9. Efek Dibanding dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi
antarpribadi dinilai paling ampuh untuk mengubah sikap, perilaku kepercayaan dan opini komunikan. Hal ini disebabkan komunikasi dilakukan
dengan tatap muka. Komunikasi interpersonal berperan dalam mentransfer pesan atau
informasi dari seseorang kepada orang lain berupa ide, fakta, pemikiran serta perasaan. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal merupakan suatu
jembatan bagi setiap individu, di mana mereka dapat berbagi rasa, pengetahuan serta mempererat hubungan antara sesama individu pada
masyarakat di lingkungannnya. Komunikasi interpersonal selalu menimbulkan saling pengertian dan saling mempengaruhi antar seseorang dengan orang lain
Djamadin, 2004 : 17-19. Dengan adanya kesembilan unsur komunikasi di atas, diharapkan
adanya suatu peningkatan hubungan interpersonal yang baik antara orang tua dan anak yang dapat terjalin melalui sebuah pembicaraan.
2.1.3. Tahap-Tahap Komunikasi Antar Pribadi
Kebanyakan hubungan mungkin semua berkembang melalui tahap-tahap Knapp,984;Wood,1982 antara lain :
1. Kontak, merupakan beberapa macam persepsi alat indera. Melihat,
mendengar, membaui seseorang. Menurut beberapa periset selama tahap inilah dalam empat menit interaksi awal yaitu seseorang
memutuskan ingin melanjutkan hubungan atau tidak dan kualitas seseorang akan terlihat jelas di sini, seperti sikap ingin bersahabat,
keterbukaan dan kehangatan. 2.
Keterlibatan, merupakan tahap pengenalan lebih jauh. Ketika kita mengikatkan diri kita untuk lebih mengenal orang lain dan juga
mengungkapkan diri kita. 3.
Keakraban, pada tahap ini seseorang lebih jauh mengikatkan diri dan mungkin membina hubungan primer primer relationship dan
seseorang berani mengungkap rahasia besar dalam dirinya. 4.
Perusakan, merupakan tahap penurunan hubungan ketika ikatan hubungan antara kedua belah pihak melemah karea merasa
hubungan ini tidak sepenting yang dikira. 5.
Pemutusan, merupakan pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua belah pihak Devito, 2007 : 235
2.1.4. Efektifitas Komunikasi
Secara umum, dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang
ditangkap dan dipahami oleh penerima. ”Komunikasi yang efektif mengandung pengiriman dan penerimaan informasi
yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap penyelesaian pertukaran informasi”
Moekijat, 2000 : 146.
2.1.5. Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi
Menurut Joseph A.Devito dalam bukunya The International Communication yang dikutip Soemiati Soemati, 1993 : 50-51 ada beberapa hal
yang mendukung terciptanya efektifitas dalam komunikasi antar pribadi yaitu : 1.
Keterbukaan, yaitu adanya kemauan untuk membuka diri, menyatakan tentang keadaan dirinya sendiri yang tadinya tetap
disembunyikan yang berhubungan dengan komunikasi pada saat itu serta keterbukaan dalam memberikan tanggapan secara spontandan
tanpa dalih terhadap komunikasi dan umpan balik orang lain. 2.
Empati, sebagai suatu perasaan individu yang merasa sama seperti yang dirasakan orang lain menempatkan diri pada posisi orang
lain. 3.
Dukungan, suatu dukungan situasi terhadap kritik maupun caci maki.
4. Rasa positif, dimana komunikasi akan positif bila dirasakan situasi
yang positif sehingga mau aktif dan membuka diri. 5.
Kesamaan, kesamaan dalam bidang pengalaman, seperti sikap, perilaku, nilai dan sebagainya.
2.1.6. Syarat-Syarat agar komunikasi menjadi lebih efektif