169 3.
Kegiatan Akhir a.
Guru memberikan motivasi kepada anak untuk belajar b.
Siswa bersama guru berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing
2 menit
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Media
: Kertas Manila 2.
Sumber : Buku Pendamping Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V.
Sukoharjo: CV Hasan Pratama. Halaman 49 – 52
I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
Prosedur : Akhir pembelajaran
Teknik : Tes evaluasi
Bentuk : Pilihan Ganda
Rubrik Penilaian Nomor Soal
Keterangan Skor
1 - 10 Jika jawaban siswa tepat
Jika jawaban siswa tidak tepat 1
Skor maksimal = 10 Kriteria Penilaian Kognitif
Kriteria ketuntasan minimal adalah 75 dari nilai maksimal. Apabila siswa mendapat nilai ≥ 75 maka siswa dinyatakan lulus
KKM dan dapat mengerjakan ujian pengayaan. Apabila siswa mendapat nilai 75 maka siswa dinyatakan tidak
lulus KKM dan harus mengikuti ujian remidial.
Nilai =
170
171
LAMPIRAN
A. Ringkasan Materi Musyawarah Mufakat
Musyawarah merupakan cara untuk menyelesaikan setiap perselisihan atau pendapat untuk mencapai keputusan bersama. Musyawarah mufakat
merupakan bentuk
pengambilan keputusan
yang mengedepankan
kebersamaan sesuai dengan moral agama dan keadilan. Ciri-ciri musyawarah mufakat:
1. Musyawarah dilakukan oleh dua orang atau lebih
2. Terdiri dari pemimpin dan anggota
3. Peserta musyawarah memiliki kedudukan yang sama yaitu memiliki satu
suara 4.
Semua peserta boleh berpendapat 5.
Keputusan yang diambil haruslah sesuai dengan kepentingan bersama 6.
Usul atau pendapat dalam menyampaikan persoalan harus dapat diterima dengan akal sehat dan hati nurani
7. Dalam proses musyawarah harus ada pertimbangan dengan moral dan
bersumber dari hati nurani 8.
Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami oleh semua pihak dan tidak memberatkan satu pihak
Prinsip musyawarah mufakat: 1.
Mufakat harus sesuai dengan moral keagamaan dan nilai-nilai keadilan 2.
Mufakat didasari oleh sikap mendahulukan kepentingan umum 3.
Pencapaian mufakat menjadi tanggung jawab seluruh peserta musyawarah 4.
Mufakat harus membawa hasil yang dapat dinikmati bersama Peraturan musyawarah:
1. Peserta musyawarah harus hadir sebelum musyawarah dimulai
172 2.
Musyawarah dapat dimulai jika peserta musyawarah telah mencapai kuorum penetapan jumlah minimum anggota yang harus hadir saat
diadakan musyawarah 3.
Adanya susunan kepanitiaan, minimal terdiri dari ketua, notulis atau sekretaris, dan peserta musyawarah
4. Kedudukan peserta adalah sama
5. Peserta dilarang untuk mencari keuntungan pribadi
6. Musyawarah harus dilandasi oleh akal sehat dan hati nurani yang luhur
7. Usulan yang diajukan harus mengutamakan kepentingan bersama
8. Jujur dan bertanggung jawab dalam menerima dan melaksanakan hasil
keputusan bersama Hal-hal yang harus dihindari dalam musyawarah:
1. Memonopoli kebenaran dengan menganggap diri kita paling benar
dibanding peserta lain 2.
Memotong pembicaraan peserta lain yang sedang mengajukan pendapatnya
3. Membicarakan masalah-masalah di luar pembahasan musyawarah
4. Melakukan tekanan pada peserta lain agar mengikuti pendapat kita
5. Mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok dalam mengajukan
pendapat 6.
Menerima atau pendapat orang lain berdasarkan pertimbangan “suka atau tidak suka” bukan karena pertimbangan “baik atau buruk”
Manfaat musyawarah mufakat: 1.
Mengatasi berbagai silang pendapat 2.
Mengurangi kemungkinan terjadinya kekerasan atau pertikaian dalam memperjuangkan kepentingan pribadi
3. Menghindari dan mengatasi kemungkinan terjadinya konflik
B. Media
1.
Kertas Manila