Hasil dan Pembahasan
K ajian Penambahan N acl dan Tepung Tapioka pada Pembuat an K amaboko I kan M ujair
E. Analisis Finansial
1. Kapasitas produksi
Kapasitas produksi direncanakan tiap hari memerlukan bahan baku ikan mujair 18.000 kg per tahun, sehingga untuk tiap tahun memerlukan daging ikan
mujair sebanyak 42000 kg. Kapasitas produksi dalam satu tahun menghasilkan kamaboko ikan mujair sebesar 31.200 bungkus 400 grbungkus. Data kapasitas
produksi lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11.
2. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu usaha, terdiri dari biaya tidak tetap dan biaya tetap. Biaya tidak tetap adalah
biaya yang besarnya berubah sejalan dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Biaya tetap adalah biaya-biaya yang dalam jangka waktu tertentu tidak berubah
mengikuti perubahan tingkat produksi. Biaya tetap bersifat konstan pada relevan range tertentu.
Secara singkat total biaya per tahun dari industri kamaboko ikan mujair adalah sebagai berikut :
Total biaya produksi = biaya tetap + biaya tidak tetap
= Rp 84.531.059,36 + Rp 165.765.600 =
Rp 250.296.659,36 Perincian total biaya produksi tiap tahun dapat dilihat pada Lampiran 13.
Hasil dan Pembahasan
K ajian Penambahan N acl dan Tepung Tapioka pada Pembuat an K amaboko I kan M ujair
3. Harga Pokok Produksi
Berdasarkan kapasitas produksi tiap tahun dan biaya produksi tiap tahun, maka dapat diketahui harga pokok tiap bungkus.
Harga Pokok =
= 8.022,33
bungkus = Rp 8.500bungkus
4. Harga Jual Produksi
Harga jual diperoleh berdasarkan dari harga pokok, harga produk lain dipasarkan dan juga keuntungan yang ingin dicapai ditambah pajak. Keuntungan
yang ingin dicapai 50 dari harga pokok. Pajak 10 dari harga jual. Harga Jual
= harga pokok + keuntungan 60 + pajak 10 = Rp 8.500+ Rp 5.100,- + Rp 850
= Rp14.450,-
5. Break Event Point BEP
Analisa Break Event adalah suatu teknik untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Volume
penjualan dimana penghasilannya tetap sama dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan menderita kerugian dinamakan
“Break Event Point”. Biaya yang termasuk biaya variabel pada umumnya adalah bahan mentah, upah buruh langsung, dan komisi penjualan. Sedangkan yang
Total biaya produksi Kapasitas produksi per tahun
31200 36
, 659
. 296
. 250
=
Hasil dan Pembahasan
K ajian Penambahan N acl dan Tepung Tapioka pada Pembuat an K amaboko I kan M ujair
termasuk golongan biaya tetap pada umumnya depresiasi aktiva tetap, sewa bangunan, bunga pinjaman, gaji pegawai, gaji pimpinan, gaji staff research, biaya
kantor Pujawa, 2002 Berdasarkan Lampiran 15 diperoleh BEP sebagai berikut:
- BEP biaya titik impas = Rp 133.684.339,25 -
BEP titik impas = 29,65 -
Kapasitas titik impas = 9.300 bungkustahun
Kapasitas tiitik impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencapai titik impas tersebut. Jadi produksi kamaboko ikan mujair mencapai
keadaan impas jika produksinya sebesar 9.300 unittahun, dengan kapasitas normal sebanyak 31.200 bungkustahun, hal ini berarti cookies kelapa
memperoleh keuntungan karena produksinya diatas kapasitas titik impas juga
dapat dinyatakan kapasitas produksi mencapai 29,65 dari total produksi yang
direncanakan. Grafik BEP dapat dilihat pada Lampiran 15.
6. Net Present Value NPV