memiliki anak indigo, di mana yang dijadikan partisipan adalah orang tua yang memiliki anak indigo.
1.2. Perumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah pola komunikasi
keluarga dengan anak indigo?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi antara keluarga dengan anak indigo.
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Teoritis
Bagi ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi berkaitan dengan pola
komunikasi interpersonal dalam sebuah keluarga yang memiliki anak indigo.
1.4.2. Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberi masukan pada orang tua tentang cara berkomunikasi terhadap anak indigo melalui cara
pendekatan pola – pola komunikasi orang tua dan anak.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori 2.1.1. Komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin yaitu communis yang berarti
“sama”, atau communicare yang berarti “membuat sama” Mulyana,2001:41. Demikian pula pakar komunikasi yang lain,Harold Lasswell Pakar Ilmu
Komunikasi memaparkan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut “Who Says What In Which Channel
To Whom With What Effect” Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Seorang Psikologi Eksperimen, seorang pelopor komunikasi Amerika dalam bukunya Intentional Infuence Hovland,Jannis and Kelly,1953 yakni Carl
L Hovland menyatakan: “Communication is the pocess to modify the behaviour of other individuals” Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain
atau dengan kata lain komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang komunikator menyampaikan stimulus dengan tujuan untuk mengubah atau
membentuk perilaku orang lain.
15
2.1.2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal biasa disebut komunikasi antarpribadi. Adapun yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal adalah suatu proses pengiriman
dan penerimaan pesan dari seseorang kepada orang lain atau kelompok kecil kepada kelompok kecil lainnya dengan beberapa efek umpan balik. De Vito dalam
Liliweri 1997, menjelaskan pengertian dari komunikasi antarpersonal merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan
efek dan umpan balik yang langsung. Pada hakikatnya menurut Effendi, pengertian dari komunikasi antarpribadi
adalah komunikasi antar seorang komunikator, yaitu yang menyampaikan pesan dengan komunikan, yaitu penerima pesan. Effendy berpendapat bahwa jenis
komunikasi tersebut dianggap cara komunikasi yang paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia. Ciri unik lainnya adalah bahwa
komunikasi interpersonal juga menuntut adanya tindakan yang saling memberi dan menerima antar pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Dengan kata lain,
para pelaku yang ada dalam proses komunikasi antar pribadi saling bertukar informasi, pikiran dan gagasan Sandjaja, 1993 : 117. Lebih khususnya dalam
komunikasi antar pribadi arus komunikasi yang terjadi adalah sirkuler atau berputar, artinya setiap individu mempunyai kesempatan yang sama untuk
menjadi komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi. Sebab dalam komunikasi antarpribadi efek atau umpan balik dapat terjadi seketika. Untuk dapat
mengetahui komponen – komponen yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi dapat dijelaskan melalui gambar berikut :
Gambar 2.1.2 Model Komunikasi Interpersonal Secara Umum
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa komponen – komponen komunikasi antarpibadi adalah sebagai berikut De Vito, 2007 : 10
1. Pengirim-Penerima
Komunikasi antarpribadi paling tidak melibatkan dua orang, setiap orang terlibat dalam komunikasi antarpribadi memfokuskan dan mengirimkan
pesan dan juga sekaligus menerima dan memahami pesan. Istilah pengirim- penerima ini digunakan untuk menekankan bahwa, fungsi pengirim-penerima
ini digunakan untuk menekankan bahwa, fungsi pengirim dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi.
Contoh komunikasi antara orang tua dan anak, guru dengan murid dan sebagainya.
2. Encoding-Decoding
Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan, artinya pesan-pesan yang akan yang akan disampaikan dikode atau diformulasikan terlebih dahulu
dengan menggunakan kata-kata simbol dan sebagainya. Sebaliknya tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima, disebut
sebagai decoding. Dalam komunikasi antarpribadi, karena pengirim, juga bertindak sekaligus sebagai penerima, maka fungsi encoding-decoding
dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi. Contoh : penggunaan bahasa daerah.
3. Pesan-Pesan
Dalam komunikasi antarpribadi, pesan-pesan ini bisa berbentuk verbal seperti kata-kata atau nonverbal gerak tubuh, simbol atau gabungan antara
bentuk verbal dan nonverbal, contoh Materi pelajaran. 4.
Saluran Saluran ini berfungsi sebagai media dimana dapat menghubungkan
antara pengirim dan penerima pesan atau informasi. Saluran komunikasi personal baik yang bersifat langsung perorangan maupun kelompok lebih
persuasif dibandingkan dengan saluran media massa. Hal ini disebabkan karena pertama, penyampaian pesan melalui
saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara langsung kepada khalayak yang dituju, bersifat pribadi dan manusiawi. Kedua, penyampaian
melalui komunikasi personal dapat dilakukan secara rinci dan lebih fleksibel dengan kondisi nyata khalayak. Ketiga, keterlibatan khalayak dalam
komunikasi cukup tinggi. Keempat, pihak komunikator atau sumber dapat langsung dapat mengetahui reaksi, umpan balik, dan tanggapan dari pihak
khalayak atas isi pesan yang disampaikannya. Kelima, pihak komunikator atau sumber dapat dengan segera memberikan penjelasan apabila terdapat
kesalahpahaman atau kesalahan pesepsi dari khalayak atas pesan yang
disampaikannya. Contoh dalam komunikasi antarpribadi kita berbicara dan mendengarkan saluran tentang indera pendengar melalui suara. Isyarat visual
atau sesuatu yang tampak seperti gerak tubuh, ekspresi wajah, dan lain sebagainya.
5. Gangguan atau Noise
Seringkali pesan-pesan yng dikirim berbeda dengan pesan yang diterima. Hal ini dapat terjadi karena gangguan saat berlangsungnya
komunikasi, yang terdiri dari : a.
Gangguan Fisik Gangguan ini biasanya berasal dari luar dan mengganggu transmisi
fisik pesan, seperti kegaduhan, interupsi, jarak dan sebagainya. b.
Gangguan Psikologis Gangguan ini timbul karena adanya perbedaan gagasan dan
penilaian subyektif diantara orang yang terlibat dalam komunikasi seperti emosi, perbedaan nilai-nilai, sikap, dan sebagainya.
c. Gangguan Semantik
Gangguan, ini terjadi karena kata-kata atau simbol yang digunakan dalam komunikasi, sering kali memiliki arti ganda,
sehingga menyebabkan penerima gagal dalam menangkap dari maksud – maksud pesan yang disampaikan. Contoh : perbedaan bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi.
6. Umpan Balik
Umpan balik memainkan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan penerima secara terus-menerus
dan bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik secara verbal maupun non verbal. Umpan balik ini bersifat saling menguntungkan.
Bersifat positif apabila tidak menimbulkan efek. Dan bersifat negatif apabila merugikan.
7. Konteks
Komunikasi selalu terjadi dalam sebuah konteks yang mempengaruhi isi dan bentuk pesan yang disampaikan. Ada 2 dimensi konteks dalam
komunikasi antar, yaitu : a.
Dimensi Fisik, mencakup tempat di mana komunikasi berlangsung, misalnya komunikasi antar guru dengan murid di dalam kelas. Di sini
berperan sebagai dimensi fisik. b.
Dimensi Sosial Psikologi, mencakup hubungan yang memperhatikan masalah status, peranan yang dimainkan, norma-norma kelompok
masyarakat, keakraban, formalitas dan sebagainya. 8.
Bidang Pengalaman Field of Experience Bidang pengalaman merupakan faktor yang paling penting dalam
komunikasi antarpribadi. Komunikasi akan terjadi apabila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi mempunyai bidang pengalaman yang sama.
9. Efek Dibanding dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi
antarpribadi dinilai paling ampuh untuk mengubah sikap, perilaku kepercayaan dan opini komunikan. Hal ini disebabkan komunikasi dilakukan
dengan tatap muka. Komunikasi interpersonal berperan dalam mentransfer pesan atau
informasi dari seseorang kepada orang lain berupa ide, fakta, pemikiran serta perasaan. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal merupakan suatu
jembatan bagi setiap individu, di mana mereka dapat berbagi rasa, pengetahuan serta mempererat hubungan antara sesama individu pada
masyarakat di lingkungannnya. Komunikasi interpersonal selalu menimbulkan saling pengertian dan saling mempengaruhi antar seseorang dengan orang lain
Djamadin, 2004 : 17-19. Dengan adanya kesembilan unsur komunikasi di atas, diharapkan
adanya suatu peningkatan hubungan interpersonal yang baik antara orang tua dan anak yang dapat terjalin melalui sebuah pembicaraan.
2.1.3. Tahap-Tahap Komunikasi Antar Pribadi