2.4. Pengertian Keluarga
Menurut Sigelman dan Shaffer dlam Yusuf, 2001 : 36, bahwa kieluarga adalah unit terkecil yang bersifat universal, artinya terdapat pada setiap di dunia
universe atau suatu sistem sosial yang terpancang terbentuk dalam sistemyang lebih besar.
Pengertian Keluarga juga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dari hubungan sosial. Dalam dimensi hubungan darah, merupakan kesatuan yang
diikat oleh hubungan darah antara satu dengan yang lainnya. Keluarga dapat dibedakan menjadi keluarga inti nuclear family adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak-anaknya atau belum menikah. Sedangkan keluarga besar extended family adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi
dan satu lingkungan keluarga yang lebih luas dari ayah, ibu, dan anak-anak seperti kakek, nenek, ayah, ibu, paman, bibi, dan anggota keluarga lainnya.
Keluarga memiliki peran penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-
nilai kehidupan baik agama maupun sosial budaya yang diberikan merupakan faktor kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota
masyarakat yang sehat.
2.4.1. Fungsi Keluarga
Yusuf 2001:39 menyebutkan beberapa fungsi keluarga. Dari sudut pandang sosiologis, fungsi keluarga dapat diklasifikasikan ke dalam fungsi-fungsi
berikut :
1. Fungsi Biologis
Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang memberikan legalitas, kesempatan dan kemudahan bagi para anggotanya untuk
memenuhi kebutuhan dasa biologisnya. Kebutuhan itu meliputi : a pangan, sandang, papan b hubungan seksual suami istri dan c
reproduksi atau pengembangan keturunan. 2.
Fungsi Ekonomis Keluarga merupakan unit ekonomi dasa dalam sebagian besar
masyarakat primitif. Para anggota keluarga bekerja sama sebagai tim untuk menghasilkan sesuatu.
3. Fungsi Pendidikan
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. Keluarga berfungsi sebagai ”transmitter budaya atau
mediator” sosial budaya bagi anak. Fungsi keluarga dalam pendidikan adalah menyangkut penenaman, pembimbingan atau pembiasan nilai-
nilai agama, budaya dan ketrampilan – ketrampilan tertentu yang bermanfaat bagi anak.
4. Fungsi Sosialisasi
Lingkungan keluarga merupakan faktor penentu determine factor yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang.
Keluarga berfungsi sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan nilai-nilai atau peran-peran hidup dalam masyarakat
yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya. Keluarga merupakan
lembaga yang mempengaruhi perkembangan kemampuan anak untuk mentaati peraturan disiplin, mau bekerja sama dengan orang lain,
bersikap toleransi, menghargai pandapat atau gagasan orang lain, mau bertanggung jawab dan bersikap matamg dalam kehidupan yang
heterogen etnis, ras, agama, budaya. 5.
Fungsi Perlindungan Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarganya dari
gangguan, ancaman, atau kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan fisik psikologis bagi para anggotanya.
6. Fungsi Rekreatif
Keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang memberikan kenyamanan, keceriaan, kehangatan, dan penuh semangat
bagi anggotanya. Maka dari itu keluarga harus ditata sedemikian rupa, seperti menyangkut aspek dekorasiinterior rumah, komunikasi yang
tidak kaku, makan bersama, bercengkrama dengan penuh suasana humor dan sebagainya.
7. Fungsi Agama religius
Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar.
Keluarga berkewajiban mengajar, membimbing, atau membiasakan anggotanya untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran yang
dianutnya. Para anggota keluarga yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap Tuhan akan memiliki mental yang sehat, yakni mereka akan
terhindar dari beban-beban psikologis dan mampu menyesuaikan dirinya secara harmonis dengan orang lain, serta bepartisipasi aktif
dalam memberikan kontribusi secara konstruktif terhadap kemajuan serta kesejahteraan masyarakat.
2.4.2. Komunikasi Keluarga