46 digunakan untuk memaknai hasil pengamatan yang berasal dari lembar
observasi guru dan siswa terkait penerapan model quantum learning dengan strategi TANDUR.
2. Angket
Analisis data angket motivasi belajar dapat dilakukan dengan cara: a.
Menghitung nilai rerata skor setiap siswa menggunakan rumus: ����� ���� ���� =
�� ��
Keterangan : �� : jumlah skor
�� : jumlah butir pernyataan b.
Mengkonversikan skor menjadi skala nilai 4. Acuan pengubahan skor menjadi skala 4 menurut Eko Putro
Widoyoko 2010: 237-238 tersebut adalah sebagai berikut: 1
Menghitung nilai rata-rata ideal ��
̅̅̅̅
yang dapat dicari dengan menggunakan rumus:
��
̅̅̅̅
= skor maksimum ideal + skor minimum ideal 2
Menghitung simpangan baku ideal SB dengan menggunakan rumus:
SB =
6
Skor maksimum ideal – skor minimum ideal
47 3
Menentukan kriteria penilaian Tabel 7. Kriteria Penilaian
Rentang Skor Kuantitatif Rerata Skor
Kategori X
��
̅̅̅̅
+ 1,8 SB X 3,4
Sangat tinggi ��
̅̅̅̅
X ≤ ��
̅̅̅̅
+ 1,8 SB 2,5 X
≤ 3,4 Tinggi
��
̅̅̅̅
– 1,8 SB X ≤ ��
̅̅̅̅
1,6 X ≤ 2,5
Rendah X
��
̅̅̅̅
- 1,8 SB X
≤ 1,6 Sangat Rendah
I. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan dalam penelitian ini diketahui dengan cara membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dengan hasil sesudah diberi tindakan. Apabila
keadaan sesudah diberikan tindakan menunjukkan keadaan yang lebih baik maka penelitian ini dikatakan berhasil. Keberhasilan dalam penelitian ini
dibuktikan dengan hasil perhitungan angket yang lebih tinggi dari hasil perhitungan data angket pratindakan. Adapun indikator keberhasilan dalam
penelitian ini yaitu apabila motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas VA mencapai
≥ 75 dari jumlah siswa termasuk kategori tinggi atau sangat tinggi.
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pungkuran. SDN Pungkuran terletak di dusun Pungkuran, desa Pleret, kecamatan Pleret,
kabupaten Bantul, Yogyakarta. Lokasi sekolah ini berada di sebelah jalan yang menjadi penghubung antara 3 dusun yaitu dusun Pungkuran, Kedaton
dan Karet. SD ini berada di sebelah sawah sehingga suasananya sejuk untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Gedung SD Pungkuran tertata dengan baik dan kondisinya juga baik untuk proses kegiatan belajar mengajar. Sumber belajar, sarana dan prasarana
di SDN Pungkuran juga lengkap. Ada 11 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, perpustakaan, laboratoruim komputer, UKS, toilet, halaman
sekolah dan ruang penyimpanan media. Media yang terdapat di SD ini antara
lain 4 proyektor, LCD, speaker, alat peraga beberapa mata pelajaran, dll. Jumlah siswa SD Pungkuran yaitu 249 siswa dengan rincian yaitu 41
siswa di kelas I, 23 siswa di kelas II A, 22 kelas IIB. 34 siswa kelas III, 25 siswa kelas IVA, 24 siswa kelas IVB, 22 siswa kelas VA, 24 siswa kelas VB,
18 siswa kelas VIA, 16 siswa kelas VIA. SDN Pungkuran memiliki 17 tenaga pengajar dan 5 tenaga bantu. SDN Pungkuran dipimpin oleh Ibu Sri Subiyanti,
S. Pd. SD selaku kepala sekolah. Peneliti memilih SDN Pungkuran karena berdasarkan observasi awal
di semua kelas ada beberapa masalah yang tejadi, salah satunya adalah