Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis tidak membicarakan hubungan antara variabel sehingga. tidak ada pengukuran variabel x dan y. Penelitian difokuskan pada pola komunikasi yang dilakukan orang tua dengan anak yang memiliki kemampuan khusus Indigo. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dan menggunakan analisis kualitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap obyek yang diteliti Kountur, 2003 : 53. Metode ini merupakan suatu metode yang berupaya untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena tertentu secara terperinci, yang pada akhirnya akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang fenomena yang sedang diteliti. Karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai latar alamipada konteks dan suatu keutuhan dan penelitian sebagai alat instrumen. 2. Bersifat deskriptif 3. Lebih memperhatikan proses daripada produk semata 4. Makna merupakan soal yang esensial 52 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Alasan digunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan .metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat peneliti dan yang diteliti; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola dan nilai yang dihadapi. Moleong,1995:5. Pendekatan kualitatif sifatnya fenomenologis untuk memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu, realitas sosial, memberikan tekanan terbuka tentang kehidupan sosial. Dalam konteks ini studi deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi pola komunikasi ibu rumah tangga kepada anaknya yang indigo. Dalam penelitian ini kedudukan peneliti sebagai instrumen penelitian dan sebagai instrumen harus mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan kebutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses data secepatnya dan memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan serta memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim Moleong, 2002 : 121. Peneliti dalam penelitian ini merupakan instrumen kunci. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan pengamatan berperan serta yang didefinisikan mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat dan mendalam dengan wawancara secara mendalam Moleong , 2002 : 17 Setiap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis data kualitatif. Penelitian dekriptif adalah penelitian yang sistematis melukiskan fakta atau karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat. Penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar yang disajikan dengan cara deskriptif semata-mata dan tidak menerangkan saling berhubungan, menguji hipotesis atau membuat ramalan. Sehingga dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif akan membuka interpretasi secara subyektif. Dalam konteks ini studi deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi pola komunikasi ibu dengan anak indigo. Pengertian pola komunikasi dalam penelitian ini adalah bentuk hubungan antara ibu dengan anak indigo dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga dapat dipahami. Pola komunikasi yang terjadi antara ibu dengan anak indigo melibatkan hubungan secara interpersonal yang merupakan suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan dari seseorang kepada orang lain dengan beberapa efek umpan balik. Komunikasi antara ibu dengan anak indigo secara interpersonal ini dapat diwujudkan dan dikembangkan dengan cara melakukan kontak antara ibu dengan anak, keterlibatan yang merupakan tahap pengenalan yang lebih jauh antara seorang ibu dengan anaknya serta keakraban yang tercipta antara ibu dan anak. Hubungan interpersonal yang cukup baik dapat mengantarkan pada suatu keefektifan komunikasi. Secara umum, komunikasi dinilai efektif, apabila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh si penerima. Komunikasi yang efektif perlu dibangun dan dikembangkan dalam sebuah keluarga untuk perkembangan diri anak dan membentuk keluarga yang harmonis. Di dalam komunikasi yang efektif diperlukan kejelasan untuk menentukan jelas tidaknya informasi yang disampaikan sehingga dapat mengarahkan pada keefektifan komunikasi. Beberapa faktor yang dapat menentukan kejelasan informasi yang disampaikan antara lain konsistensi, ketegasan dan kepercayaan. Konsistensi dalam informasi yang diterima anak indigo dari ibunya akan membuat anak tidak bingung dalam menafsirkan informasi tersebut. Ketegasan yang diperlihatkan ibu kepada anaknya yang indigo akan memberikan jaminan bahwa anak – anak dapat berperilaku sesuai harapan sang ibu. Demikian pula faktor percaya tidak terlepas dari terciptanya keefektifan komunikasi. Faktor percaya merupakan faktor paling penting di antara yang lainnya karena dapat menghantarkan pada peningkatan komunikasi antarpribadi atau interpersonal. Terciptanya komunikasi yang efektif antara seorang ibu dengan anak indigo dalam sebuah keluarga akan mewujudkan suatu pola komunikasi keluarga yang baik. Pola komunikasi antara ibu dan anak indigo yang baik sangat dibutuhkan dalam setiap pola komunikasi di dalam keluarga. Pola komunikasi ibu dengan anak indigo di Surabaya merupakan proses hubungan antara orang tua dengan anak dalam suatu keluarga yang dalam penerapan pola komunikasinya memiliki dampak tertentu bagi perkembangan diri anak antara lain dapat mengarahkan anak untuk mampu mengambil keputusan, mendukung perkembangan otonomi dan kemandirian anak, serta memberikan pengaruh terhadap kepatuhan dan kedisiplinan anak kepada peraturan yang diterapkan oleh ibu mereka anak indigo.

3.2. Lokasi Penelitian