17 Penerapan Model quantum learning dalam pembelajaran juga
mengonsep penataan lingkungan belajar yang tepat di dalam kelas. Muhammad Thobroni 2013: 270 menyatakan bahwa dalam pengajaran
umumnya di ruang-ruang pendidikan di Indonesia, lebih baik untuk memfokuskan perhatian kepada penataan lingkungan formal dan
tersruktur seperti meja, kursi, tempat khusus, tempat belajar yang teratur. Target penataannya adalah menciptakan suasana yang menimbulkan
kenyamanan dan rasa santai. Sesuai dengan uraian di atas, model quantum learning
menggunakan strategi TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan dalam penerapannya di kelas.
Penggunaan langkah-langkah dalam strategi TANDUR dalam penelitian ini dimasukkan dalam RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Penerapan model quantum learning dalam penelitian ini juga mengonsep penataan ruang kelas. Ruang kelas ditata untuk menciptakan suasana
yang nyaman dan santai. Adanya strategi TANDUR dalam pembelajaran dan penataan ruang kelas yang nyaman dan santai dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
B. Kajian tentang Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berawal dari kata “motif” yang berarti daya upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Menurut Mc. Donald
Sardiman, 2007: 73 Motivasi adalah perubahan energi dalam diri suatu
18 individu yang ditandai dengan munculnya feeling atau rasa dan
dirangsang karena adanya tujuan. Serupa dengan pendapat tersebut, motif menurut Hamzah B.Uno 2010: 3 diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat
diinterprestasikan dalam tingkah lakunya yang berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tindakan tertentu.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar merupakan proses perubahan seluruh tingkah
laku individu secara menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif Muhibbin, 2010:
90. Sejalan dengan pendapat tersebut, Mukhlas Sumani 2011: 9 mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses
untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
Siswa yang belajar memerlukan motivasi belajar. Motivasi belajar yaitu dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang
belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku Hamzah B. Uno, 2010:23. Motivasi belajar menentukan intensitas usaha belajar bagi
siswa. Oleh karena itu, hasil belajar akan menjadi optimal jika siswa memiliki motivasi belajar.
Peneliti meninjau beberapa pendapat ahli di atas bahwa motivasi belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam dari luar individu
19 untuk
memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Motivasi belajar yang dimiliki akan mendorong seseorang untuk merubah tingkah
laku sebagai hasil dari belajar tersebut. Seseorang yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung memiliki intensitas usaha belajar yang
tinggi pula.
2. Jenis – jenis Motivasi
Jenis-jenis motivasi belajar dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Berdasarkan pada sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua
yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan
untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrisik adalah faktor yang datang dari luar individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan seseorang
melakukan sesuatu Khanifatul, 2013: 101-102. Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman 2007: 86-91
yang menyatakan bahwa jenis-jenis motivasi dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut.
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
1 Motif bawaan, yaitu motif yang dibawa sejak lahir.
2 Motif yang dipelajari, yaitu motif yang timbul karena dipelajari.
b. Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis.
1 Motif atau kebutuhan organis.
2 Motif-motif darurat.
20 3
Motif–motif objektif. c.
Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah. d.
Motivasi Intrinsik dan ekstrinsik. Sesuai dengan uraian di atas, jenis-jenis motivasi dapat dilihat
dari berbagai hal. Jika dilihat dari sumbernya, motivasi dibagi menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Penelitian ini dimaksudkan
untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Motivasi yang dimaksud yaitu motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari luar
individu yakni berasal dari guru yang akan memberikan pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Motivasi ekstrinsik ini juga akan
berpengaruh pada motivasi instriksik siswa. Melalui penelitian ini, siswa diberikan berbagai tindakan atau perlakuan untuk meningkatkan
motivasinya dalam belajar.
3. Cara-cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar yang dimiliki oleh setiap siswa di sekolah dapat ditumbuhkan dengan berbagai cara. Menurut Sardiman 2007: 92-95
bentuk-bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan pembelajaran antara lain memberi angka, hadiah, saingan kompetitif,
ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui.
Sejalan dengan itu, Gage dan Berliner Slameto, 2003: 177-179 menyatakan ada beberapa cara meningkatkan motivasi siswa, yaitu
sebagai berikut.