justru selaras dengan teori Health Belief Model HBM yang menyatakan praktik individu ditentukan oleh persepsi
dan keyakinan individu itu sendiri tanpa memandang apakah persepsi dan keyakinannya tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan realitas Priyoto,
2014:136. Dalam penelitian ini sebagian responden menyatakan melakukan vaginal douching adalah untuk kepentingan diri sendiri sehingga dukungan dari
teman yang kurang baik itu tinggi ataupun rendah tidak akan berpengaruh terhadap praktik vaginal douching yang dilakukannya.
5.1.5 Hubungan antara Dukungan Mucikari dengan Praktik Vaginal
Douching yang Berisiko Menularkan IMS
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square, pada penelitian yang dilakukan pada WPS di Resosialisasi Argorejo didapatkan hasil
bahwa ada hubungan antara dukungan mucikari dengan praktik vaginal douching berisiko IMS, dengan p value = 0,013 p 0,05. Hasil tabulasi silang
menunjukkan bahwa responden yang mendapat dukungan lebih dari mucikari akan lebih berisiko terhadap penularan IMS. Namun tidak sedikit responden yang
kurang mendapat dukungan dari mucikari juga berisiko terhadap penularan IMS. Menurut hasil analisis hal ini terjadi karena peran mucikari di Resosialisasi
cukup berpengaruh tentang pengambilan keputusan WPS dalam bertindak. Sesuai dengan Budiono 2011 bahwa pendampingan terhadap WPS oleh mucikari di R
Resosialisasi akan dapat membangkitkan kesadaran dan semangat untuk merubah
praktik mereka dalam meningkatkan derajat kesehatan di lingkungan mereka WPS dan pelanggannya.
Berdasarkan hasil jawaban responden melalui pertanyaan kuesioner sebesar 65,8 mucikari memberikan dukungan yang tinggi terhadap informasi
vaginal douching dan 56,2 mucikari pernah menawarkan suatu produk larutan vagina komersil kepada anak asuhnya. Sesuai dengan data yang digali oleh
peneliti responden menyatakan bahwa keberadaan mucikari cukup penting terkait keberadaan responden yang merupakan anak asuh, dimana WPS harus mematuhi
aturan yang diberikan oleh mucikari, jika tidak dipenuhi beberapa mucikari tidak segan-segan meminta denda kepada WPS. Maka dari itu WPS cenderung
mematuhi aturan ataupun saran yang diberikan mucikari. Responden menyatakan bahwa di beberapa kesempatan mucikari memberikan saran ataupun anjuran
kepada WPS untuk selalu menjaga organ reproduksinya, selain itu mucikaripun tidak jarang menawarkan beberapa produk komersil yang ditawarkan kepada anak
asuhnya, sehingga tidak jarang para WPS sebagian besar menggunakan produk komersil untuk mencuci vaginanya yang berakhir pada risiko IMS dikalangan
WPS. Penelitian ini selaras dengan Green 1980 yang menyatakan bahwa dukungan petugas atau orang penting memiliki pengaruh yang kuat terhadap
praktik seseorang yang berpengaruh terhadap rasa percaya diri seseorang.
5.1.6 Hubungan antara Ketersediaan Layanan Kesehatan di Resosialisasi