Luka Emosional yang Dialami Anak-anak Indigo

21. Mengekspresikan kemarahan dan mempunyai masalah dengan menahan amarah. 22. Membutuhkan dukungan untuk menemukan diri mereka.

2.7.3. Luka Emosional yang Dialami Anak-anak Indigo

Ada 17 luka emosional yang bisa dialami anak-anak indigo, yakni : Dosick, 2007 : 84-156 1. Kemarahan Kebutuhan untuk mempertahankan diri sendiri, melalui serangan,melawan kekerasan pengalaman dunia ini. Seorang anak yang marah mungkin mengeluarkan amarah yang hebat dan bersikap menentang 2. Duka Cita Dukacita adalah tangisan perpisahan. Seorang anak yang mengalami dukacita mungkin marah menarik diri, takut, menyangkal atau bahkan menghukum diri sendiri 3. Ketakutan Ketakutan adalah pengalaman berada dalam bahaya karena terlalu kecil. Seorang anak yang mengalami ketakutan mungkin menunda-nunda waktu, memiliki ketakutan atau fobia terhadap hal-hal tertentu misalnya ketinggian, tempat yang sempit, tempat yang sempit, binatang, tidak mau lepas dari seseorang, mengarang cerita kosong atau berbohong. 4. Ketidakpercayaan Ketidakpercayaan adalah tidak dapat mengandalkan realitas apa pun sebagai hal yang pasti. Seorang anak yang tidak percaya mungkin berbohong, kekurangan motivasi, menguji diri sendiri dan orang lain batas dan ketentuan, menampakkan kekurangyakinan. 5. Keputusasaan Keputusasaan adalah melepaskan hubungan dengan napas Tuhan. Seorang anak yang mengalami keputusasaan mungkin menyerah, marah, menarik diri, tidak mau mencoba, tidak mau mengikuti pengarahan – pengarahan atau peraturan – peraturan, menunjukkan kemarahan. 6. Penderitaan Penderitaan adalah keyakinan pada kesendirian. Seorang anak yang menderita mungkin cemas, tertekan, cengeng, hanya memiliki sedikit toleransi, tidak dapat memusatkan perhatian atau berkonsentrasi, mudah frustasi, khawatir. 7. Rasa Malu Rasa malu adalah perasaan jengah di hadapan seluruh jagat raya. Seorang anak yang merasa malu mungkin menarik diri, tidak ingin berpartisipasi, mengalami perasaan jengah, takut pada keterbukaan, bersembunyi. 8. Ketidakamanan Ketidakamanan adalah pengalaman tidak memiliki dasar yang kuat di dalam. Seorang anak yang mengalami ketidakamanan mungkin menghabiskan banyak waktu dalam dunia khayalan, membual, berbohong. 9. Egoisme Egoisme adalah ketakutan untuk keluar dan berinteraksi dengan pengalaman dunia ini. Seorang anak yang egois mungkin mengalami ledakan amarah dan tertutup. 10. Kehilangan Kehilangan adalah tidak dapat menemukan hatinya sendiri. Seorang anak yamg mengalami kehilangan akan tidak mau lepas dari seseorang dan menjadi ”orangtua kecil”. 11. Kepanikan Kepanikan adalah pengalaman tergantung di udara tanpa ada sesuatu yang dipegang atau bertahan. Seorang anak yang mengalami kepanikan mungkin memiliki tingkat frustasi yang rendah. 12. Perasaan Rendah Diri Perasaan rendah diri adalah keyakinan ”Aku tidak akan pernah sebaik Tuhan”. Seorang anak yang mengalami perasaan rendah diri mudah jengah dan takut tetapi tidak dapat berkata apapun. 13. Kebencian Kebencian adalah pengalaman merasa seolah orang tidak layak mendapatkan penyatuan. Seorang yang mengalami rasa benci ini mungkin menjadi seorang yang kritis, suka berkata kotor, mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan dan merendahkan orang lain. 14. Kejengkelan Kejengkelan adalah memegang kebenaran sebagai respons terhadap kurangnya martabat yang diekspresikan untuk makhluk-makhluk Tuhan. Seorang anak yang jengkel mungkin membenarkan diri sendiri. 15. Iri Hati Iri hati adalah menginginkan apa yang dimiliki para malaikat. Seorang yang iri hati mungkin menyuap, merayu, mengadu. 16. Dendam Dendam adalah keinginan agar dunia sesuai dengan visi internal. Seoang yang dendam mungkin akan sengit, kritis pada orang lain. 17. Perasaan Bersalah Perasaan bersalah membuat diri sendiri bertanggung jawab atas kurangnya kesempurnaan di dunia. Seorang yang memiliki pesaan bersalah mungkin bersikap introvert atau tertutup, tidak mempercayai orang lain, tidak ingin ditemukan, berbohong.

2.8. Kerangka Berpikir