Kadar Protein Terlarut KAJIAN PENAMBAHAN NaCl DAN TEPUNG TAPIOKA PADA PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MUJAIR.

Hasil dan Pembahasan K ajian Penambahan N acl dan Tepung Tapioka pada Pembuat an K amaboko I kan M ujair

7. Kadar Protein Terlarut

Hasil analisis ragam lampiran 9 menunjukkan bahwa antara perlakuan penambahan NaCl dan tepung tapioka tidak terdapat interaksi yang nyata terhadap kadar protein terlarut kamaboko ikan mujair. Pada perlakuan penambahan NaCl terdapat pengaruh yang nyata terhadap kadar protein terlarut ikan mujair, akan tetapi pada perlakuan penambahan tepung tapioka tidak terdapat pengaruh yang nyata tergadap kadar protein kamaboko ikan mujair. Nilai rata – rata kadar protein kamaboko ikan mujair pada masing – masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 16 dan 17. Tabel 16. Nilai Rata – Rata Kadar Protein Terlarut Dengan Perlakuan Penambahan NaClTerhadap Kamaboko Ikan Mujair. Perlakuan NaCl Rata – rata Kadar Protein Terlarut Notasi DMRT 5 1 3.3375 a 0.2041 2 3.2100 b 0.1953 3 3.0188 bc Keterangan : nilai rata – rata yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata Tabel 16. menunjukkkan bahwa semakin tinggi penambahan NaCL akan menurunkan kadar protein terlarut kamaboko ikan mujair. Hal ini disebabkan karena ion Na+ dalam NaCl saling bersaing untuk mengikat ion air, sehingga protein sukar terlarut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Meyer 1991, larutan elektrolit cenderung mengikat air dan bersaing dengan protein, akibatnya air dari protein sebagian akan terikat oleh ion Na+. Keadaan ini mengakibatkan daya tarik molekul dari protein menjadi lebih kuat sehingga protein menjadi lebih kompak dan lebih sukar larut. Hasil dan Pembahasan K ajian Penambahan N acl dan Tepung Tapioka pada Pembuat an K amaboko I kan M ujair Dengan demikian semakin tinggi kadar garam yang digunakan akan semakin rendah protein terlarut yang dihasilkan. Tabel 17. Nilai Rata – Rata Kadar Protein Terlarut Dengan Perlakuan Penambahan Tepung Tapioka Terhadap Kamaboko Ikan Mujair. Perlakuan NaCl Rata – rata Kadar Protein Terlarut Notasi DMRT 5 0 3.2800 a 0.2098 1 3.2000 a 0.2041 2 3.1500 a 0.1953 3 3.1250 a Keterangan : nilai rata – rata yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata Tabel 17. menunjukkann bahwa semakin tinggi penambahan tepung tapioka akan menurunkan kadar protein terlarut ikan mujair, namun secara statistik tidak berpengaruh nyata. Hal ini disebabkan karena tepung tapioka yang ditambahkana hanya berfungsi sebagai bahan pengisi, sehingga hanya berperan pada pengikatan partikel daging dan bahan – bahan lain hingga menghasilkan gel kamaboko. Hal ini sesuai dengan pernyataan Amertaningtyas, 2000 proses pembentukan gel, dipengaruhi oleh bahan – bahan yang digunakan seperti pati, daging, air serta pemanasan. Penambahan pati pada adonan dan adanya panas selama pemansan, akan menimbulkan terjadinya gelatinisasi. Koswara 1992 menyatakan bahan pengikat biasanya ditambahkan dalam suatu adonan untuk membentuk struktur yang stabil pada produk akhir. Bahan pengikat tersebut berupa terigu, tepung beras, tapioka, dan maizena. Hasil dan Pembahasan K ajian Penambahan N acl dan Tepung Tapioka pada Pembuat an K amaboko I kan M ujair

C. Uji Organoleptik

Sifat organoleptik adalah sifat bahan yang dinilai dengan menggunakan indera manusia, yaitu indera penglihatan, pembau, dan perasa. Sifat organoleptik kamaboko yang diuji meliputi rasa, aroma dan tekstur menggunakan uji hedonic dengan dianalisa menggunakan metode Friedman.

1. Rasa