Hubungan antara Sikap dengan Praktik Vaginal Douching yang

aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu. Responden yang memiliki pengetahuan baik dan cukup akan lebih menjaga kesehatan reproduksinya dan menjaga agar terhindar dari IMS. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekpenyong 2014 dengan judul vaginal douching behavior among young adult women and the perceived adverse health effects yang menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan tentang risiko kesehatan berhubungan dengan praktik vaginal douching dengan p value = 0,001 p 0,05.

5.1.3 Hubungan antara Sikap dengan Praktik Vaginal Douching yang

Berisiko Menularkan IMS Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square, pada penelitian yang dilakukan pada WPS di Resosialisasi Argorejo didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan praktik vaginal douching berisiko IMS, dengan p value = 0,001 p0,05. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap kurang baik cenderung lebih berisiko terhadap IMS. Sejalan dengan proporsinya responden yang memiliki sikap kurang baik jauh lebih banyak terkena risiko IMS dibanding dengan responden yang lebih baik sikapnya, dimana cenderung kurang berisiko terhadap IMS. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan jawaban dari 73 responden sebanyak 83,6 menyatakan bahwa praktik vaginal douching adalah suatu hal yang wajar dilakukan untuk menjaga organ reproduksinya. Sebanyak 52,1 responden tidak takut terkena IMS karena melakukan vaginal douching, dan sebanyak 67,1 responden melakukannya agar memiiki sikap percaya diri dalam memuaskan pelanggan. Sikap responden tersebut yang memungkinkan WPS rutin dan terus melakukan vaginal douching. Padahal menurut Mandal dkk 2014 Douching dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih banyak dibanding perempuan yang jarang melakukan douching diantaranya adalah IMS. Sesuai dengan Livoti 2004 Praktik douching akan berisiko mengganggu lingkungan alami vagina, mengganggu pH di dalam vagina, menyuburkan penduduk alami tertentu sehingga tumbuh di luar proporsi normalnya dan menimbulkan gejala klinis. Pada penelitian ini sikap responden sejalan dengan pengetahuan yang dimilikinya. Sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan kurang akan berpengaruh pula terhadap sikapnya. Sesuai dengan Priyoto 2014 bahwa sikap kesehatan sejalan dengan pengetahuan kesehatan yang dimilikinya. Sikap yang salah disebabkan oleh pengetahuan responden yang rendah. Responden menyatakan bahwa vaginal douching adalah suatu hal yang wajar dilakukan untuk menjaga organ reproduksinya untuk mencegah IMS. Melihat tingginya risiko pekerjaan menjadi WPS yang sering melakukan hubungan seksual dengan banyak pelanggan, menurut responden hal ini wajar dilakukan oleh WPS untuk membersihkan vaginanya. Maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa sikap yang kurang baik terhadap vaginal douching akan lebih berisiko pula terhadap IMS.

5.1.4 Hubungan antara Dukungan Teman Sesama WPS dengan Praktik